DM1.CO.ID, AMPANA KOTA: Kabupaten Tojo Una-una (Touna) memang bukanlah Jakarta, Surabaya, Makassar, Manado, atau daerah-daerah lainnya yang telah maju pesat. Touna juga memang bukanlah Bali atau Tana Toraja yang telah mampu mendunia melalui sektor pariwisatanya. Namun masyarakat Touna akan selalu bangga dan optimis, bahwa suatu saat Touna juga akan mampu berdiri sejajar dengan daerah lainnya sebagai kabupaten terbaik dan terdepan dalam pembangunannya.
Dan tentu saja, itu bukanlah hal mustahil untuk dapat dicapai oleh Touna. Sebab, melihat dari letaknya, Kabupaten Touna Provinsi Sulawesi Tengah yang terdiri dari gugusan pulau-pulau ini diyakini terdapat banyak “surga” yang masih tersembunyi. Yakni, berupa kekayaan alam wisata bahari nan eksotik yang bisa lebih memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi para wisatawan.
Dan obsesi inilah yang kini sedang ditancapkan oleh Mohammad Lahay yang baru setahun menjabat selaku Bupati Touna. Tentu saja melalui kerja keras dan cerdas dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh Touna.
Menurut Mohammad Lahay, Kabupaten Tojo Una-una baru saja memasuki usianya yang ke-13 tahun pada Desember 2016 lalu. Dalam usia yang masih relatif muda tersebut, menurut Bupati Mohammad Lahay, pastinya banyak harapan dan juga cita-cita yang menjadi tujuan bagi seluruh masyarakat Touna.
Sejauh ini, kata Mohammad, Touna sudah cukup dikenal masyarakat luas, bukan hanya domestik, tetapi juga mancanegara karena kekayaan alam baharinya. Olehnya itu, Mohammad Lahay selaku bupati bertekad mengundang para wisatawan agar dapat lebih meningkatkan kunjungannya ke Touna dengan memberi melakukan pembenahan fasilitas transportasi agar dapat lebih mudah dijangkau, seperti bandar udara, dan pelabuhan maupun dermaga di setiap pulau.
“Ini tujuannya tak lain untuk memberi kememudahan bagi wisatawan maupun masyarakat dalam segala aktivitas,” tutur Mohammad Lahay kepada DM1, pada medio Januari 2017.
Selain membenahi fasilitas transportasi, Bupati Mohammad Lahay juga mengungkapkan, bahwa dalam tahun 2017 ini pihaknya telah menjalin kerjasama dengan investor asal Korea yang akan menanam sahamnya sekitar Rp.7 Triliun.
Anggaran sebesar itu, kata Bupati Mohammad Lahay, akan diarahkan untuk pembangunan PLTA yang akan menghasilkan 350 Mega Volt. Dan tentu saja ini akan memecahkan persoalan listrik yang selama ini masih terbilang minim di Sulawesi Tengah.
“PLTA ini akan menyuplai listrik bukan hanya di wilayah Touna, tetapi juga ke beberapa kabupaten di sekitar Touna,” ungkap Mohammad Lahay seraya menambahkan, bahwa mega proyek ini juga nantinya akan menyerap tenaga kerja asal Touna, sehingga secara keseluruhan ini diyakini dapat membuat perekonomian di Touna jadi meroket.