DM1.CO.ID, GORONTALO: Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi Gorontalo, di Hotel Grand-Q Kota Gorontalo, menggelar Pelatihan Pemberdayaan Orangtua Dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyalahgunaan NAPZA Tingkat Provinsi Gorontalo.
Pelatihan yang berlangsung dari Selasa hingga Sabtu (5-9 November 2019) itu diikuti peserta dari tenaga kesehatan di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Dan dihadiri perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Herbend Sidabular, Sp.KJ.
Dalam acara tersebut terungkap beberapa hal penting. Di antaranya, bahwa kondisi saat ini sudah dalam gawat darurat penyalahgunaan narkoba, yang dulunya Narkoba adalah hal tabu, namun sekarang tidak asing lagi dan tidak memilih lagi kawasan tempat untuk menyebar, baik kawasan kumuh maupun elit, kurir makanan maupun anggota legislatif.
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), telah menimbulkan berbagai masalah dan penyakit yang tersebar di seluruh Indonesia, baik di kota-kota kecil maupun besar.
Dengan adanya kemudahan akses keluar dan dalam negeri, menjadikan barang haram itupun sangat mudah untuk masuk, baik melalui turis mancanegara maupun melalui perantara lainnya.
Kondisi fisik Narkoba pun mengikuti perkembangan zaman, sehingga akses masuk tidak terhalangi, contoh kecil adalah bentuk permen.
Dalam pelatihan itupun ditekankan, hendaknya ada upaya-upaya dini dalam pencegahannya, dalam hal ini orangtua adalah “madrasah” awal bagi anak anak, maka perlu ada bimbingan orangtua dalam pengendalian penyalahgunaan Narkoba ini. Karena biasanya anak anak candu Narkoba itu berasal dari keluarga broken home.
Dalam sambutannya, Rieke Uloli, SKM, M.Kes selaku Kepala Bidang P2P (Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit) mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan adalah agar peserta dapat memahami tujuan pemerintah terkait pencegahan dini NAPZA, konsep keluarga sehat, dan memahami bahwa keluarga merupakan “madrasah” utama ataupun “madrasah” awal untuk anak-anak agar mereka dapat sadar diri tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba.
“Mengingat kondisi narkoba sangat memprihatikan, maka saya kira kegiatan seperti ini sangat diperlukan guna meningkatkan kesadaran orangtua , serta memfungsikan kembali peran orangtua dalam pengendalian penyalahgunaan Narkoba secara dini,” kata Rieke. (res/dm1)
Wartawan: Herman Abdullah || Editor: AMS DM1.CO.ID, BOLMUT: Kepala desa (Kades) adalah jabatan yang cukup strategis dan “basah”. Apalagi dengan kini adanya dana desa yang dikucurkan rata-rata Rp.1 Miliar per tahun dari Pemerintah Pusat, tentulah posisi ini cukup menggiurkan untuk diperebutkan.