DM1.CO.ID, GORONTALO: Geram, sedih, dan miris menyatu dalam satu rasa keprihatinan saat menyaksikan sebuah video yang menayangkan kekerasan terhadap seorang kakek, yang dilakukan oleh sejumlah karyawan ritel Indomaret di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango.
Video yang berdurasi 4 menit 47 detik dan mendadak jadi viral di Facebook, pada Ahad (20/6/2021) itu, sangat tampak jelas adalah sebagai bentuk reaksi emosi spontan dari sejumlah karyawan Indomaret, lantaran aksi pencurian yang dinilai cukup nekat dilakukan oleh seorang kakek bernama Arief Saputra, kelahiran Jakarta (24 April 1956), berdomisili di Kelurahan Sario Tumpaan, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Dari informasi yang dihimpun oleh awak media DM1 menyebutkan, pemukulan yang dilakukan oleh karyawan Indomaret dan Alfamart itu merupakan bentuk reaksi kekesalan dan spontanitas akibat aksi sang kakek yang melakukan pencurian.
Kapolsek Tapa, Iptu M. Atmal, dalam keterangannya melalui rilis kepada Pers menyebutkan, saat video tersebut menjadi viral, dirinya bersama jajaran Polsek Tapa langsung melakukan penyisiran ke Indomaret dan Alfamart di wilayah hukum Polsek Tapa, pada Ahad (20/6/2021).
Dari hasil pengembangan pihak Polsek Tapa memperoleh sejumlah keterangan, termasuk barang bukti sebagai hasil curian di Indomaret dan Alfamart oleh kakek tersebut, yakni berupa 24 botol Minyak Kayu Putih, 28 biji Bohlam Philips, dan 2 dus Susu merek Morinaga dan Entrasol.
Iptu Atmal dalam rilisnya juga mengurai kronologis kejadiannya. Yakni, pada Jumat (18/6/2021) sekitar pukul 19.30, Kakek Arief Saputra memasuki Indomaret yang terletak di depan rumah pribadi Bupati Bone Bolango, Desa Talulobutu Selatan, Kecamatan Tapa.
Di Indomaret tersebut, Kakek Arief Saputra sempat menanyakan harga Minyak Kayu Putih kepada salah seorang karyawan Indomaret berinisial ZK (27).
Saat memperhatikan wajah sang kakek, ZK mengaku langsung teringat dengan informasi berupa foto yang memang sebelumnya telah beredar dan dikirim oleh manager via WhatsApp Grup, yang ciri-cirinya sama persis dengan kakek Arief Saputra. Sehingganya ZK kala itu pun langsung menaruh curiga.
Kecurigaan itu ternyata tidak meleset. Saat melihat kakek itu telah mengambil minyak kayu putih, ZK bersama para karyawan seolah sepakat untuk membiarkan sang kakek keluar dari Indomaret. Namun ZK bersama seorang karyawan Indomaret lainnya, MIR (20), menyusul dengan cara membuntuti dari belakang kakek tersebut yang saat itu sedang menuju ke Alfamart, di bundaran Tapa, Desa Talulobutu, Kecamatan Tapa.
Dan sesampainya di Alfamart, kakek tersebut ternyata kembali melakukan aksi serupa, yakni mencuri Minyak Kayu Putih. Dan setelah mengantongi barang curiannya, kakek itupun bergegas keluar.
Namun nahas, saat melangkahkan kakinya keluar dari pintu Alfamart, kakek tersebut langsung ditarik oleh dua karyawan Indomaret, lalu digelandang menuju gudang Alfamart.
Dan ketika baru saja memasuki gudang tersebut, sang kakek mendadak menjerit kesakitan saat tiba-tiba sebuah pukulan mendarat di bagian sekitar dadanya dari seseorang berbaju hitam lengan panjang. Sehingga sang kakek itupun berangsur-angsur terduduk di lantai seraya tangan kirinya memegang dadanya.
Seakan menahan kesakitan, dan dengan tangan kanannya yang masih dipegang erat oleh seorang karyawan Indomaret, sang kakek yang memakai masker putih di dagunya itu mendapat lontaran pertanyaan layaknya sedang diinterogasi dan sangat tampak ketakutan.
Saat baru saja sang kakek ingin menjawab pertanyaan, “kenapa ambil begitu?”, seorang karyawan ritel ini kembali mendaratkan pukulannnya, kali ini di bagian kepala sang kakek.
Meski begitu, kakek berusia 56 tahun itu tetap menjawab berkali-kali, “tidak ada uang, Pak” seraya mencoba menyandarkan tubuhnya ke tembok.
