DM1.CO.ID, GORONTALO: Seorang oknum Ketua LSM di Provinsi Gorontalo, inisial IN, terpaksa dilaporkan ke Polres Gorontalo Kota, pada Kamis (10 Oktober 2024) oleh Kapten Inf. (TNI) Roy Bumulo selaku Ketua Badan Takmir Masjid (BTM) Agung Baiturrahim Kota Gorontalo.
Pasalnya, IN yang juga menjabat sebagai Sekretaris I dalam struktur kepengurusan BTM di masjid tersebut, diduga kuat telah berani menggelapkan sejumlah uang sumbangan masjid.
Baca berita terkait: Takmir Masjid Agung Baiturrahim Kota Gorontalo Resmi Dikukuhkan, Ini Susunan Pengurusnya
“Kami sudah mengantongi sejumlah bukti kuat sehingga harus melaporkan saudara IN,” ujar Roy Bumulo, Kamis petang (10 Oktober 2024) di lobi Masjid Agung Baiturrahim.
Roy menyebutkan, langkah melaporkan IN ke pihak berwajib adalah berasal dari tuntutan atau permintaan dan desakan dari banyak jamaah beserta para Takmir Masjid Agung Baiturrahim. “Sebagai ketua BTM, saya tentu saja tidak bisa tinggal diam dengan adanya desakan tersebut,” tutur Roy Bumulo.
Informasi awal terkait dugaan penggelapan uang tersebut, kata Roy, muncul saat sejumlah pengurus BTM mempertanyakan beberapa sumbangan uang dari sejumlah donatur yang mengaku telah menitipkan sumbangannya melalui IN, namun belum tercatat di kas (pembukuan) bendahara masjid.
Mendengar informasi tersebut, Roy Bumulo yang baru saja tiba dari Medan mendampingi atlet Provinsi Gorontalo yang berlaga di PON Medan-Aceh itu pun, mengaku sangat kaget.
Meski begitu, Roy mengaku belum mau mengambil tindakan, juga belum ingin melaporkan yang bersangkutan ke polisi. “Saya masih menunggu dan memberikan waktu kepada saudara IN untuk dapat datang langsung ke saya guna memberikan klarifikasi,” kata Roy.
Sayangnya, lanjut Roy, selama sekitar dua minggu lebih IN nyatanya tak pernah lagi memunculkan batang hidungnya di masjid. “Malah saya dengar saudara IN sibuk menghubungi sejumlah anggota takmir lainnya, mungkin cari pembelaan. Anehnya, saudara IN membeberkan kepada orang-orang bahwa ketua BTM telah memblokir dirinya di Handphone (HP), sehingga tidak lagi bisa dihubungi. Padahal saya tidak pernah memblokirnya,” ujar Roy geleng-geleng kepala.
Roy Bumulo pun menggambarkan modus operandi IN yang begitu mampu dengan mulus dan mudah melakukan aksinya. Yakni, IN menghubungi sejumlah pengusaha dan juga pejabat pemerintahan Provinsi dan Kota Gorontalo, tujuannya meminta donasi untuk pembenahan masjid.
Beberapa pihak yang telah dihubungi tersebut, kata Roy, terinformasi dan terkonfirmasi telah memberikan sumbangan dalam bentuk uang dengan jumlah bervariasi langsung kepada IN. “Ada 5 juta, dan juga beberapa pihak lainnya ada 1 juta serta 500 ribu,” ungkap Roy.
Parahnya, menurut Roy, meski ada rekening tersendiri atas nama BTM Agung Baiturahim, namun uang-uang sumbangan tersebut mengalir masuk ke rekening pribadi IN, dan juga ada yang diterima secara tunai oleh IN.
Roy mengaku heran dengan alasan IN yang tersampaikan di telinga sejumlah pihak, bahwa uang-uang sumbangan itu adalah jerih payahnya, sehingga ia (IN) merasa berhak untuk mendapatkan imbalan atas keberhasilannya mendapatkan sumbangan tersebut.
“Kalau benar itu yang menjadi alasan saudara IN memakai uang sumbangan tersebut, maka itu berarti saudara IN memang tidak cocok jadi pengurus atau takmir masjid. Sebab, menjadi takmir itu murni untuk menghidupkan masjid, bukan untuk mencari hidup atau mata pencaharian,” tegas Roy.
Selaku Ketua BTM, Roy Bumulo pun menegaskan, bahwa siapa saja yang berani menggelapkan uang masjid ini dengan jumlah berapa pun, maka dipastikan akan ditindaki secara tegas tanpa pandang bulu.
Sementara itu, Ismail Madjid selaku Penjabat Wali Kota Gorontalo juga mengaku sangat kaget dengan adanya kasus penggelapan uang masjid yang diduga dilakukan oleh IN.
Saat dimintai tanggapannya, Ismail Madjid hanya menyerahkan sepenuhnya urusan tersebut kepada pihak BTM Agung Baiturrahim. “Ini urusan internal takmir masjid, saya berharap jamaah tetap tenang menyikapi persoalan ini. Kita serahkan saja kepada pihak BTM yang saat ini sudah melaporkan masalah ini ke pihak yang berwajib,” ujar Ismail Madjid, Kamis malam (10 Oktober 2024) usai Salat Isya di Masjid Agung Baiturrahim. (dms-dm1)