Wartawan: Mulkan Hidayatullah | Editor: AMS
DM1.CO.ID, BOLMUT: Desa Tuntung memiliki obsesi dan tekad untuk menjadi desa yang mandiri. Dan saat ini, obsesi serta tekad tersebut telah berjalan, meski perlahan tapi pasti, asal diikuti dengan berbagai upaya dan dukungan dari berbagai pihak, khususnya warga desa, dan terutama pula tentunya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Demikian yang disampaikan Emil Tonote selaku Kepala Desa (Kades) Tuntung, Kecamatan Pinogaluman, kepada Wartawan DM1 di sela-sela aktivitasnya, Rabu (31/7/2019).
Emil menyebutkan, desa yang dipimpinnya ini memiliki penduduk sebanyak 573 jiwa dari 159 KK. “Dan sekitar 60 persen dari jumlah penduduk tersebut adalah bermata-pencaharian sebagai petani. Selebihnya buruh nelayan dan ASN. Dan dengan kondisi ini, kami siap menyongsong untuk menuju perubahan Desa Tuntung yang mandiri,” ucap Kades Emil.
Kendati begitu, Kades Emil menyadari, bahwa untuk menjadikan Tuntung sebagai desa yang mandiri, tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Tetapi kami meyakini, dengan spirit dan semangat yang tinggi, tentu akan mendorong percepatan untuk tumbuh dengan baik demi terwujudnya Desa Tuntung yang mandiri,” ujar Emil.
Ia menjelaskan, dengan kepedulian dan perhatian yang benar dari pihak aparatur desa maupun masyarakat, untuk saling bahu-membahu demi terciptanya Desa Tuntung yang mandiri, maka pekerjaan berat pun akan terasa menjadi ringan.
Sejauh ini, Emil selaku Kades Tuntung, mengaku telah melakukan berbagai langkah-langkah strategis sebagai upaya menumbuhkan dan memajukan Desa Tuntung. Yakni, secara umum dalam bentuk program kerja yang meliputi skala prioritas dalam arti sesuai kebutuhan dasar masyarakat Desa Tuntung.
Kades Emil menyebutkan sejumlah program yang telah ditunaikannya selama ini. Yaitu di antaranya, di bidang kesehatan, pertanian, perikanan, pendidikan, dan juga infrastruktur.
“Kami selaku pemerintah desa, tentu lebih memperhatikan kebutuhan dasar warga. Misalnya, kami telah lakukan sejak tahun 2016 adalah pembuatan gedung posyandu berikut sarana dan prasarananya, juga sanitasi lingkungan, drainase, pemukiman, dan juga pembuatan jamban keluarga,” terang Kades Emil.
Untuk bidang pendidikan, kata Kades Emil, pihaknya telah membangun gedung taman pengajian pada tahun 2017. “Kemudian di tahun 2018, kami juga telah membuat gedung PAUD,” sebut Emil.
Selain itu, lanjut Emil, ada program inovasi desa BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) berfokus kepada dua sektor saat ini. “Yang pertama, adalah sektor pertanian. Dan kedua, sektor peternakan. Yang mana di sektor peternakan telah dibangun lokasi peternakan ayam pedaging, bahkan telah menyokong pendapatan desa, walaupun ini belum maksimal,” ungkap Emil.
Dan untuk mendukung program-program lainnya, Kades Emil juga mengaku telah membuat jalan tani dan jalan pemukiman. Dan hal itu, menurutnya, merupakan skala prioritas yang sangat dibutuhkan oleh warga, karena dapat dijadikan sebagai akses mobilitas yang dapat memperlancar kegiatan ekonomi.


