DM1.CO.ID, JAKARTA: Tidak banyak yang sadar, bahwa bangsa dan negeri ini sungguh-sungguh dalam bahaya yang besar. Salah satunya bahaya konflik yang dipicu oleh etnis dan agama, terutama jelang Pilpres 2019 seluruh pihak harus bisa menghindari terjadinya konflik antar-anak bangsa.
Demikian yang disampaikan Dr. Rizal Ramli dalam uraiannya selaku Keynotes di acara Pembukaan Rakernas Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI), di Hotel Alia-Cikini, Jakarta, pada Sabtu (11/8/2018).
Mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu bahkan mengajak dua calon presiden (Capres), Joko Widodo dan Prabowo Subianto, untuk dapat benar-benar melakukan satu proses demokrasi yang lebih cerdas dan lebih jernih. Yakni, dengan tidak saling menyerang satu sama lain melalui buzzer.
“Buzzer itu dalam ilmu Telekomunikasi adalah noise. Kebanyakan setiap calon presiden itu punya buzzer. Mereka (buzzer) inilah yang bikin noise,” ujar RR, sapaan akrab Rizal Ramli.
RR menjelaskan, para buzzer ini tidak punya ide, isinya hanya kebencian saja, yang justru dapat memicu konflik dan perdebatan dengan saling menghujat serta saling menjatuhkan secara tidak sehat, sehingga hanya berpotensi ke arah permusuhan, dan bahkan bisa melebar jadi konflik.
“Jadi saya minta kepada setiap Capres membubarkan buzzer-buzzer ini,” tegas RR di hadapan sejumlah Panelis Rakernas GSI yang terdiri dari para intelektual dan kaum pergerakan lainnya, seperti Rocky Gerung, Salamuddin Daeng, Marwan Batubara, Said Iqbal, dan Samuel Langkey.
Pada kesempatan tersebut, RR juga tak lupa menyampaikan selamat kepada kedua Capres yang telah mendaftar ke KPU, sekaligus mengharap kepada seluruh rakyat Indonesia agar dapat menentukan pilihannya pada Pilpres 2019 mendatang secara cerdas pula. (ams/dm1)
