Sepulang dari Palu, Anggota Basarnas ini Disambut Hembusan Nafas Terakhir Sang Istri

Bagikan dengan:
Wartawati: Dewi Mutiara Kartika~ Editor: AMS|

DM1.CO.ID, GORONTALO: Tentu tak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiran, bahkan pasti tak pernah terlukis dalam mimpi Alfrits M. Rottie (29), tentang keringat yang belum sempat kering dari perjalanan mulia dalam menunaikan tugas kemanusiaan, harus kembali tumpah bersama kesedihan yang amat mendalam.

Ya, tak satupun yang menyangka, setelah menghabiskan waktu 14 hari mengerahkan jiwa dan raga sebagai petugas Basarnas, yang bertugas melakukan pencarian dan pertolongan terhadap para korban pasca gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Alfrits M. Rottie saat tiba di kediamannya pada Sabtu dinihari (13/10/2018), keesokan harinya, Ahad (14/10/2018), sang istri Devitta Purnamasary Mohiddin, menghembuskan nafas terakhirnya.

Memang, seminggu sebelumnya, atau Ahad (7/10/2018), saat masih berada di daerah tugas (Palu), Alfrits sempat mendapat kabar bahwa keluarganya di Gorontalo dalam keadaan sakit. Namun Alfrits lebih memilih bertahan demi menunaikan tugas kemanusiaan.

Kabar tersebut kemudian ia tulis dalam status di akun Facebooknya (FB). “Mama, istri, adik sakit semua. Maafin gak bisa jenguk ataw jaga kalian karna arvhy dalam tugas kemanusian. Semoga kalian cepat sembuh yaa..,” tulis Alfrits di FB-nya.

Selain sebagai panggilan tugas negara, Alfrits tentunya juga tahu persis, bahwa istrinya adalah sosok yang sangat ikhlas mendukung tugas dan pengabdian dirinya sebagai anggota Basarnas.

Dukungan Vitong (sapaan akrab Devitta Purnamasary Mohiddin) terhadap suaminya bahkan sempat diungkapkan melalui status share, pada Selasa (2/10/2018) di akun FB miliknya, Devitta Purnamasary Assegaf Muhidin. Ia menulis dalam Bahasa Inggris: “The work is so hard but makes me feel pride. I believe in every goodwill, Allah will make it easy. (Kerjanya susah banget tapi bikin aku merasa bangga. Aku percaya pada setiap niat baik, Allah akan memudahkan)”

Vitong nampaknya memang sosok istri yang sangat ikhlas dan bangga terhadap jiwa dan pengabdian sang suami sebagai petugas Basarnas, yang lebih mendahulukan tugas dan kepentingan negara dari pada kepentingan pribadi.

Dan itu, Vitong buktikan dengan seolah tak ingin mengganggu sedikitpun tugas suaminya hingga usai, meski dirinya harus berhadapan dengan sakaratul maut.

Kiranya inilah pengabdian tulus dari seorang istri sholehah yang dicontohkan secara nyata oleh Vitong terhadap suaminya yang sedang menunaikan tugas negara, meski di saat bersamaan sesungguhnya dirinya sangat membutuhkan “pertolongan” dari suaminya.

Namun di sisi yang sama, Alfrits juga nampaknya berhasil menjadikan Vitong sebagai sosok istri yang benar-benar tulus ikhlas dan setia hingga akhir hayatnya mengabdikan diri di hadapan suami.

Siapa Vitong?
Meski jasad Vitong telah disemayamkan di pemakaman keluarga di kompleks SMP Negeri 8 Kota Gorontalo, pada Senin pagi (15/10/2018) sekitar pukul 10.15 WITA, namun suasana duka masih sangat menyelimuti di kediamannya di Jalan Ampi, Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.

Bahkan saat prosesi pemakamannya, mulai dari shalat jenazah di Masjid Rahmatullah hingga menuju tempat peristirahatan terakhirnya, para kerabat, sahabat dan handai-tolan, serta para anggota Basarnas Gorontalo, nampak memadati rumah duka untuk memanjatkan penghormatan serta doa keselamatan dan husnul khatimah buat almarhumah Vitong.

Bagi mereka, kepergian Vitong untuk selama-lamanya begitu sangat cepat, tak satupun yang menyangka. “Tidak ada firasat sama sekali,” ujar adik kandung Vitong, Kiki Mohiddin (23), kepada wartawati DM1 di rumah duka, Senin (15/10/2018).

Kiki dengan mata berkaca-kaca mengaku sangat kehilangan kakak yang sangat ia sayangi. “Orangnya sangat baik, selalu ingin membahagiakan keluarga,” tutur Kiki tertunduk.

Di mata sahabat dan kawan-kawan, Vitong juga sangat dikenal pandai bergaul, selalu membuat suasana menyenangkan, bahkan suka menolong orang lain. “Almarhumah orangnya baik sekali, peduli dengan orang lain,” ungkap Selviana Ibrahim (26), sejawat di Dharma Wanita Basarnas Gorontalo.

Lalu siapa sebenarnya Viton? Dari penelusuran wartawati DM1, dihimpun sejumlah informasi, baik dari rumah duka maupun dari beberapa sumber lainnya, terangkum sosok Vitong.

Bernama lengkap Devitta Purnamasary Mohiddin, S.Pd, M.Pd, Viton adalah dosen Matematika yang juga sejak 2015 menjabat sebagai Kasubag Kerjasama dan Kelembagaan di Politeknik Gorontalo.

