DM1.CO.ID, EDITORIAL: Sejak Senin hingga Selasa (8-9 Mei 2023), masyarakat di berbagai penjuru Provinsi Gorontalo, kembali mendadak ramai membahas sosok Penjabat Gubernur (Penjagub) Gorontalo, Hamka Hendra Noer.
Bagai pakar atau pengamat politik, sejumlah pihak dari berbagai kalangan di beberapa kedai kopi di daerah ini pun seolah terbagi dua kelompok. Mereka terlibat perbincangan serius seputar Penjagub Gorontalo dengan mengangkat satu tema pertanyaan: “Apakah Hamka Hendra Noer masih diperpanjang penugasannya sebagai Penjagub Gorontalo?”
Ada yang menyebut “ya”, namun disanggah oleh pihak lainnya, sehingga adu narasi serta saling lempar argumentasi pun tak dapat dihindari. Sungguh, pro dan kontra pun terjadi. Bahkan sedikit diwarnai perdebatan lantaran kedua pihak mempertahankan pendapat dan prediksi masing-masing.
Adu pendapat dan prediksi itu terjadi, tak lain dipicu dengan dimunculkannya dua usulan nama baru selain Hamka Hendra Noer sebagai calon Penjabat Gubernur Gorontalo. Yakni, Ismail Pakaya dan Firdaus Dewilmar.
Pengusulan tiga nama calon Penjagub yang menjadi permintaan dari pihak Kemendagri itupun kemudian ditetapkan oleh DPRD Provinsi Gorontalo dalam Rapat Paripurna ke-109, pada Selasa (4 April 2023). Yakni dengan melalui mekanisme pengusulan dan persetujuan 7 Fraksi yang ada di DPRD Provinsi Gorontalo.
Berikut ini adalah usulan nama-nama calon Penjagub Gorontalo dari 7 fraksi tersebut:
1. Fraksi Golkar:
a. Hamka Hendra Noer,
b. