DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Provinsi Gorontalo mengambil bagian dalam Kejuaraan Ternate Karate Championship (TKC) yang berlangsung selama 3 hari, yakni Jumat hingga Ahad (17-19 Desember 2021), di GOR Sport Hall Marimoi Kota Ternate, Maluku Utara.
Dalam ajang kejuaraan TKC yang diikuti oleh karateka se-Indonesia Timur itu, Kontingen Wadokai Gorontalo menurunkan 13 atlet, dan berhasil menyabet 14 medali dari 2 kategori yang dipertandingkan, yakni Kata dan Kumite.
Dan satu di antaranya adalah medali emas yang diraih oleh Iqen Qirana Y. Puneli (remaja putri asal Desa Poduwoma, Suwawa Timur), kategori Kata Kelas Pemula putri.
Ketua Kontingen Wadokai Gorontalo, Alfred Paudi, mengatakan bahwa para atlet karate yang mewakili Provinsi Gorontalo ini menunjukkan performa yang cukup baik, dan sangat menjunjung tinggi sportivitas di kejuaraan TKC tersebut.
“Wadokai Gorontalo mengutus 13 atlet, tujuh orang putra dan enam putri. Para atlet ini rata-rata baru pertama kali turun dalam event kejuaraan nasional, tapi mereka sudah menunjukkan semangat yang tinggi. Yah, walaupun belum bisa meraih juara umum di kejuaraan ini (TKC),” kata Alfred, Senin (20/12/2021).
Alfred Paudi menyebutkan, alasan diturunkannya atlet-atlet muda pada kejuaraan TKC kali ini, yakni adalah untuk menumbuhkan bibit baru atlet karate Provinsi Gorontalo, agar ke depan mereka bisa mewakili Gorontalo dalam kejuraan daerah, nasional dan bahkan sampai ke internasional.
Dengan adanya pengalaman berlaga di ajang TKC ini, Alfred berharap para atlet Wadokai Gorontalo yang tergolong masih berusia muda ini, hendaknya bisa lebih giat melakukan latihan-latihan, dan tetap bersemangat menanamkan keyakinan serta tekad untuk bisa meraih prestasi yang lebih tinggi.
Sementara itu, Yusuf Puneli selaku orang tua Iqen Qirana yang berhasil menggondol medali emas di ajang TKC itu menyebutkan, prestasi yang diraih oleh atlet Wadokai Gorontalo benar-benar cukup membanggakan.
Sehingga itu, Yusuf Puneli yang kini juga menjabat sebagai Kepala Desa Poduwoma itu menyatakan sangat berterima kasih kepada semua pihak, terutama para pelatih yang telah mendidik, melatih, serta memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menjadi atlet karate sampai bisa berprestasi seperti saat ini.
“Wana’o o bui’do Suwawa Timur no tapu , Bi patuju nato, wana’o bui’do labi mowali Ama (Anak gunung Suwawa Timur, ini tujuan kita, anak gunung bisa juga),” pungkasnya dengan bangga memakai Bahasa Suwawa. (res/dm1)