Wartawan : Vita Pakai~ Editor : Brigfly~
DM1.CO.ID, GORONTALO: Bupati Kabupaten Gorontalo (Kabgor), Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada acara peresmian Gedung Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabgor, yang terletak di sekitar Pakaya Tower, dan bersebelahan dengan Gedung Sanggar Pramuka Kabgor, Rabu (04/07/2018).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekda, Ir. Hadijah U Tayeb, Asisten III, Dr.Hen Restu, Kakandepag Kabgor, ketua MUI Kabgor, sejumlah Pimpinan OPD, serta camat se-Kabupaten Gorontalo.
Pada kegiatan tersebut, Ketua Umum Baznas RI, Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, M.BA, CA. yang akan meresmikan langsung gedung representatif itu, disambut dengan pengalungan bunga yang dilanjutkan dengan gunting pita dan diiringi dengan Tarian Longgo.
Sebelum diresmikan, Bupati Nelson mempersilakan ketua Baznas untuk meninjau kondisi gedung, mulai dari penataan gedung bagian luar, hingga bagian dalam. Seperti struktur kantor dan tingkat Sistem Operasional Pelayanan bagi jajaran staf Baznas Kabgor.
Dalam sambutannya Bupati Nelson menyampaikan, Gedung ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong dan mendukung keberadaan Baznas Kabgor.
“Kami selaku pemerintah, selalu berusaha untuk mendorong dan mendukung keberadaan Baznas, terutama di Kabgor, dan diharapkan bisa berperan stategis untuk kemajuan Kabgor itu sendiri,” ujar Prof. Nelson.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Bambang menyampaikan, akan terus memberikan dukungan yang nyata kepada daerah yang menunjukkan kinerja.
“Daerah yang menunjukan kinerja yang nyata, kitapun akan memberikan dukungan yang nyata,” tegas Prof. Bambang.
Menurutnya, banyak amil-amil zakat yang liar dan harus ditertibkan. Oleh karena itu pengelolaan uang zakat resmi harus diaudit agar ada pertanggungjawaban, dan itupun sudah diatur dalam Undang-undang.
“Banyak kaum muslim, baik itu dari ASN, Pengusaha, dan Jamaah. Dan banyak juga amil-amil zakat yang liar, jadi harus ditertibkan. Mudah sekali untuk menjadi unit pengumpul zakat, makanya uang yang menjadi zakat resmi harus diaudit untuk menunjukkan bahwa pengelolaan uang tersebut memang bertanggung jawab, dan sudah ada undang-undangnya,” jelas Prof. Bambang.
Ketua umum Baznas melanjutkan, dirinya kagum atas kepemimpinan Bupati Prof. Nelson, yang secara pesat mampu menaikkan jumlah zakat yang awalnya 30 hingga 40 juta perbulan. Kini, di masa pemerintahan Prof. Nelson saat ini, Baznas Kabgor sendiri terhimpun, sudah mencapai 200 hingga 300 juta perbulan.
“Baznas Kabupaten Gorontalo itu memang instrumennya Bupati. Dalam masa jabatan pak bupati ini sudah naik, dari 30-40 juta pebulan, kini menjadi 200-300 juta perbulan. Ini merupakan kenaikan yang signifikan. Saya rasa ini juga belum semua potensi zakat di kabupaten dikumpulkan. Saya yakin kalau semuanya digarap pasti dapat mencapai 2 kali lipat,” urai Prof. Bambang.
Menanggapi hal itu, Bupati Nelson yang juga Ketua Dewan Mesjid Indonesia Provinsi Gorontalo mengungkapkan, bagi dirinya capaian ini masih belum cukup, sebab menurutnya masih banyak potensi yag belum tergarap. Dirinya juga berharap, semoga zakat yang disalurkan bisa tepat sasaran.
“Saya punya target 500 juta perbulan yang dihimpun dari ASN, pengusaha dan dari masyarakat,” ujar Prof. Nelson dengan penuh percaya diri.
Diakhir kesempatan, ketua umum Baznas menekankan, sebagai umat muslim, potongan beberapa persen dari gaji 13 dan 14 sebenarnya tidak menjadi persoalan.
“Soal potongan 2,5 persen gaji 13 dan 14, mestinya kalau muslim itu tidak menjadi masalah, karena 2,5 persen itu adalah tarif zakat minimal, yang komplen itu ditanya muslim beneran gak?,” tutup Prof. Bambang dengan senyuman. (vit/irf/dm1b)
