DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Santer nama Diana Massi, yang tak lain istri almarhum Bupati Kolaka Timur (Koltim), Samsul Bahri Madjid, mendapatkan dukungan garis keras dari masyarakat, utamanya dari tim relawan/simpatisan Samsul Bersama Mery (SBM).
Beberapa hari dirundung kedukaan, nama Diana Massi menjadi figur satu-satunya yang dianggap layak sebagai wakil bupati (Wabup) mendampingi Pelaksana tugas (Plt) Bupati Koltim, Andi Merya Nur.
Tak hanya sejumlah tokoh dari berbagai lapisan masyarakat, para pengurus dan beberapa elit dari empat partai politik (Parpol) pengusung SBM di Kabupaten Koltim pun, kompak dan sepakat akan mengusulkan dan mengajukan Diana Massi untuk dipilih sebagai Wakil Bupati Koltim.
Akan tetapi, di dalam peraturan maupun Undang-undang yang ada, terdapat regulasi yang menekankan mekanisme pemilihan di tingkat DPRD, yakni mengharuskan mengusung dua nama figur.
Lantas, siapa saja figur lain yang juga ikut menggema dan ramai diperbincangkan di tengah diskusi-diskusi politik, baik di dunia media sosial serta di meja diskusi lainnya?
Beberapa waktu lalu, Aris Mego selaku Ketua DPC PDI-P Koltim telah menyatakan sikap, bahwa partainya memberikan restu kepada Diana Massi untuk diusung sebagai calon Wakil Bupati Koltim.
Bahkan Aris Mego memastikan tak akan mengkhianati aspirasi yang bermunculan dari arus bawah (masyarakat). Aris bahkan juga berharap di kalangan internal keluarga almarhum Samsul Bahri Madjid bisa kompak menyikapi hal itu.
Dan mengenai dukungan Aris Mego tersebut, rupanya juga sangat diapresiasi oleh Plt Sekretaris DPC Partai Demokrat Koltim, Idul Fitri Syam.
Kepada Kepala Biro DM1 Koltim, Idul Fitri menyatakan sangat sepakat dengan pernyataan yang dilontarkan Aris Mego di media massa.
Meski begitu, Partai Demokrat sejauh ini belum mengeluarkan rekomendasi secara tertulis kepada sosok manapun untuk dimajukan sebagai calon ke posisi wakil bupati.
Pasalnya, menurut Idul Fitri, pihaknya masih menunggu pasca pelantikan Andi Merya Nur sebagai bupati definitif, menggantikan almarhum Samsul Bahri Madjid.
“Konsepnya sudah ada, rancangan sudah ada, nanti kita menunggu setelah kegiatan pelantikan,” kata Idul Fitri, Senin (12/4/2021).
Kendati begitu, Idul Fitri menegaskan, Partai Demokrat akan tetap mengupayakan mengusulkan dua calon sesuai dengan perintah Undang-undang.
Sayangnya, Idul Fitri mengaku, figur selain Diana Massi secara internal Partai Demokrat, sejauh ini belum ada. “(Namun) Siapapun bisa mempunyai peluang, meski dari luar wilayah Kabupaten Koltim. Dari pusat boleh, dari provinsi boleh,” ungkapnya.
Terkait identitas figur wakil bupati Koltim yang akan diusung atau dimajukan oleh Partai Demokrat selain Diana Massi, sepertinya belum bisa dipatok oleh Idul Fitri.
Alasannya, kata dia, terkait penentuan sosok calon yang akan dimajukan maupun diusulkan nantinya tetap merupakan kewenangan penuh Dewan Pengurus Daerah (DPD), serta Dewan Pembina Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Namun meski demikian, Idul Fitri mengaku, bahwa yang pastinya secara pribadi dirinya sangat mendukung sosok Diana Massi.
“Saya saja secara pribadi menyebut namanya almarhum sampai detik ini masih terasa sedih. Selain persoalan rasa (manusiawi), Diana juga memiliki pendidikan yang cukup tinggi. Ditambah lagi, perjuangan yang dilakukannya kemarin dalam mendampingi perjuangan SBM (Samsul Bersama Mery),” ungkapnya.
Selain itu, pemahaman Idul Fitri meyakini, bahwa ada pembelajaran dalam diri Diana Massi atas dunia birokrasi dari sang suami (almarhum Samsul Bahri Madjid), selaku birokrat tulen.
“Sedikit banyaknya beliau pasti banyak belajar dari almarhum sang suami, bagaimana dengan dunia pemerintahan,” tandasnya.
Dijelaskannya, walaupun empat partai pengusung level kabupaten telah bersepakat, baik lisan maupun secara tertulis, akan tetapi keputusan itu bukanlah sebuah jaminan.
“Garansi” yang ada tersebut, bisa saja patah di tengah jalan, ketika keputusan atau rekomendasi dari pusat menginginkan figur lain untuk disodorkan ke meja pemilihan anggota dewan.
Terlebih lagi, apabila ada figur lain yang akan bermanuver secara kompetisi politik dengan mencoba “menggunting” langkah Diana Massi, salah satunya dengan cara membangun bargaining di tingkat DPD/DPW, bahkan hingga ke DPP untuk “merebut” kursi Wakil Bupati Koltim. (rul/dm1)
Sel Apr 13 , 2021
DM1.CO.ID, GORONTALO: Hidup berkualitas tidak terbentuk dengan asal-asal, melainkan membutuhkan langkah dan strategis dalam mencapai tujuan yang disebut keputusan. Dan itu identik dalam permainan catur.