Wartawati/Editor: Dewi Mutiara
DM1.CO.ID, GORONTALO: Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi Gorontalo memberikan apresiasi atas kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Gorontalo di Taman Kota, Minggu (13/10/2019).
Perlu diketahui, indikator Germas adalah Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Makan buah, Cek kesehatan secara rutin dan berkala, serta Beraktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
Nancy Pembengo, Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dikes Provinsi Gorontalo ditemui awak media di sela-sela kegiatan mengatakan, pemerintah provinsi menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan pemerintah kota.
“Kami harapkan kampanye Germas ini bukan hanya menjadi seremonial saja, tetapi akan masive ke masyarakat dan ini akan menjadi perilaku dan kebiasaan yang sering dilaksanakan oleh masyarakat utamanya yang ada di kota gorontalo,” ujar Nancy.
Rangkaian kampanye Germas yang dilakukan pemerintah Kota Gorontalo ini terdapat beberapa kegiatan diantaranya, pengukuran kebugaran, dan lomba merangkai buah.
Kegiatan itu menjurus pada pola makan sehat yang membuat kebugaran tubuh terjaga dan berdampak pada kualitas produktivitas. Nancy berharap hal tersebut bisa diterapkan di seluruh OPD yang ada di lingkungan pemerintah kota Gorontalo.
“Kita harapkan ini juga nantinya diterapkan di OPD di lingkungan pemerintah Kota Gorontalo, dan kami harapkan juga bahwa perilaku ini akan mempengaruhi dan akan merubah penyakit-penyakit tidak menular yang ada di provinsi Gorontalo,” pungkas Nancy.
Pantauan kru DM1, kampanye Germas ini dihadiri oleh Walikota Gorontalo Marten Taha dan Wakil Walikota Goronta Ryan Kono, beserta seluruh jajaran OPD Pemerintah Kota Gorontalo.
Nampak masyarakat sekitar, mahasiswa, ASN Kota Gorontalo serta komunitas Gorontalo Germas Community (GGC) antusias melakukan anjuran beraktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari yang dibalut dalam bentuk senam kebugaran. (dmk/dm1)
Sel Okt 15 , 2019
Wartawati/Editor: Dewi Mutiara DM1.CO.ID, GORONTALO: Ranitidin yang diketahui sebagai obat tukak lambung dan usus telah ditarik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo dari peredaran. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPOM, Yudi Noviandi, M.Sc, Tech, saat ditemui awak media di kantornya, Senin (14/10/2019). Penarikan dilakukan karena diduga obat Ranitidin […]
