Tony Dinilai Grogi Tampil di Debat Paslon Bupati Koltim: Lain Pertanyaan, Lain Pula Jawaban

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara menyelenggarakan debat publik antara pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, Tony Herbiansah-Baharuddin dengan paslon Samsul Bahri Madjid-Andi Merya Nur (SBM), Senin (16/11/2020) pukul 16.00 WITA, di aula Pemerintah Daerah (Pemda). Debat publik ini merupakan salah satu rangkaian tahapan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Koltim tahun 2020.

Selain paslon dan Liaison officer (LO), simpatisan dari masing-masing kubu, acara debat publik ini juga dihadiri unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah)  di antaranya Kapolres Kolaka, AKBP Saiful Mustofa; Dandim 1412 Kolaka, Letkol Inf Risa Wahyu Pudji Setyawan; dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kolaka, Indawan Kuswadi SH.

Dalam debat terbuka ini, pihak KPU memberlakukan protokoler kesehatan Covid19 yang begitu ketat. Masing-masing paslon hanya bisa membawa masuk 4 orang perwakilan atau simpatisan ke dalam ruang debat.

Acara debat publik yang dipandu oleh Regina Valeria Putri yang bertindak sebagai moderator itu, mengusung tema: “Bagaimana Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan Publik untuk Membangun Kemajuan Daerah”.

Ada hal menarik dalam acara debat yang disiarkan secara langsung itu. Yakni, pada rekaman tayangan sesi tanya-jawab yang kembali disebar (diviralkan) ke sejumlah media sosial oleh sejumlah netizen, memperlihatkan Tony yang dinilai grogi memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan materi pertanyaan yang diajukan oleh Merya.

Pemilik akun Facebook bernama Ancu Bone, sesaat pasca acara debat tersebut, pada Senin (16/11/2020), mengupload rekaman video penggalan sesi tanya-jawab berdurasi 4 menit 8 detik.

Dalam penggalan rekaman video debat itu, Tony selaku calon bupati dinilai sempat memberikan jawaban yang meleset atau tidak sesuai dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Merya Nur selaku calon wakil bupati.

“Kita sama-sama tahu bahwa guru itu seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Bagaimana menurut bapak ketika ada seorang guru yang berprestasi dan harusnya diberikan reward justru diberikan sanksi dan dibawa ke daerah terpencil?” demikian pertanyaan yang disodorkan Merya Nur.

“Kalau guru berprestasi kita memberikan reward. Apabila tidak, maka diberikan punishment. Dan ini kita sudah lakukan selama ini, bahwa guru-guru berprestasi kita adakan memberikan insentif. Dan yang kedua, guru-guru kontrak selama ini yang sangat minim, karena kita di Kolaka Timur ini sangat kekurangan guru, maka kita mengangkat guru honorer, di mana honornya guru honorer itu Rp.1.250.000, ini merupakan tertinggi di Sulawesi Tenggara, dan juga tetap kita berupayakan untuk mereka mendapatkan eeee…. apa itu (sambil mengangkat wajah ke atas seolah mencari-cari jawaban), eeee… apa itu (merasa seolah bingung dengan membalikkan badan ke arah pasangannya yang juga tampak kebingungan), eeee…. sertifikasi guru. Dan ini dan kita dana insentif daripada dari APBD bagi mereka yang berprestasi,” jelas Tony seraya mempersilakan pasangannya untuk melanjutkan jawaban dengan waktu yang masih tersedia.

“Saya kira kalau menurut saya, kaitannya dengan guru prepres apa yang bisa disampaikan oleh paslon bersatu tadi dari pasangan kami, bahwa untuk guru berprestasi ya pastilah ya akan diberikan reward khusus, keterkaitannya dengan guru diberi sanksi ya tentu ya ada pertimbangan-pertimbangan lain ya yang tidak mungkin kami sampaikan di tempat ini, kasih,” sambung Baharuddin sebagai calon wakil bupati nomor urut 1.

Rekaman penggalan video sesi tanya-jawab yang diupload oleh Ancu Bone itu pun mendapat sorotan dari berbagai netizen.

“……korelasi nya apa coba,, hrus nya dijelaskan apa substansi apa mengapa guru yg berprestasi dipindahkan didaerah terpencil ??” demikian penggalan sorotan dari akun Hendra Hendra Hendrawanto.

“Ahahahhaha ngawurr ??? yg terjadi dilapangan beda,” tulis akun bernama Edward.

Acara debat publik tersebut juga memberikan kesempatan kepada kedua Paslon untuk “mengumbar” visi-misi masing-masing demi kemajuan daerah tahun 2021 hingga 2026.

Paslon Tony Herbiansah-Baharuddin menyampaikan empat item yang misinya maju kembali. Sedangkan Paslon Samsul Bersama Mery (SBM) menyampaikan 10 item misinya, yang akan dilakukan manakala terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Koltim.

Debat publik mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian maupun anggota TNI. Masyarakat atau relawan masing-masing paslon dibatasi masuk. Mereka hanya bisa menyaksikan debat publik dari luar pagar aula Pemda. (rul/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

59,635 views

Next Post

Proses Hukum Perkara Bupati Boalemo Non-aktif, Lalui Jalan Terjal

Sel Nov 17 , 2020
Oleh: Herman Muhidin, SH, MH* DM1.CO.ID, OPINI: Kasus penganiayaan yang menimpa Bupati Boalemo (Non-aktif), Darwis Moridu, yang kemudian berujung di Pengadilan Negeri Gorontalo, telah diputuskan oleh majelis hakim, pada Jumat (13 Oktober 2020), dengan vonis hukuman kurungan badan selama enam bulan.