DM1.CO.ID: Baik buruknya masyarakat juga ditentukan oleh (karakter) para pemimpinnya. Jika pemimpinnya baik, maka masyarakat pun akan menjadi baik. Namun, bila pemimpinnya rusak, maka masyarakat pun akan rusak.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sudah mewartakan (menyampaikan dan mengingatkan), bahwa di antara tanda-tanda kiamat adalah diserahkannya tampuk kepemimpinan kepada orang-orang bodoh, yang tidak mau mengambil petunjuk dari al-Qur’an dan Sunnah, serta tidak mau menerima nasihat.
Jabir ibn Abdillah radhiyallahu ‘anhu pun meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ka’ab ibn ‘Ajrah, “Semoga Allah melindunginya dari kepemimpinan orang bodoh, wahai Ka’ab. ” Ka’ab lantas bertanya, “Apakah yang dimaksud kepemimpinan orang-orang bodoh, wahai Rasulullah?“
Nabi menjawab, “Sepeninggalku nanti, akan muncul para pemimpin yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula mengambil sunnah-sunnahku. Barangsiapa membenarkan kedustaan mereka serta mendukung kezaliman mereka, maka mereka itu bukan termasuk golonganku dan aku pun bukan bagian dari mereka. Mereka tidak akan dapat mendekati telagaku.
Barangsiapa tidak membenarkan kedustaan mereka dan tidak mendukung kezaliman mereka, maka mereka termasuk golonganku dan aku pun merupakan bagian dari mereka, dan mereka akan mendapatkan bagian dari telagaku. Wahai Ka’ab ibn ‘Ajrah, puasa adalah perisai, sedekah dapat menghapus kesalahan, dan shalat merupakan kedekatan atau petunjuk. Wahai Ka’ab ibn ‘Ajrah, daging yang tumbuh dari barang haram tidak akan masuk surga, dan neraka lebih utama untuknya. Wahai Ka’ab ibn ‘Ajrah, manusia ada dua, ada yang menyerahkan jiwanya (kepada Allah) dan ada yang membiarkannya atau membinasakannya“. (HR. Ahmad dan Bazzar)
Yang dimaksud dengan orang-orang bodoh di sini adalah orang yang kemampuan berpikirnya lemah, dan tak bisa memimpin.
Dalam hadits lain, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hari Kiamat belum akan terjadi sampai nanti kabilah-kabilah dikuasai oleh orang munafk dari kalangan mereka“. (HR. Thabrani)
Apabila para penguasa, pemimpin, dan pejabat publik seperti ini, maka masyarakat pun akan rusak. Pembohong dianggap benar; orang jujur dianggap pendusta; pengkhianat dipercaya; orang yang bisa dipercaya malah dianggap pengkhianat; orang bodoh akan berbicara; dan orang pintar diam saja.
Asy-Sya’bi berkata, “Hari Kiamat belum akan terjadi sampai ilmu dianggap kebodohan, dan kebodohan dianggap sebagai ilmu“.
Semua ini adalah kenyataan yang akan terjadi pada Akhir Zaman.
Abdullah ibn Amr radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “tanda-tanda Hari Kiamat adalah disingkirkannya orang-orang baik, dan diangkatnya orang-orang jahat“. (HR. Hakim dalam al-Mutadrak)
Demikian sebagai mengingat untuk dapat direnungi bagi kita semua, agar kita terhindar dari kemurkaan Allah Subhanahu wata’ala. Na’udzubillahimindzalik. (kisman-dbs/dm1)
Sumber: eramuslim