DM1.CO.ID, BONE-BOLANGO: Pemerintah Desa Sogitia kembali memperlihatkan keunggulan religi di desanya, terbukti dengan berhasilnya desa ini meloloskan beberapa peserta asli dari Sogitia menjadi peserta Tilawatil Qur’an untuk bertanding di tingkat Kabupaten Bone Bolango.
“Pada seleksi peserta Tilawatil Qur’an, kami berhasil meloloskan 3 santri TPQ al-Kautsar dan rumah Qur’an al-Kautsar untuk maju berlaga mewakili Kecamatan Bone pada STQ (Seleksi Tilawatil Qur’an) tingkat Kabupaten Bone Bolango,” ujar Kepala Desa (Kades) Sogitia, Sumitro Lopuo, SH.I, Kamis (25/02/ 2021).
Kades Mito (sapaan akrab Sumitro Lopuo) mengungkapkan, santri TPQ al-Kautsar dan rumah Qur’an al-Kautsar Desa Sogitia yang lolos mewakili Kecamatan Bone itu adalah Amelia Botutihe, Tasya Tumaloto, Sapira Aboka.
Putra-putri asli Sogitia ini, jelas Kades Mito, bisa mengalahkan peserta lainnya dari desa-desa lain yang juga turut bertanding Tilawatil Quran tingkat kecamatan, sehingga akhirnya mendapat kepercayaan masyarakat Bone untuk maju mewakili ke tingkat kabupaten Bone Bolango.
Kades Mito pun mengaku bangga atas prestasi mereka, serta bertekad akan terus memantau dan mengawasi hingga pada pertandingan ke kancah nasional sekalipun.
Desa Sogitia yang terkenal dengan desa religius ternyata bukan sekadar isapan jempol belaka. Sebab, ada banyak desa yang ikut bertanding, namun Desa Sogitia nyatanya mampu mempersembahkan yang terbaik sekaligus mewakili nama baik Kecamatan Bone.
Untuk mencapai hal itu, menurut Kades Mito sebetulnya tidaklah terlalu sulit, cukup mematok program di desa yang harus ditekuni secara serius dan berkelanjutan.
“Kegiatan sehari hari cukup menjadi motivasi dan sebagai latihan sehari-hari kepada anak-anak di Sogitia, latihan baca tulis al-Qur’an yang digalakkan, dari anak anak hingga manula,” jelas Kades Mito.
Kepada wartawan DM1 dalam sebuah bincang-bincang, Kades Mito mengulas secara gamblang terkait sejumlah permasalahan umum, terutama seputar pembinaan masyarakat dalam kondisi seperti saat ini.
Menurutnya, membaca dan salat adalah merupakan tiang agama Islam. “Jadi jangan lupakan untuk terus mendidik anak-anak ke arah religius, apalagi dengan banyaknya pengaruh (yang bisa membuat kontaminasi) dari media sosial yang sungguh sangat sulit untuk ditahan laju perkembangannya,” tutur Kades Mito.
Game-game online serta media sosial, ungkap Kades Mito, saat ini pengaruhnya betul-betul sangat deras mendominasi. Sehingga hal ini jika mendatangkan dampak negatif (kerusakan mental ataupun moral), maka akan sangat sulit diperbaiki.
“Maka saya pikir apa salahnya kalau saya pun lebih menggalakan kegiatan keagamaan di kampung saya. Karena menurut saya, game-game online yang dimainkan secara ketagihan (sampai lupa waktu) itu bisa menjadi perusak generasi. Dan sangat disayangkan kalau sampai lebih diminati oleh generasi kita (dibanding dengan kegiatan keagamaan),” tandas Kades Mito. (res/dm1)
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Samsul Bahri Madjid dan Andi Merya Nur yang berhasil memperoleh suara terbanyak dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020, kini akhirnya resmi menakhodai Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sebagai pasangan bupati dan wakil bupati.