Editor : Vita Pakai |
DM1.CO.ID, JAKARTA: Dalam upaya menggali peluang dan tantangan dalam tata kelola pemerintahan berbasis pembangunan berkelanjutan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) berkolaborasi dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI ) dan Knowledge Sector Initiative ( KSI) mengadakan sesi diskusi sebagai rangkaian menuju IDF 2018.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Sahid Sudirman Center Lantai 21 Jakarta pusat, Selasa (8/5/2018) tersebut dihadiri Perwakilan Menteri, Para Bupati anggota LTKL, Bupati jejaring LTKL dan APKASI, jejaring Mitra LTKL Serta Mitra Kerja.
Diskusi yang bertujuan untuk menggali peluang dan tantangan dalam tata kelola pemerintahan berbasis pembangunan berkelanjutan khususnya dalam kaitannya dengan Target Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di tingkat Kabupaten sebagai upaya mengatasi kesenjangan antar wilayah ini, dibuka secara resmi oleh ketua Departemen Pertanian APKASI, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd yang juga merupakan Bupati Gorontalo.
Dihubungi usai kegiatan, Nelson mengatakan kehadirannya terkait kegiatan tersebut karena atas permintaan ketua umum APKASI mewakili, sekaligus Kabupaten Gorontalo termasuk sembilan kabupaten anggota LTKL lainnya.
“Jadi saya mewakili ketua umum APKASI membuka sekaligus memimpin acara itu hingga menutup,” kata Nelson.
Dirinya melanjutkan, kegiatan tersebut dihadiri oleh sembilan bupati anggota LTKL, MJO serta pembicara dari Bappenas, Depdagri, dan Kementerian Keuangan RI.
Hal-hal yang dibicarakan pada kesempatan tersebut antara lain terkait forum pembangunan berkelanjutan di Indonesia, diharapkan, daerah dalam membangun harus memperhatikan lingkungan.
Selain itu, kegiatan tersebut juga membedah dan mengidentifikasi apa saja problema kaitannya, baik dari segi regulasi, perencanaan anggaran dan khusus kaitannya dengan lingkungan.
Kemudian, sharing informasi antar kabupaten dan juga kerja sama dengan pihak luar negeri seperti Firlandia, Australia, dan beberapa negara yang hadir.
“Mereka menyampaikan beberapa program yang nanti mungkin didorong, dikembangkan didaerah-daerah yang tidak hanya di Kabupaten Gorontalo tapi juga di daerah lain anggota tergabung LTKL,” pungkas Nelson.
[vt-dm1/ir]