Diberi Gelar Pulanga, Hamim Pou: Kehormatan ini Harus Dibalas dengan Kehormatan Pula

Bagikan dengan:

Wartawati: Resti Djalil Cono || Editor: AMS

DM1.C.ID, BONEBOLANGO: Kinerja Hamim Pou sebagai Bupati Bone Bolango mendapat apresiasi dari Lembaga Adat Gorontalo. Ia dianugerahi gelar adat Pulanga “Tauwa lo Lingguwa”, yang artinya: pemimpin yang bekerja keras, arif dan bijaksana.

Acara pemberian gelar adat tersebut dilangsungkan pada Ahad (26/1/2020), di Rumah Dinas De Bandayo, dalam suasana penuh khidmat.

Nampak hadir beberapa tokoh Gorontalo yang telah menyandang gelar pulanga. Di antaranya, Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Udin Hianggio; Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin; mantan Sekda Provinsi Gorontalo, Winarni Monoarfa; mantan Bupati Gorontalo, David Bobihoe Akib.

Pada kesempatan tersebut Hamim Pou mengemukakan, gelar adat ini adalah merupakan kehormatan yang diberikan oleh lembaga adat, olehnya itu kehormatan ini harus dibalas dengan kehormatan pula.

“Terkandung dua pesan penting. Yakni, kita diberi kepercayaan oleh masyarakat adat dengan diberi penghargaan yang di dalamnya terkandung tanggung-jawab yang berat. Di mana saya harus berkerja lebih keras lagi menjadi pelayanan rakyat, agama dan masyarakat,” tutur Hamim.

Dengan gelar adat yang disandangnya, Hamim Pou mengaku tentu akan semakin memacu diri agar dapat berkerja keras lagi dalam membangun Bone Bolango, terutama untuk kesejahteraan rakyat.

“Ada beberapa hal yang memang dari dulu merupakan PR bagi kami , khususnya penurunan angka kemiskinan yang harus digenjot penurunannya,” ujar Hamim.

Sementara itu, Udin Hianggio menyebutkan, gelar ini mengingatkan para pejabat di setiap daerah tentang apa yang dinasehatkan oleh para petinggi adat, serta pesan-pesan positif yang terkandung di dalamnya.

“Mudah-mudahan dengan adanya pulanga ini, akan dapat memotivasi kita. Sebab jabatan ini adalah amanah yang diberikan Allah kepada kita, guna menjadi pendorong kita untuk berbuat baik kepada masyarakat, dengan harapan dapat membangun Gorontalo menjadi lebih baik,” kata Udin Hianggio.

Di tempat yang sama, Indra Yasin juga berharap, agar gelar adat ini dapat menuntun hati bagi yang menerima. “Gelar adat yang diberikan ini dapat menuntun kita bagaimana cara mengucap, bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Indra Yasin.

Letkol Sus (Purn) Drs. H. Wenny Bukamo yang turut hadir dalam kesempatan itu mengingatkan, agar adat seperti ini harus senantiasa dilestarikan. Apalagi, kata Wenny Bukamo, Gorontalo merupakan daerah yang adatnya masih lengkap.

“Olehnya itu, kalau kita tidak pertahankan adat ini, lama kelamaan akan punah. Dan kita bahkan generasi setelah kita tidak pernah akan tahu adat istiadat. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Gorontalo yang tetap memelihara adat ini,” ujar Wenny. (res/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

20,005 views

Next Post

Rangkul Media, Walikota Gorontalo Tetap Persilakan Wartawan Lakukan Kritik

Sen Jan 27 , 2020
DM1.C.ID, GORONTALO: Walikota Gorontalo, Marten Taha, menggelar pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi dari berbagai media di daerah ini, Senin sore (27/1/2020).