(DM1, Gorut): PROVINSI Gorontalo yang memiliki garis pantai sepanjang 317 km, membuat perairan Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) dinilai sangat potensial untuk pembudidayaan mutiara laut.
Hal tersebut dikatakan Indra Yasin selaku Bupati Gorut, Selasa (9 Agustus 2016), di Gorontalo di hadapan pihak Universitas Ehime-Jepang yang nantinya akan melakukan kerjasama penelitian potensi pembudidayaan mutiara laut di Kabupaten Gorut.
Sebelumnya, ungkap Bupati Indra, sebuah perusahaan asing sempat mengembangkan budidaya mutiara laut di perairan Anggrek, Kecamatan Anggrek. Kabupaten Gorut.
Namun pemkab Gorut terpaksa menghentikan izin operasional perusahaan tersebut. Sebab, menurut Bupati Indra, perusahaan tersebut tidak pernah melaporkan aktivitas maupun produksi mutiara laut.
Pihak Universitas Ehime Jepang, sambung Indra, dalam waktu dekat akan mendatangkan penelitinya untuk meneliti lokasi-lokasi yang tepat untuk pembudidayaan mutiara laut tersebut.
Pemkab Gorut berharap, hasil penelitian tersebut bisa merekomendasikan lokasi-lokasi yang tepat, agar masyarakat khususnya di 78 desa pesisir bisa memanfaatkan peluang untuk mengembangkan potensi budidaya mutiara laut.
Dan untuk menarik investor yang berminat mengembangkan budidaya mutiara laut, dengan syarat melibatkan masyarakat lokal, maka Pemkab Gorut akan melakukan publikasi secara luas.
Bupati Gorut bahkan mengaku optimistis, bahwa di wilayah pantai utara Kabupaten Gorut ini sangat prospektif untuk pembudidayaan mutiara laut, apalagi memang lautnya diyakini belum tercemar oleh limbah kimia. Sebab Pemerintah Daerah telah melokalisir aktivitas pertambangan rakyat, di antaranya di Desa Hulawa Kecamatan Sumalata Timur.
“Jika hasil penelitian sudah didapatkan, maka Pemerintah Daerah akan menindaklanjutinya melalui program di sektor produktif, khususnya pemberdayaan masyarakat untuk optimalisasi budidaya mutiara laut,” tutur Bupati Indra.
