Acara Puncak HUT PMI ke-75 Tingkat Provinsi Gorontalo, ini Pesan-pesan Ishak Liputo

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Gorontalo, Sabtu (24/10/2020), menggelar acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) PMI ke-75 tahun 2020, di Markas PMI Provinsi Gorontalo, dengan tema: “Solidaritas untuk Kemanusiaan.”

Acara yang dirangkai dengan Rapat Kerja Bidang Palang Merah Remaja (PMR) dan Sukarelawan Provinsi Gorontalo itu, dihadiri langsung Ishak Liputo, S.IP selaku Ketua PMI Provinsi Gorontalo.

Didampingi oleh Jusuf S. Puhi, S.Pd selaku Sekretaris PMI Provinsi Gorontalo, Ishak Liputo dalam sambutannya menyampaikan sejumlah hal penting, termasuk harapan-harapan ke depan dalam upaya menggiatkan peranan PMI.

Ishak Liputo mengatakan, dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid19, diharapkan PMI kabupaten/kota mengambil peran dan partisipasi di bawah koordinasi satuan tugas Covid19 kabupaten/kota.

Selain itu, Ishak Liputo juga mengharapkan adanya upaya peningkatan pelayanan donor darah, yakni dengan membuat jadwal secara rutin dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI/Polri, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan di kabupaten/kota.

Sedangkan untuk tanggap darurat bencana, Ishak Liputo mengajak seluruh PMI kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo untuk senantiasa siap mengantisipasi kemunculan La Nina di tengah Covid19.

Melalui kesempatan itu, Ishak Liputo juga berharap adanya partisipasi dari seluruh peserta rapat kerja PMR dan sukarelawan, salah satunya dengan merumuskan program aksi yang terukur dan dapat dilaksanakan untuk peningkatan pelayanan kemanusiaan.

Tak hanya itu, Ishak Liputo juga mengingatkan kepada seluruh unsur dan elemen PMI agar tetap membangun koordinasi, kerjasama dan kolaborasi kemitraan dengan badan serta lembaga di tingkat kabupaten/kota. “Harus selalu berkoordinasi dengan bupati/walikota selaku pelindung PMI kabupaten/kota,” ujar Ishak Liputo.

Sejauh ini, menurut Ishak Liputo, PMI telah melaksanakan fungsi dan tugasnya secara optimal dalam membantu masyarakat. Mulai dari pencegahan, edukasi, sampai pada penanganan pasien Covid19.

Ishak Liputo mengatakan, mengingat krisis kesehatan ini sangat berdampak luas ke masalah sosial ekonomi, dan diperkirakan krisis ini masih akan berlangsung relatif panjang, maka PMI Provinsi Gorontalo mengajak seluruh komponen yang ada, baik itu pengurus, staf, maupun relawan dengan melibatkan masyarakat, agar senantiasa bersinergi mewujudkan solidaritas untuk pelayanan kemanusiaan.

Permasalahan dan tantangan di bidang kemanusiaan semakin kompleks. Olehnya itu, menurut Ishak Liputo, peran penting relawan PMI semakin dibutuhkan pula oleh masyarakat.

“Relawan yang handal dari sisi teknis, cepat tanggap dan memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai dasar kepalang-merahan, merupakan ujung tombak kiprah PMI di masyarakat,” jelas Ishak Liputo.

Menurutnya, dengan semakin pentingnya peran para relawan dalam kegiatan kemanusiaan di Provinsi Gorontalo maupun di tingkat nasional, maka tentu pula membutuhkan sistem manajemen yang lebih profesional.

Olehnya itu, Ishak Liputo menegaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini. Di antaranya adalah meningkatkan solidaritas antara semua komponen bangsa untuk mendukung pelayanan kemanusiaan yang optimal.

Selain itu, menurut Ishak Liputo, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat peran PMI dan seluruh jejaring organisasi, mulai dari tingkat provinsi hingga ranting, khususnya di tengah kendala pandemik Covid19.

Dalam kegiatan ini juga dilangsungkan pemilihan koordinator provinsi Forum Remaja Palang Merah Indonesia (Forpis) dan Forum Relawan PMI (Forel).

“Atas nama pengurus PMI Provinsi Gorontalo, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap kegiatan pelayanan kemanusiaan di bumi persada Gorontalo ini,” pungkas Ishak Liputo. (din/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

13,930 views

Next Post

Pasar Rakyat Koltim Terbengkalai: “Sepi Khasiat, Ramai Maksiat”

Sab Okt 24 , 2020
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Penampakan Pasar Rakyat Kolaka Timur (Koltim) saat ini sungguh sangat-sangat memprihatinkan. Fungsinya sebagai pusat pergerakan transaksi ekonomi antara penjual dan pembeli, boleh dikata sudah “lumpuh” karena tak lagi terurus, alias terbengkalai.