DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Pada Juli 2020 yang lalu, sejumlah wilayah di Kabupaten Bone Bolango diterpa banjir bandang, termasuk di antaranya dialami Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur.
Banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Bone itu, memunculkan tidak sedikit kerugian yang harus diderita oleh masyarakat setempat.
Dan pasca banjir tersebut, Yusuf Puneli selaku Kepala Desa (Kades) Poduwoma langsung bergerak cepat, yakni dengan mengumpulkan warganya melalui pertemuan sebagai langkah awal untuk menentukan langkah-langkah pembenahan.
Bersama seluruh aparat di desanya, dan juga dibantu oleh sejumlah pihak, Yusuf Puneli pun sepakat membentuk tim khusus peduli dampak banjir.
Tim ini kemudian melakukan pendataan terhadap seluruh kerusakan yang dialami oleh warganya, seperti rumah, tanaman, ternak, bangunan pemerintah, dan juga kerugian material lainnya.
Dalam pertemuan tersebut Maximilian Ali, S.Pd selaku Camat Suwawa Timur juga tampak hadir. Dan Maximilian Ali pun langsung didaulat sebagai pembina dalam panitia atau tim khusus peduli dampak banjir tersebut.
Didasari dengan sikap solidaritas serta rasa sosial, tim khusus ini pun menyatakan siap untuk menunaikan tugasnya. Yakni, dimulai dengan membuat sejumlah proposal permohonan guna mendapatkan bantuan penanganan dampak banjir.
Dan pada kesempatan selanjutnya, Kades Yusuf Puneli sendiri tampak tak ingin tinggal diam, apalagi hanya menunggu untuk tahu beres saja. Ia pun tak ragu dan tanpa pikir panjang langsung terjun bersama panitia ikut membersihkan, sekaligus menyalurkan bantuan logistik, dan juga memberikan semangat serta menguatkan hati masyarakatnya agar senantisa tenang dan tabah atas segala musibah yang menimpa.
“Iya, langsung menyalurkan berbagai jenis bantuan, baik diserahkan langsung di tempat (posko) atau diantar langsung ke tempat- tempat pengungsian warga agar saya bisa langsung melihat kondisi masyarakat saya seperti apa,” ujar Yusuf Puneli. (res/dm1)
DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Saat banjir bandang menerpa sejumlah wilayah di Kabupaten Bone Bolango, pada Juli 2020 yang lalu, membuat banyak warga mengalami kerugian materi yang tidak sedikit.
