Editor : Vita Pakai
DM1.CO.ID, GORONTALO: Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus memberikan perhatian kepada masyarakatnya dalam rangka memutuskan rantai kemiskinan. Berbagai program untuk mengintervensi hal tersebut terus dilakukan, salah satunya melalui pembangunan rumah layak huni (Mahyani) bagi warga miskin.
“Hal ini kami terus gelontorkan dalam rangka mewujudkan masyarakat menjadi sejahtera dan mandiri. Tahun 2016 sejumlah 500 rumah terbangun sesuai target RPJMD, dalam rangka berkomitmen putuskan rantai kemiskinan, berbagai hal kita upayakan hingga berhasil dan tahun 2017 target 500 rumah pertahun kita lampaui hingga 1700 unti rumah,” jelas Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo saat meresmikan mahyani.
Sedikitnya, ada 34 unit Program Bantuan stimulan perumahan swadaya untuk masyarakat Desa Paris, Kecamatan Mootilango, Sabtu (12/5/2018)
Bupati Nelson mengatakan, selama 2017 ini pemkab Gorontalo telah berhasil merealisasikan 1.700 mahyani bagi warga miskin yang pembangunannya bersumber dari berbagai dana dana APBN, APBD, DAK, APBD Provinsi, ADD, Baznas, PKK, darma wanita hingga partasipasi setiap pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang diwajibkan membangun satu unit rumah setiap moment Hari Ulang Tahun.
Dalam menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Gorontalo, menurut Bupati Nelson, hal tersebut akan terus secara terpadu melalui kerjasama dengan beberapa pihak, baik di antaranya dari pihak luar negeri.
“Bahkan, jika tidak ada aral melintang, tahun 2018 ini Pemkab Gorontalo akan membangun 2.200 unit rumah yang juga bersumber dari berbagai dana. Pembangunan mahyani ini hanya salah satu upaya dan intervensi menurunkan rantai kemiskinan. Selain pemberian bantuan sosial yang sudah ada dan akan dilaksanakan oleh setiap perangkat daerah di masing-masing OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Diantaranya pemberian bantuan stimulan usaha ekonomi kreatif, kelompok usaha bersama,bantuan ternak sapi, dan masi banyak lagi yang akan digelontorkan,” tutur Bupati Nelson.
Sementara itu Kepala dinas Perumahan dan kawasan pemukiman Syamsul menambahkan, bahwa pihaknya telah meresmikan rumah di Desa Paris dengan nilai bantuan Rp 15 juta per unit yang bersumber dari dana APBN melalui program BSPS tahun 2017. Disamping dana bantuan, mereka penerima juga berswadaya.
Khusus dana APBN yang dianggarkan pada program bantuan stimulan perumahan swadaya tahun 2017, Syamsul mengatakan yakni sejumlah Rp 9 miliar dengan jumlah rumah yang dapat ditangani sebanyak 598 unit rumah yang tersebar di 3 kecamatan yakni Kecamatan Tibawa, Kecamatan Tabongo dan Kecamatan Mootilango. Dan khusus kecamatan mootilango ada 212 rumah dan terbagi di tiga desa yaitu Desa Huyula 138 rumah, Desa Karya Mukti 40 rumah dan Desa Paris 34 rumah.
Syamsul juga menyampaikan, untuk mempercepat penanganan rumah layak huni tersebut, pihaknya berharap pemerintah desa juga memogramkan pembangunan rumah melalui alokasi dana desa minimal 2 rumah, sehingga jika hal itu bisa dilakukan, maka target penanganan 2000 rumah pertahun akan lebih mudah tercapai. Dan ini akan mempermudah mempercepat penurunan angka kemiskinan. Meskipun target pada RPJMD 2016-2021 hanya 500 unit pertahun.
Selain itu, Mantan Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Gorontalo ini, diakhir penyampainya membeberkan, bahwa di tahun 2018 ini berbagai program dan anggaran dinas perkim sudah mendapatkan anggaran lebih dari 100 miliyar untuk penanganan rumah sebanyak 2 buah rumah susun dan rumah layak huni sebanyak 2.200 unit.
“Ini semua atas perjuangan bapak Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo yang tidak henti-hentinya melobi dan mencari anggaran di pusat demi kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Kabupaten Gorontalo,” tandasnya.
[vit-dm1/if]