DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Tak hanya terindikasi pasang badan atau diduga membawa-bawa nama pasangan calon (Paslon) Tony Herbiansah-Baharuddin melalui Bantuan Sosial Tunai (BST) sebesar Rp.500 Ribu. Sosok Altin selaku Kepala Desa (Kades) Lamunde, Kecamatan Tinondo, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, kini juga terinformasi membuat ulah baru.
Altin disebut-sebut telah memperjual-belikan bantuan pupuk cair atau pupuk hayati bio konversi sebagai percontohan kepada kelompok tani dari pemerintah pusat.
Tris Yanto, salah seorang warga Desa Lamunde mengaku mertuanya, Sahabuddin Punu, telah membeli pupuk bio konversi yang ditawarkan oleh Altin, pada Oktober 2020.
“Dibelinya kemarin dulu kepada pak Desa Lamunde sebanyak 10 botol (ukuran 1 liter per botol). Dia beli 8 botol dengan harga Rp.800 Ribu. Kata pak desa, kalau dibeli cash harganya Rp.80 Ribu satu botol, sementara kalau bon (utang) nanti selesai panen padi dibayar, maka harganya Rp.100 Ribu per botol,” kata Tris kepada biro DM1 Koltim, Ahad (15/11/2020) melalui sambungan telepon, sekitar pukul 13.40 WITA.
Tris mengaku heran terhadap Altin yang bisa memperdagangkan pupuk tersebut kepada mertuanya yang juga sebagai imam Desa Lamunde.
Padahal, ungkap Tris, sebagian besar kelompok tani yang lain justru hanya diberikan secara gratis (tanpa bayaran), termasuk kepada Abdul Kadir selaku ketua kelompok tani yang salah satu anggotanya adalahSahabuddin Punu.
“Ketua kelompok mertua saya dapat 100 botol untuk dibagikan ke anggota. Dan mereka dapatnya secara gratis tanpa biaya sepeser pun. Kenapa mertua saya yang juga bendahara kelompok tani didalam kelompok tersebut malah dikasi beli (harus bayar)?” ungkap Tris merasa kesal dan bertanya-tanya.
Sementara itu, Altin yang dihubungi untuk konfirmasi, pada Ahad (15/11/2020) pukul 14.29 WITA, tidak menjawab (mengangkat) panggilan telepon dari DM1.
Dari pengembangan informasi juga ditemui, bahwa pembagian pupuk bio konversi di wilayah Kecamatan Tinondo juga terbilang pilih kasih. Misalnya di Kelurahan Tinengi, terdapat beberapa kelompok tani sawah yang tidak mendapatkan pupuk bio konversi itu.
“Saya kurang tahu berapa dibagikan kepada satu kelompok tani. Saya melihat, orang-orang yang dapat bantuan pupuk bio konversi dipilih-pilih. Ada orang yang bukan kelompok tani sesuai informasi teman tapi bisa dapat bantuan. Kenapa kami dari tiga kelompok tidak dapat sama sekali?” ungkap Jasmin, seorang anggota kelompok tani Paratunengi, Sabtu (14/11/2020) pukul 13.58 WITA melalui telepon.
Padahal, Pemerintah pusat memberi bantuan hibah pupuk cair bio konversi kepada kelompok tani tersebut, salah satunya dimaksudkan agar dapat mengubah mindset para petani dari ketergantungan pada pemakaian pupuk kimia. Sebab, masih banyak petani yang dianggap kurang menyadari, bahwa penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat merusak struktur tanah hingga akhirnya dapat menurunkan produktivitas.
Permasalahan ketidak-adilan juga dirasakan oleh kelompok tani dusun III dan IV Desa Lamunde. Di sana, malah terinformasi tak satu pun dari mereka yang memperoleh bantuan pupuk bio konversi, padahal nama kelompok mereka terdaftar sebagai penerima bantuan.
“Tiga hari lalu saya pergi cek di kantor penyuluh pertanian yang ada di Tinondo, nama kelompok kami ada dalam rekapitulasi penerimaan. Untuk kelompok saya jumlah bantuan pupuk yang diberikan sebanyak 80 botol dengan rincian anggaran Rp.6 Juta untuk 20 hektar,” ujar Yohanis Sampe, Ketua Kelompok Tani Bersama, Dusun IV Tengkosituru, Desa Lamunde, via telepon, Ahad (15/11/2020).
Ketua BPD Lamunde ini juga menduga, bahwa kebanyakan kelompok tani yang sudah mendapatkan bantuan adalah pendukung petahana Tony Herbiansah.
“Saya juga pertanyakan kapan bantuan itu sebetulnya diserah-terimakan. Karena kalau biasanya, serah terima bantuan begitu didokumentasikan. Tapi siapa yang menerima bantuan untuk kelompok kami waktu itu, karena kami sendiri tidak pernah menerimanya,” tanya Yohanis.
Sementara itu, Lasky Paemba Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, saat dikonfirmasi perihal bantuan pupuk konversi ini melalui telepon, juga tidak menjawab panggilan telepon dari DM1, meskipun telepon selulernya dalam keadaan aktif. (rul/dm1)
Sel Nov 17 , 2020
DM1.CO.ID, GORONTALO: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Hardi Sidiki, pada Senin (16/11/2020), resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kota Gorontalo yang sebelumnya dijabat oleh Risman Taha periode 2019-2024.