DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, setiap memasuki hari pertama bulan puasa di pagi hari sesudah salat Subuh, warga Desa Molamahu, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango, beramai-ramai tumpah ke jalan, bak sedang melakukan konvoi.
Pada puasa pertama, yakni 1 Ramadan 1444 Hijriah atau pada Kamis (23 Maret 2023 M) kali ini, tradisi jalan-jalan pagi itupun kembali dilakukan oleh para warga Desa Molamahu.
Tak hanya kaum muda-mudi, jalan-jalan pagi santai di hari pertama puasa itu juga tampak diikuti oleh kalangan orang tua, bapak-bapak dan ibu-ibu beserta anak-anak mereka, sejumlah lansia (lanjut usia) pun tak ingin ketinggalan berbaur memadati jalan.
Bahkan Kepala Desa (Kades) Molamahu, Erwis Tumuhulawa, S.Pd bersama istri, juga terlihat di tengah-tengah keramaian warganya, dan turut menyemarakkan tradisi jalan-jalan pagi yang sebagian mengendarai motor dan juga mobil dengan titik kumpul di Jembatan Desa Sogitia (desa tetangga Molamahu).
Dari pantauan awak media DM1, terdapat sekitar 1.000-an orang yang sedang melakukan jalan-jalan santai di pagi pertama puasa tahun ini. Sehingga, membuat kemacetan di sepanjang Jalan Trans Sulawesi di Desa Molamahu dan Desa Sogitia tersebut.
Kades Erwis memperkirakan, warga yang tumpah di jalan untuk melakukan jalan-jalan santai pada Kamis pagi (23/3/2023) ini, tampak membludak atau lebih banyak jumlahnya dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab dipastikan, terdapat beberapa warga yang berasal dari luar Desa Molamahu.
Menurut Kades Erwis, tradisi jalan-jalan santai di pagi pertama Ramadan ini, boleh disebut sebagai sebuah momen semangat yang bernuansa religi atas datangnya bulan Suci Ramadan.
Kades Erwis mengatakan, para warga pada momen ini berbaur dalam suasana gembira dan suka-cita, bertatap-muka dan bercengkerama satu sama lain sambil berjalan-jalan santai menikmati suasana pagi di hari pertama bulan Suci Ramadan. “Kendati tidak ada kegiatan khusus yang dilaksanakan, semata hanya jalan-jalan pagi setelah salat Subuh sebagai bentuk suka cita di awal Ramadan,” ujar Kades Erwis.
Kades Erwis mengaku tak heran dengan begitu banyaknya warga yang tumpah ke jalan, sebab di sepanjang Jalan Trans Sulawesi ini menghubungkan banyak desa di Kecamatan Bone hingga ke perbatasan Provinsi Gorontalo dengan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). (res/dm1)
