Mengaku Istri ke-3 Gubernur Gorontalo, Warganet “Ribut” di FB Soroti Status “Princes Aip”

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Postingan Roberta Tiara, pada Sabtu dini-hari (9/5/2020), membuat warganet di Gorontalo mendadak jadi ribut (ramai).

Menurut pantauan DM1, hingga Sabtu malam (9/5/2020) pukul 21.10 WITA, postingan Roberta Tiara tersebut telah dikomentari sebanyak 542 akun, 37 kali dibagikan, dan mendapat 358 emoji, yakni like sebanyak 163, ketawa 156, terkejut 32, selebihnya marah dan bersedih.

Postingan tersebut ditampilkan di media sosial (Facebook) di salah satu Grup Portal Gorontalo berisi tulisan dan sejumlah foto.

Ibu princes aip yg terhormat. Anda in siapaa. Anda mau bilang apaa. Drii komntar anda sampai sttus anda di WAll pribadi anda in pembeci gubrnur. Bahkan anda ingin mngtkan sesuati dri kita saja tdk mngrtii tau apa yg dia mo pigi koment2 kmrii.?????. Oooo ibuuu ibuuu. Bljar dluu b ketik. Mngkin pengaruh anak SD di liburkan dia blum sempat tau b tulis yg benar…,”demikian postingan Roberta Tiara yang ditujukan kepada akun yang bernama Princes Aip.

Postingan itupun langsung “dilahap” oleh para netizen. Mereka umumnya menanggapi dan menyoroti cara mengetik (susunan kalimat) status yang ditulis oleh “Princes Aip”, yang nampaknya memang sulit dicerna (dibaca) oleh para netizen.

Meski begitu, beberapa penggalan kalimat dari sejumlah status “Princes Aip” sebenarnya masih dapat dengan jelas dibaca.

Dan tampaknya, hampir semua statusnya “Princes Aip” (baik itu kalimat, foto, maupun dalam bentuk video) menuliskan dan melontarkan kalimat-kalimat bernada kasar kepada Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.

Meski di bagian “tentang” tidak ditemui identitas jelas, namun jika memperhatikan profil “Princes Aip” ini, bukanlah akun palsu. Hanya memang sepertinya “Princes Aip” punya masalah serius dengan Rusli Habibie.

Menyimak seluruh status “Princes Aip” terdapat tiga hal yang menonjol. Yakni, terkait masalah keluarga yang menyebut salah satunya bahwa terdapat anak Rusli Habibie adalah darah dagingnya.

Bahkan ada sejumlah screen-shoot yang memperlihatkan sebuah percakapan WhatsApp yang isinya “pengakuan”, bahwa dirinya (Princes Aip) adalah istri ketiga Rusli Habibie.

Status kedua yang menonjol lainnya dari “Princes Aip”, yakni kerap menyebut KPK dan BPK yang diarahkan kepada Gubernur Gorontalo itu. Bahkan terdapat foto yang diduga hasil editan berupa baju orange (tahanan KPK) yang bertuliskan nama Rusli Habibie.

Berikutnya, status yang menonjol ketiga lainnya yang kerap diungkap oleh “Princes Aip” dalam status screenshot-nya adalah terkait penzaliman ASN yang diduga juga diarahkan kepada Rusli Habibie.

Tidak sedikit netizen di daerah inipun mem-bully “Princes Aip” di postingan Roberta Tiara tersebut. “Orang yg lagi sakit jiwa, tadinya udah sembuh tapi krn ada corona penyakitnya kambuh lagi, nulis status aja nggak karuan mungkin lagi ampal sesak nafas kali..???,” tulis Andre Guwardyan.

Coba srh bikin status ulang di fb dgn kalimat yg jlas dan benar spy smua org bisa ngerti arah dan maksud li ibu princes yaaa…ato ketemu langsung dg pak gub kl ibu berani dan merasa hebat,” tulis Pee Wee.

Keliatan dri picnya seorang ibu yg kayaknya punya kualitas tinggi,, tp cara menulis & menempatkan kata seperti seseorang yg tidak punya pendidikan dan etika…. sangat di sayangkan bu…,” tulis Beatrice Ahmad.

Redaksi DM1 saat meminta tanggapan kepada Rusli Habibie via WhatsApp, dan juga meminta konfirmasi kepada “princes Aip” melalui Messenger, Sabtu malam (9/5/2020), hingga berita ini diturunkan tidak memberikan tanggapan sedikitpun.

Begitu juga dengan postingan Roberta Tiara, pada Sabtu malam (9/5/2020) sekitar pukul 22.00 WITA sudah tidak dapat dibuka lagi, dan hanya memunculkan pesan, “Postingan ini telah dihapus atau tidak dapat dimuat”. (red/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

24,527 views

Next Post

Tetap Peringati Malam Nuzulul Quran, Camat Kusno: Semoga Covid19 Segera Berakhir

Sen Mei 11 , 2020
DM1.CO.ID, BONEBOLANGO: Peringatan malam Nuzulul Quran atau malam turunnya alQuran, yang biasanya dirayakan pada 17 Ramadan, dengan berbagai kegiatan riligi seperti pengajian secara berjamaah, kasidah, nasyid, dan lain sebagainya. Kali ini, 2020 M atau 1441 H tidak dapat dimeriahkan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.