Wartawan: Kisman Abubakar~ Editor: AMS||
DM1.CO.ID, BOALEMO: Direktur Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN) Boalemo yang baru saja dilantik, pada Jumat (28/12/2018), tiba-tiba menjadi sorotan oleh sejumlah kalangan.
Pasalnya, ia terlihat sedang nongkrong di tempat main catur pada jam kerja, Jumat (04/01/2019) sekitar pukul 14:50 Wita waktu setempat.
Sontak, sejumlah kalangan pun menilai sang Direktur RSTN Boalemo yang baru saja dilantik oleh Bupati Darwis Moridu bersama 105 pejabat lainnya itu, jadi sorotan dan memunculkan penilaian yang kurang sehat di mata publik.
Sejumlah komentar miring pun bermunculan dan sulit dibendung. Umumnya, mereka membandingkan direktur sebelumnya yang dijabat oleh dr. Rahmawaty Dai, yang tak pernah sekalipun terlihat santai di luar jam kerja.
Salah seorang warga, Fian (nama disamarkan) mengatakan, sebagai seorang direktur rumah sakit seharusnya stand-by di ruang kerja pada saat jam kerja.
Menurut Fian, apabila seorang pejabat terlihat sedang santai pada jam kerja, maka yang bersangkutan sudah pasti tidak profesional dan tidak cocok diberi amanah sebagai pejabat.
Apalagi, kata Fian, rumah sakit adalah tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang sangat vital dan menuntut pelayanan prima.
Seorang pejabat yang terlihat santai pada jam kerja, menurut sejumlah warga, adalah menandakan bahwa pejabat tersebut kurang kerjaan, kurang inovatif, kurang kreatif, kurang profesional, dan yang parah adalah kurang disiplin.
Dan pejabat seperti ini di mata publik, sangat tidak bisa dijadikan panutan.
Sejumlah pihak pun mengaku kasihan dengan Bupati Boalemo, Darwis Moridu, yang sangat mengharapkan terlaksananya dengan sukses 14 program yang sudah menjadi visi misi Pemerintah Kabupaten Boalemo.
Masyarakat dari berbagai kalangan pun berharap, agar bupati bisa lebih teliti lagi melantik dan menempatkan para personil kerjanya, agar kinerja dalam melayani masyarakat Boalemo bisa optimal.
Sementara itu Direktur baru RSTN Boalemo, dr. Wahyudin Dangkua saat dikonfirmasi via telepon oleh awak DM1 membenarkan dirinya berada di tempat main catur pada jam kerja tersebut.
Dokter Wahyudin mengungkapkan, kehadirannya di tempat catur tersebut hanya sekadar mampir sebentar, karena pelayanan di RSTN sudah selesai. Dan saat itu dirinya siap-siap untuk berangkat ke Kota Gorontalo. (kab/dm1)
Komentar anda :