Viton lahir di Gorontalo, pada 25 Januari 1989, dari pasangan Muhammad Arfan Mohiddin (50), S.Pd dan Yusrawati Assegaf (50). Saat ini, ayah Vitong menjabat sebagai Kepala SD Negeri 13 Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

Anak sulung dan satu-satunya perempuan dari empat bersaudara ini menamatkan pendidikannya di SMA Negeri 2 Limboto 2006; S1 Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) 2010; lalu meraih S2 Pendidikan Matematika di UNG 2015. Dan ia pernah menjadi guru di salah satu SMEA di Kota Gorontalo (2010-2014).

Selain sibuk sebagai akademisi, Vitong juga sangat aktif di dunia seniman sebagai penyanyi, dan tergabung dalam sebuah perhimpunan “Gorontalo Inovasi Choir (GOTIV). Ia bahkan dikenal sebagai salah satu artis lokal yang telah berhasil memunculkan 3 album lagu-lagu daerah Gorontalo-Manado.

“Sejauh ini almarhumah sangat dikenal sebagai sosok yang aktif sekali, baik, selalu ceria, rame, tidak pernah marah , suka sekali menolong orang,” tutur Ella (26), teman seperkumpulan di GOTIV, seraya mengaku bahwa tak ada samasekali firasat tentang kepergiannya.

Semasa hidup, Vitong juga sering terlibat dan dilibatkan dalam berbagai momen penting yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah di Gorontalo. Dan event terakhir yang diikuti Vitong adalah Festival Budaya Betawi Gorontalo di Jakarta, pada Juli 2018 yang lalu.

Viton yang dikenal supel itu, rupanya tidak asal tampil dan aktif dalam berbagai kegiatan, tetapi ia benar-benar mampu memperlihatkan kualitas dirinya sebagai sosok yang patut diperhitungkan. Terbukti, berbagai prestasi mampu ia raih secara gemilang.

Prestasi tersebut di antaranya, berhasil meraih juara di Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional 2010, dan juga menjadi Bintang Radio 2013.

Vitong mengakhiri masa lajangnya setelah dipersunting oleh seorang pemuda sederhana yang aktif sebagai anggota Basarnas Gorontalo sejak 2010, Alfrits M. Rottie, pada Ahad (17/9/2017).

Meski telah menikah, namun sebagai seorang akademisi, Vitong pun melanjutkan studinya pada Program Doktor (S3) Matematika, 2018.

Pernikahan Alfrits dan Vitong setahun lalu, memang belum dikaruniai seorang keturunan. Tetapi menurut informasi dari seorang tetangganya, Asmawati Ibrahim (44) menyebutkan, Vitong sudah dua kali mengalami keguguran.

Asmawati menceritakan, selepas melakukan operasi hamil di luar kandungan (kuret), pada Jumat (28/09/2018), dengan prediksi janin kembar, Vitong mengeluhkan sakit kepala yang terus-menerus tidak bisa ditahan.

Puncak keluhan itu, katanya, Vitong terpaksa dilarikan masuk ke Rumah Sakit (RS) Multazam, Kota Gorontalo, pada Rabu (10/10/2018). Di rumah sakit tersebut, Vitong sempat dirawat selama 2 hari.

Kondisi Vitong makin memburuk, sehingga pihak RS Multazam harus merujuknya ke RS Aloei Saboe, pada Jumat (12/10/2018). Dan menurut diagnosis dokter dari hasil CT-Scan, menunjukkan bahwa Vitong mengalami pendarahan otak.

Dari hasil diagnosis tersebut, pihak medis RS. Aloei Saboe telah menjadwalkan Senin (15/10/2018) akan dilakukan tindakan operasi terhadap sakit yang diderita oleh Vitong.

Namun pada Ahad siang (14/10/2018), saat suami, ayah, ibu dan adik-adiknya berkumpul di ruang rawat, Vitong sudah memperlihatkan gelagat aneh.

Ia meminta dibacakan sejumlah ayat suci alQuran kepada seorang adiknya bernama Fathir (10) yang masih duduk di bangku SD. Sementara suami, ayah, ibu beserta adik-adiknya yang lain, meminta mereka untuk istirahat (tidur).

Sambil mendengarkan bacaan Surah An-Nas dari Fathir, Vitong sempat terbatuk dua kali, lalu menutup mata. Melihat kondisi seperti itu, Fathir yang masih bocah mengira sang kakak sudah tertidur. Bahkan seluruh keluarga menganggap bahwa memang Vitong sedang tidur pulas.

Para keluarga baru menyadari Vitong telah menghembuskan nafas terakhirnya ketika memeriksa dan menyapanya, pada ba’da Ashar. Sehingga kesedihanpun sontak meledak memenuhi ruang rawat.

Kabar wafatnya Vitong di hari itupun menjadi viral di seluruh penjuru dunia maya (medsos), terutama di sejumlah Grup Facebook dan WhatsApp Grup lokal di Gorontalo.

Para netizen pun mengalirkan doa dan penghormatan kepada almarhumah Vitong alias Devitta Purnamasary Mohiddin. “Selamat jalan srikandi pengawal setia Basarnas. Semoga Husnul Khatimah”.

(dmk/ams/dm1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

57,063 views

Next Post

Punya Potensi di Bidang Olahraga, Pemdes Inogaluma Bangun Sorga

Rab Okt 17 , 2018
Wartawan: Dewi Mutiara Kartika~ Editor: Avi| DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Walaupun belum pernah menyandang prestasi di bidang olahraga dan terhalang minimnya fasilitas olahraga, seperti lapangan. Namun tidak menyurutkan minat dan semangat warga Desa Inogaluma, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango untuk tetap aktif berolahraga.