Cegah Konflik Sara, Rizal Ramli Adakan Tausiyah di Masjid Lautze

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, JAKARTA: Jelang pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta, warga begitu nampak bertambah gelisah dan cemas dengan kondisi adu domba berbau suku, agama, ras, dan antar golongan (Sara) hingga kian meresahkan. Olehnya itu, suasana tersebut harus segera diredam dan dihentikan.

Tausiyah atau pesan dan ajakan tersebut disampaikan Rizal Ramli usai menunaikan shalat Jumat di Masjid Lautze, Pasar Baru-Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Di atas mimbar di hadapan jamaah Jumat Masjid Lautze itu Rizal Ramli mengingatkan, bahwa kondisi Persatuan Indonesia saat ini sangat rawan dan berpotensi runtuh yang ditandai dengan munculnya masalah Sara. Bila tidak sama-sama dijaga, maka yang mungkin terjadi adalah konflik horizontal, yang berujung pada perpecahan bangsa.

“Jadi, kami melihat kalangan abangan, nasionalis dan suku-suku (saat ini) mau diadu domba dengan umat Islam. Ini harus dihentikan, sangat berbahaya karena eskalasinya semakin meningkat. Kalau dibiarkan, kerusuhan Sara bisa terjadi lagi,” ujar Gus Romli, sapaan lain Rizal Ramli di kalangan Nahdliyin.

Menurut mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini, apabila perpecahan dan konflik Sara terjadi di Indonesia, maka dampaknya sangat mengerikan. Yakni, bisa melumpuhkan kondisi politik dan perekonomian negara.

“Ekonomi kita bisa anjlok hingga minus lima sampai minus delapan persen, ekonomi kita bisa mundur delapan tahun ke belakang. Kita akan menyesal nanti, karena tidak mudah membalikkan pertumbuhan ekonomi dari negatif ke positif,” jelas Rizal Ramli.

Olehnya itu, ekonom senior ini pun mengimbau, bahwa apapun yang terjadi, jangan melupakan sejarah bangsa Indonesia. “Kita harus saling memperkuat rasa kebangsaan,” ujarnya.

Tokoh nasional yang tak pernah menyerah sejak dulu memperjuangkan kepentingan wong cilik tanpa membedakan agama dan suku ini, sebelumnya memang telah mengundang dan mengajak publik untuk shalat Jumat sekaligus diisi dengan dialog teduh di Masjid Lautze tersebut, yakni masjid khas etnis Tionghoa.

Rizal Ramli mengaku memilih Masjid Lautze, karena punya sejarah panjang hubungan teduh Muslim etnis Tionghoa dengan warga pribumi di Jakarta.

Lautze adalah nama dari seorang tokoh Muslim Tionghoa di Indonesia yang telah memeluk Islam pada 1930. Namun dalam Bahasa Tionghoa, Lautze artinya: “Guru”.

(rml/dbs/DM1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

1,897 views

Next Post

Ahok Sudah “Game-over”, Sujiwo: Kesalahannya Berulang-ulang dan Sangat Fatal

Sab Feb 4 , 2017
DM1.CO.ID, JAKARTA: Meski persidangan kedelapan kasus dugaan penistaan agama, Selasa (31/1/2017) di Jakarta, bukan merupakan sidang putusan, namun publik di hampir semua kalangan  terpaksa harus lebih dulu mengambil “keputusan” kepada terdakwa (Ahok) sebagai sosok yang sangat arogan dan kasar.