RSTN Boalemo dari Masa ke Masa

Bagikan dengan:
Wartawan: Kisman Abubakar
Editor: AMS

DM1.CO.ID, BOALEMO: Pada 2 Mei 2017, Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN) Kabupaten Boalemo tepat berusia 12 tahun. Meski masih terbilang “remaja”, namun sentuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sudah memperlihatkan sebuah “kedewasaan” yang kredibel dan profesional.

Lalu sudah sejauh manakah “kedewasaan” rumah sakit yang terletak di atas bukit Lamu Kecamatan Tilamuta itu? Berikut ini adalah sejarah dan profil singkat RSTN Boalemo dari masa ke masa.

Peletakan batu pertama pembangunan gedung rumah sakit yang dilakukan oleh Gubernur Gorontalo Dr. Ir. Fadel Muhammad, pada 12 Oktober 2002 silam, adalah menjadi sejarah penting dimulainya secara resmi pembangunan RSTN. Namun sebelumnya, hal itu diawali dengan sebuah perencanaan yang telah dimatangkan oleh Dinas Kesehatan Boalemo.

Selanjutnya, pada April 2004 dibentuk Tim Sepuluh yang dikenal dengan nama Tim Pengelola Persiapan Operasional Rumah Sakit (TPPO-RS) dipimpin dr. Tito Bastiaan M.Kes.

Selain bertugas mengelola aset rumah sakit, tim ini juga mempersiapkan operasional rumah sakit. Di antaranya, yakni merencanakan kebutuhan sumber daya, kebutuhan sarana dan prasarana penunjang operasional rumah sakit.

Dan setelah dianggap cukup rampung dalam kesederhanaannya, RSTN Boalemo inipun akhirnya diresmikan beroperasional oleh Gubernur Gorontalo Dr. Ir. Fadel Muhammad, pada 2 Mei 2005. Dan momen inilah yang disepakati sebagai hari lahir RSTN Boalemo, dengan disambut suka-cita dan penuh rasa syukur dari seluruh masyarakat Boalemo.

Setahun kemudian, atau tepatnya pada 1 Mei 2006, DPRD Boalemo mengundangkan dan menerbitkan Perda Organisasi dan Tata Kerja RSTN. Perda iru sekaligus menjelaskan perubahan status rumah sakit dari Instansi Badan Pemerintah Daerah menjadi Badan Pengelola RSTN Kabupaten Boalemo.

Dari situ, para pengelola pun langsung tancap gas. Sehingga pada 20 Juli 2007, RSTN akhirnya berhasil diregistrasi di Departemen Kesehatan RI, untuk selanjutnya memperoleh izin operasional yang menjadi landasan hukum operasional rumah sakit dengan klasifikasi kelas C.

Pada usia tiga tahun, RSTN ini sebetulnya telah mulai menampakkan “kedewasaannya”. Yakni pada 2008, RSTN Boalemo berhasil mendapat penghargaan Citra Pelayanan Prima dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Dan penghargaan ini merupakab supremasi tertinggi tentang mutu Pelayanan Publik.

Capaian seperti itu tidak serta-merta membuat pihak pengelola RSTN berpuas diri. Justru dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan manajemen sumber daya yang lebih fleksibel, RSTN terus berupaya untuk memperoleh status sebagai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

Upaya inipun membuahkan hasil. Pada 21 November 2011, Bupati Boalemo kala itu Dr. Ir. H. Iwan Bokings, MM, menerbitkan Keputusan Bupati Boalemo Nomor 186a tahun 2011 tentang penetapan status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) kepada RSTN Boalemo.

Setelah melakukan pembenahan di sana-sini, pada tahun 2015 Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerapkan sistem Rujukan Rumah Sakit Regional, yang tak lain berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan juga untuk mengurangi penumpukan pasien di rumah sakit provinsi.

Dengan adanya rumah sakit rujukan regional ini, pasien yang tidak bisa ditangani oleh rumah sakit tingkat kabupaten bisa segera dirujuk ke rumah sakit rujukan tegional. Dan apabila memang tak juga bisa ditangani, maka barulah dirujuk ke rumah sakit provinsi.

Pada lingkup tersebut, Pemerintah telah menetapkan status 110 rumah sakit tingkat Kabupaten menjadi rumah sakit rujukan regional, salah satunya yang ditetapkan adalah RSTN Boalemo, melalui Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0363/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional.

Meski begitu, RSTN tetap berbenah diri dan terus berupaya meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan, jenis pelayanan dan kemudahan akses pelayanan bagi seluruh masyarakat, yakni dengan memacu peningkatan kelas RSTN menjadi rumah sakit Kelas dan terakreditasi Paripurna.

LOKASI STRATEGIS
RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo terletak di Jalan poros (poros jalan Trans Sulawesi) Boalemo-Pohuwato-Palu yang dapat dengan mudah diakses dan dilalui kendaraan umum.