Dalam kondisi seperti itu, para karyawan di dalam gudang tersebut langsung menyuruh sang kakek agar mengeluarkan seluruh barang curian dari dalam kantongnya. Terhitung ada 15 botol Minyak Kayu Putih dan 20 biji Bohlam Philips, yang diambil dari Alfamart.
Sebelum beraksi di Alfamart, sang kakek terlebih dahulu rupanya telah menitip barang curiannya yang diambil dari Indomaret ke penjual nasi goreng di sekitar toko ritel tersebut. Yakni berupa 2 dus susu merek Morinaga dan entrasol, 9 botol Minyak Kayu Putih, dan 8 biji -Bohlam Philips.
Dari hasil pengembangan jajaran Polsek Tapa, juga ditemui informasi bahwa setelah mengalami penganiayaan, kakek tersebut sempat menyampaikan permohonan maafnya kepada para pegawai Indomaret dan Alfamart, dan ia berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya tersebut.
Dalam rilisnya, Iptu M. Atmal juga mencantumkan hasil pengembangan lainnya. Yakni, diketahui bahwa sebelum kejadian tersebut, foto kakek itu memang telah beredar lebih dahulu di WhatsApp Grup (WAG) karyawan Indomaret yang di-share oleh pihak Managemen dengan maksud agar dapat waspada dan berhati-hati dengan kakek tersebut.
Informasi lainnya yang berhasil dirangkum oleh Polsek Tapa, yaitu diketahui bahwa kakek tersebut sebelumnya juga pernah diamankan oleh pihak Polsek Kota Tengah pada Kamis (17 Juni 2021), dan juga di Kota Selatan karena melakukan pencurian di toko obat Kimia Farma serta di toko lainnya di wilayah kota Gorontalo.
Iptu M. Atmal membantah adanya informasi yang menyebutkan bahwa sang kakek sedang ditahan di Polsek Tapa. “Saat ini info kakek sudah berada di Polsek Tapa itu adalah hoaks atau tidak benar. Kakek tersebut telah pergi meninggalkan lokasi Alfa saat itu dan tidak tahu ke mana. Dan keberadaan Kakek tersebut hingga kini belum diketahui, olehnya itu masih dilakukan lidik,” demikian Iptu M. Atmal dalam rilisnya yang dikirim ke redaksi DM1, pada Senin malam (21/6/2021).
Saat ini, kata Iptu M. Atmal, ketiga karyawan yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap kakek tersebut, masih di amankan di Mako Polsek Tapa dalam rangka pengembangan lanjutan.
“Kami bersama jajaran di Polsek Tapa akan bekerja dan menangani masalah ini secara profesional,” tegas Iptu. M. Atmal.
Saat dihubungi secara langsung via telepon seluler, Iptu. M. Atmal meminta kepada publik, khususnya para netizen agar tidak memunculkan komentar-komentar di media sosial (Facebook) yang dapat dinilai provokatif.
“Sementara ini, kan yang viral itu baru dari sisi penganiayaannya yang banyak komentar. Tapi netizen ini tidak melihat konteks pencuriannya,” ujar Iptu. M. Atmal.
Kapolsek Tapa yang juga dikenal sebagai seorang ustaz ini menegaskan, bahwa peristiwa dalam video viral itu pihaknya melihat dari dua sisi. “Sisi pencurian pasal 363, dan sisi penganiayaan pasal 351. Jadi dua sisi ini yang kami gali,” ungkap Iptu. M. Atmal.
Yang menjadi kendala saat ini, menurut Iptu. M. Atmal, adalah saat ini sang kakek tersebut sudah tidak diketahui keberadaannya. “kami ingin klarifikasi (kakek ini), kita mau tanya dulu yang menjadi modus atau motivasi dan alasannya dia mencuri itu apa, kasihan,” tutur Iptu. M. Atmal.
Tak lupa Iptu M. Atmal meminta kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan komentar-komentar yang membuat suasana jadi panas.
“Betul, kita melihat dari sisi opa ini juga sebagai orangtua, tapi tidak bisa diabaikan bahwa ada tindak pidana (pencurian) yang dia lakukan. Kemudian dari sisi anak muda ini, betul dia juga sebagai pegawai (karyawan Indomaret maupun Alfamart) namun tidak juga bisa dibenarkan dengan penganiayaan yang mereka lakukan terhadap opa ini,” jelas Iptu. M. Atmal seraya menegaskan bahwa pihaknya akan menangani perkara ini dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, sejumlah netizen lainnya ada yang berharap agar aksi pencurian yang boleh jadi sudah kerap dilakukan oleh kakek itu, bisa berakhir dari peristiwa video viral tersebut. (tim-dm1)