Temu BEM ke-3 Provinsi Gorontalo: Cegat Kepentingan Politik Tersirat

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, OPINI: Temu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Provinsi Gorontalo yang ke 3 akan segera digelar pada Rabu (26 Agustus 2020). Kita tentu berharap pada temu BEM ke 3 kali ini, bisa lebih fokus membincangkan peran mahasiwa, terutama dalam merumuskan apa saja tindakan mahasiswa baik secara individu atau kolektif.

Mahasiswa ibarat tokoh dalam sandiwara yang memiliki rangkaian hal yang menjadikan si tokoh berlaku atau bertindak. Mengingat peran mahasiswa dapat diartikan sebagai kumpulan bentuk tindakan seorang atau suatu kelompok mahasiswa. Adanya tindakan itu, menjadikan mahasiswa terlihat, terdengar, dan terasa keberadaanya.

Olehnya, mahasiswa harus mengambil peran dalam proses demokrasi ke depan sebagai penyeimbang.

Pada temu BEM nanti kita pun harus mewaspadai praktik politik. Eksistensi mahasiswa jangan sampai dilingkari oleh “setan-setan” yang berkepentingan pada praktik politik pragmatis atau dengan gejolak-gejolak politik kelompok, yang bisa menguntungkan elit politik, yang berkepentingan pada perhelatan demokrasi di daerah.

Sehingga berdampak pada gejala-gejala sosial, yang berakibat respons dari kebijakan pemerintah yang mendiskriminasikan keberadaan sistem tradisional, baik dalam pemenuhan akses sosial, maupun infastruktur. Kita perlu menjaga dan merekonstruksikan demokrasi yang sesungguhnya.

Karena melihat pembahasan yang akan menjadi menarik dalam temu BEM ke 3 ini, salah satunya akan membahas pemilihan Koordinator BEM Provinsi.

Saya pun berharap siapapun Koordinator BEM Provinsi Gorontalo yang akan terpilih nantinya, jauh dari kepentingan politik dan tidak masuk angin Timur, Barat, Selatan, serta Utara. Dan juga harus mengingat pada posisi tersebut sebenarnya menjadi sebuah beban, dan harus menjadikan kita sebagai orang yang dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat secara luas.

Perhatian ini berdasarkan harapan agar daerah yang kita cintai ini bisa menerapkan sistem demokrasi yang tepat dan tidak membawa rakyatnya terjerumus pada jurang ketertinggian segala kebutuhan hidupnya.

Jangan sampai terjebak politik praksis yang selama ini menciderai demokrasi kita, olehnya ini perlu diejawentahkan pada proses pembahasan dalam temu BEM Provinsi Gorontalo yang ke 3 pada Rabu (26/8/2020) esok.

Hal itu sangat penting, sebab roda sejarah perubahan selalu menyertakan mahasiwa sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pengambilan keputusan. Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif, selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa.

Suara-suara mahasiswa mempresentasikan dan mengangkat realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Dan sikap idealisme sering mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa.

Wujud eksistensi mahasiswa berupa pendapat-pendapat tentang isu-isu yang terjadi di masyarakat dapat diaktualisasikan dalam Forum temu BEM tersebut, dan bisa disepakati menjadi salah satu wujud dalam gerakan mahasiswa di Provinsi Gorontalo.

——

(Penulis: Ismail Azis, adalah Wakil Koordinator BEM Provinsi Gorontalo)

Bagikan dengan:

Muis Syam

65,004 views

Next Post

Rapat Virtual dengan Kemenpan RB, Sekda Ismail Ungkap Kemajuan Kota Gorontalo

Sel Agu 25 , 2020
DM1.CO.ID, GORONTALO: Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Reformasi Birokrasi (RB) Kota Gorontalo pada tahun 2019, menunjukkan progres yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.