Sehingga dengan letaknya seperti itu, RSTN tentunya dapat menjadi alternatif utama bagi pengguna jasa layanan kesehatan, baik yang berasal dari Kabupaten Boalemo maupun dari Kabupaten Pohuwato serta pula Kabupaten Parigi Moutong.

GAMBARAN PRODUK JASA DAN PRODUK UNGGULAN
I. Produk Jasa
Sebagai penyedia jasa layanan kesehatan, RSTN Boalemo sejauh ini telah menyediakan layanan berupa :
A. Pelayanan Gawat Darurat, yang terdiri:
1. Unit Gawat Darurat buka 1×24 jam 7 hari dalam seminggu.
2. PONEK buka 1×24 jam 7 hari dalam seminggu.

B. Pelayanan Rawat Jalan, terdiri dari :
1. Klinik Penyakit Dalam.
2. Klinik Anak
3. Klinik Obstetri Ginekologi
4. Klinik Bedah
5. Klinik Umum
6. Klinik Gigi
7. Klinik Mata
8. Klinik Orthopedi
9. Klinik Jantung
10. Klinik Syaraf
11. Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin
12. Klinik THT

C. Pelayanan Kamar Bedah; Pelayanan kamar bedah terdiri dari 4 kamar, yaitu Bedah Obgin, Bedah Umum, Bedah Orthopedi dan Bedah Mata.

Untuk perawatan intensif saat ini yang tersedia adalah :
1. Intensive Care Unit (ICU) dengan kapasitas 6 tempat tidur.
2. Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan kapasitas 5 inkubator.
3. Pediatric IntensiveCare Unit (PICU) dengan kapasitas 5 tempat tidur.
Pelayanan Rawat Inap terdiri dari: Rawat inap kelas I ( 6 TT), kelas II (28 TT) dan III (40 TT).

Sedangkan Ruang Isolasi terdiri dari: Ruang Isolasi Dewasa (7 TT), Ruang Isolasi Anak (1 TT), Ruang Isolasi ICU (1 TT), VIP (5 TT) dan VVIP (2 TTP).
Selanjutnya, pelayanan penunjang medis terdiri dari :
1. Instalasi Farmasi.
2. Instalasi Radiologi.
3. Instalasi Laboratorium.
4. Unit Tranfusi Darah (UTD) RS.
5. Rehabilitasi Medik.
6. Instalasi Gizi.
7. Unit Pengelolaan Limbah RS.
8. Laundry.
9. House Keeping.
10. Pemulasaran Jenazah.
11. Ambulance.

D. Pelayanan Unggulan; Pelayanan Unggulan yang akan dikembangkan tahun 2015-2020 adalah Pelayanan Onkologi. Saat ini RSTN telah memiliki dokter spesialis Patologi Anatomi dan alat radiodiagnostik mammografi sebagai langkah pencapaian layanan unggulan.

E. Pelayanan Pengembangan; Selain upaya untuk mewujudkan pelayanan unggulan, RSTN Kab. Boalemo juga berupa untuk melaksanakan pelayanan pengembangan, yakni :
1. Pelayanan Obstetri Neonatologi Emergensi Komprehensif (PONEK).
2. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan HIV. RSTN telah memiliki tenaga terlatih dan telah membentuk tim VCT, sehingga tahun 2017 RSTN dapat melayani pemberian obat HIV.
3. Pelayanan Tuberculosis Directly Observe Treatment Shortcourse (TB DOTS). RSTN memiliki tim DOTS dan memberikan layanan TB DOTs bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab. Boalemo.
4. Pelayanan konseling pasien ketergantungan NAPZA dan tahun 2017 RSTN ditunjuk sebagai salah satu IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) oleh BNP Gorontalo.

F. Rencana pengembangan pelayanan rujukan, yakni :
1. Hemodialisa/Cuci Darah.Pelayanan Penyakit Jiwa.
2. Pelayanan Bedah Mulut.
3. Pelayanan Spesialistik Rehabilitasi Medik.
4. Pelayanan Spesialistik paru

Dan kini memasuki usianya yang ke-12 tahun pada 2 Mei 2017 ini, RSTN Boalemo tentu akan lebih menancapkan tekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan mutu kesehatan yang lebih baik.

Dirgahayu RSTN Boalemo yang ke-12 Tahun, tetaplah mempersembahkan pengabdian yang tinggi buat bangsa dan negara ini.
(k17/DM1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

4,411 views

Next Post

Bulog Merugi Rp.900 M, di Era Rizal Ramli Surplus Rp. 5 T

Ming Apr 30 , 2017
DM1.CO.ID, JAKARTA: Meski sempat mencatatkan keuntungan Rp.800 Miliar pada 2016, namun Bulog saat ini sedang mengalami kerugian sebesar Rp.900 Miliar. Padahal di saat Rizal Ramli menakhodai BUMN ini justru dapat memanen keuntungan buat negara sebesar Rp.5 Triliun.