DM1.CO.ID, PALU: Pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala yang menelan korban kurang lebih 2000 jiwa, sejumlah bangunan pun ikut mengalami kerusakan parah. Bahkan para korban selamat harus rela mengungsi, disebabkan rumah-rumah mereka telah luluh lantak bersamaan dengan bencana yang terjadi pada Jumat (28/09/2018) lalu.
Saat ini, kondisi pengungsi di beberapa lokasi penampungan korban bencana gempa dan tsunami Palu, dapat dikatakan sangat memprihatinkan. Pasalnya, tempat pengungsian belum memiliki sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) yang memadai. Sehingga para pengungsi, harus mencari sungai terdekat guna memenuhi hajatnya.
Mengetahui kondisi tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Boalemo didampingi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Sabtu (13/10/2018), melakukan identifikasi lokasi untuk membangun 30 unit jamban di daerah yang terdampak bencana, yaitu Palu dan Sigi.
“Pembagiannya tidak sama, karena disesuaikan dengan jumlah masyarakat yang mendiami posko-posko pengungsian. Adapun pembangunan jamban ini tersebar di lima titik yakni sepuluh unit di Kelurahan Petobo, tiga unit di Kelurahan Balaroa, enam unit di Kelurahan Kabonena, lima unit di Kelurahan Duyu, dan terakhir enam unit di kelurahan baru komplek Masjid Agung,” jelas Bupati Darwis Moridu di Posko Bencana Kabupaten Boalemo, Kota Palu.
Lebih lanjut, Darwis mengatakan pekerjaan pembangunan jamban akan dimulai pada Minggu (14/10/2018) pukul 07.00 Wita. Selain material telah siap untuk digunakan, para relawan juga sudah berada di Kota Palu sejak Sabtu pagi.
“Kurang lebih seratus personil telah berada di sini, masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membawa minimal lima belas pegawai, camat, kepala desa, sampai guru-guru pun ikut ambil bagian,” ujar Darwis.
Masih berdasarkan keterangan dari Bupati Boalemo, Darwis Moridu, sebelumnya rencana pembangunan jamban sudah dikoordinasikan dengan pemerintah setempat, khususnya Walikota Palu, dimana pemerintah kota begitu menyambut baik rencana tersebut.
“Mungkin ini tak seberapa, namun kami berharap apa yang kami lakukan ini, bisa membantu warga di posko-posko pengungsian terutama untuk MCK sehari-hari,” harap Darwis.
Darwis Moridu pun mengimbau kepada semua relawan Pemda Kabupaten Boalemo, agar kiranya bisa bekerjasama dengan baik untuk membangun jamban di lokasi yang telah ditentukan, sehingga bisa selesai tepat waktu.
“Saya minta pekerjaan yang akan kita laksanakan nanti harus tuntas,” tegas Darwis.(kab/avi/dm1)
DM1.CO.ID, BITUNG: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, Sabtu siang (13/10/2018), Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) digoyang gempa bumi.