DM1.CO.ID, GORONTALO: Maraknya aksi kejahatan brutal dari sejumlah remaja menggunakan panah wayer, secara umum dapat mengganggu situasi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di Provinsi Gorontalo, khususnya di Kota Gorontalo.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Gorontalo, Rifli Katili, di ruang kerjanya kepada Wartawan DM1, Kamis (7/11/2019). “Sudah pasti aksi panah wayer itu menimbulkan gangguan Kamtibmas, dan membuat warga jadi cemas,” ujar Rifli.
Secara hukum, menurut Rifli, aksi brutal tersebut memang hendaknya segera ditindaki dan ditangani oleh aparat penegak hukum, agar dampaknya tidak meluas.
Meski pihaknya belum mengukur dampak buruk di sektor pariwisata terkait maraknya panah wayer tersebut, namun Rifli mengaku ikut khawatir hal itu bisa berimbas terhadap kenyamanan para wisatawan, baik yang sedang berkunjung maupun yang baru berencana ke Gorontalo.
Rifli mengaku mengapresiasi dan bersyukur karena para pelaku satu-per satu telah tertangkap, dan itu merupakan salah satu upaya serius dari pemerintah serta aparat hukum dalam memberi jaminan keamanan kepada setiap warga, baik dalam maupun dari luar Gorontalo.
Menurut Rifli, upaya antisipatif dari Pemerintah Provinsi Gorontalo sudah senantiasa dilakukan. “Saya melihat Gubernur Gorontalo Pak Rusli Habibie bersama Forkopimda dalam beberapa kesempatan selalu mengingatkan, bahwa masalah keamanan adalah menjadi tanggung-jawab semua pihak, sehingga harus terus dijaga,” ujar Rifli.
Gubernur Gorontalo, kata Rifli, bahkan kerap menegaskan kepada warga di setiap momen agar tidak menyentuh dan mengonsumsi minuman keras (Miras).
“Orang tersinggung dan saling menyerang, itu akan masih terkontrol jika tidak ada pemicunya. Tapi kapan sudah ada pemicunya (miras), maka persoalan kecil bisa menjadi besar,” jelas Rifli.
Dengan adanya perintah tembak di tempat dari Kapolres Gorontalo Kota terhadap pelaku panah wayer, menurut Rifli, diharapkan itu juga dapat menjadi “jaminan” keamanan bagi siapapun yang berkunjung ke Gorontalo, termasuk wisatawan.
Meski begitu, Rifli juga berharap tidak ada lagi aksi brutal panah wayer dan semacamnya, agar tak ada benar-benar yang ditembak di tempat oleh polisi.
Rifli pun mengajak kepada para kelompok geng remaja untuk dapat berusaha memanfaatkan masa-masa muda dengan melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat. Misalnya, bersinergi atau ikut berpartisipasi dalam upaya pengembangan dunia pariwisata.
Rifli menjelaskan, di sektor pariwisata ini juga terintegrasi dengan ekonomi kreatif, yang di dalamnya terdapat berbagai bentuk usaha. “Ketika para remaja, anak muda, dan mereka-mereka yang punya bakat seni, jiwa kreativitas, itu kita dorong untuk terlibat dalam pengembangan pariwisata, dibanding harus kumpul-kumpul dan mabuk-mabukan, tidak ada objek yang bisa dikerjakan, yang akhirnya muncul hal-hal negatif,” ujar Rifli.
Rifli mengungkapkan, belum lama ini terbentuk organisasi komunitas pecinta seni dan musik. Para kelompok geng remaja ini, menurut Rifli, hendaknya bisa mengambil bagian dalam komunitas itu.
“Organisasi itu dibentuk secara independen oleh komunitas itu. Kita sebagai Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo hadir dan memberikan ruang publik. Jadi mereka yang bergabung di sana (di komunitas tersebut) adalah mereka yang punya usaha-usaha di bidang ekonomi kreatif, seperti usaha salon, elekton, band-musik, dan sebagainya,” jelas Rifli.
Ruang publik yang dimaksud, lanjut Rifli, yakni dengan melibatkan mereka-mereka dalam berbagai kegiatan seperti festival-festival. Misalnya, festival musik dan seni untuk berekspresi.
“Jadi sebetulnya mereka (para remaja) itu butuh ruang publik, dan ini yang perlu disinergikan dengan pemerintah daerah kota/kabupaten se-Provinsi Gorontalo,” pungkas Rifli. (*/dm1)
Sab Nov 9 , 2019
DM1.CO.ID, BOALEMO: Pada momen peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wasallam (SAW) 1441 H/2019 M, tingkat Kabupaten Boalemo, digelar dengan penuh khidmat di Rumah Jabatan Bupati Boalemo yang dilanjutkan di Masjid Agung Baiturrahman Tilamuta, Jumar (8/11/2019).