Semarak Tumbilotohe Di Desa Konservasi Budaya Talimelito Eksis dan Meriah

Bagikan dengan:
Editor : Vita Pakai~

DM1.CO.ID, GORONTALO: Perayaan semarak tumbilotohe dan sejuta tonggolo’oo yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Gorontalo di Kawasan Desa Konservasi Budaya Talumelito, Kecamatan Telaga Biru masih dipadati banyak pengunjung dan sangat meriah walaupun telah memasuki hari kedua.

Sejak malam kemarin kawasan ini dipadati pengunjung dari berbagai daerah. Kedatangan pengunjung ini tak lain hanya ingin menyaksikan keunikan malam pasang lampu (tumbilotohe) yang dipadukan dengan ornamen-ornamen budaya dan religi. Bahkan, dengan dilaksanakan berbagai kegiatan, desa konservasi budaya ini terlihat bak kota baru di Kabupaten Gorontalo.

Semarak tumbilotohe di kawasan konservasi budaya Desa Talumelito tersebut diisi dengan  beberapa jenis kegiatan diantaranya lomba arkus. Dimana Arkus tradisional dihiasi degan berbagai macam tanaman budaya seperti polohungo, tebu, pinang dan lain-lain.

Selain itu juga ada kegiatan lomba Sadela Lo Bunggo dan lombap tradisional anak, seperti Tengge-tengge, Ponthi, Lomba tarik tambang bahkan kegiatan ini juga turut diramaikan dengan penampilan budayaG seperti Lihuta Lo Rabana dan Polopalo.

Kegiatan yang  disponsori langsung  oleh TP PKK Kabupaten Gorontalo ini adalah sebagai wujud kepedulian dalam Pelestarian budaya Gorontalo dalam rangka mendukung Program Aksi Desa Peduli Wisata “Ki Sapta” yang serta merta didukung oleh pemerintah Kabupaten Gorontalo.

Pada kesempatan menyemaraki tumbilotohe di Desa Tolumelito tersebut, Bupati Nelson mengatakan, tumbilotohe atau lampu padamala adalah hal yang unik dilaksanakan di Gorontalo. Keunikan itulah yang mahal dan kadangkala dengan keunikan itu orang akan datang ingin melihatnya.

“Kalau hanya lampu listrik, saya rasa semua sudah menggunakannya. Contoh di brunai ada, di Hongkong ada, singapura, tapi dengan keunikan lampu seperti tumbilotohe ini yang tidak dimiliki ditempat lain,” ujarnya.

Mantan rektor UMG dan UNG ini menuturkan, pada kawansan desa konservasi budaya, Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah menyediakan fasilitas berupa sanggar budaya. Oleh karena itu melalui sekertaris daerah dan pihak Dikbud dan Dinas Pariwisata, pihaknya meminta agar kawasan desa konservasi budaya terus dirancang dengan baik dan membutuhkan anggaran.

“Saya berharap kawasan ini terus kita rancang dengan baik. Jadi jangan diserahkan kepada pemerintah desa, tetapi juga kita akan mensuportnya. Pemerintah kabupaten akan mendukung pembangunan wisata religi, wisata tumbilotohe dan wisata budaya disekitar ini,” tutur Bupati Nelson.

Bupati yang juga ahli lingkungan ini sangat yakni dan optimis mewujudkan desa konservasi budaya ditempat ini, “Saya yakin dan percaya kalau kita serius menangani ini, maka insha Allah  apa yang disebut segi tiga wisata akan terwujud,” sambungnya.

Segitiga wisata yang dimaksud pertama adalah pentadio resort. Menurutnya, Pentadio Resort punya danau dan keunikan air panasnya. Kedua Desa Talumelito sampai dengan Desa Dulamayo Barat punya Tradisional Village, dan ketiga agro wisata di Dulamayo Utara dan Dulamayo Selatan.

Dirinya menungkapkan, karena jalur ini sudah satu, maka keinginan orang datang ke Pentadio Resort rasanya tidak akan cukup kalau tidak berkunjung ke desa konservasi budaya dan desa agro wisata. “Mereka bisa nikmati budaya, mereka bisa menikmati pentadio resort dan menikmati daerah dingin di Dulamayo Selatan sebagai daerah agro wisata.

Hal itu menurutnya yang akan mendatangkan ketertarikan dan memberi kesan lebih kepada para wisatawan untuk berkunjung ke Gorontalo khususnya di Kabupaten Gorontalo ini.

Nelson pun menjelaskan, pariwisata akan dapat menumbuhkan kreativitas.  Contoh daerah Bandung dan Bali, disana masyarakatnya kreatif karena pariwisatanya.

Hal kedua Pariwisata itu juga akan menumbuhkan keinginan orang untuk memperbaiki lingkungan. Karena semakin banyak tamu maka dia akan semakin bersih dan hijau. Ketiga dengan pariwisata akan memperbaiki dan meningkatkan roda ekonomi yang baik. Ekonomi di pariwisata itu pergerakannya langsung dan cepat.

Selanjutnya, yang keempat pariwisata menjadi  promosi bagi yang keluar dan yang akan menjadi investasi akan datang. Kelima dengan pariwisata, maka akan terjadi berbagai aktivitas ekonomi lainnya, misalnya pengadaan penginapan, ada transportasi dan masih banyak lagi.

Karena itu Nelson menuturkan, berbagai kegiatan seperti budaya dan wisata akan ditunjang oleh pemerintah dan ini merupakan awal untuk menjadikan kawasan konservasi budaya Desa Talumelito menjadi kampung tumbilotohe di Kabupaten Gorontalo.

“Insha Allah akan mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gorontalo khsuusnya masyarakat sekitar sini,” tandas Bupati Nelson akhiri sambutannya.

[dm1/if]
Bagikan dengan:

Muis Syam

2,079 views

Next Post

Ke Panti Asuhan, Wartawan AJB Berbagi dengan Anak Yatim Piatu

Rab Jun 13 , 2018
Wartawan: Kisman Abubakar~ Editor: AMS| DM1.CO.ID, BOALEMO: Masih banyak orang yang belum sempat merasakan kebahagian pada Bulan Suci Ramadan ini. Salah satunya adalah anak-anak yatim piatu, yang saat ini tentunya sangat mengharapkan uluran tangan dari orang-orang yang memahami kondisi mereka.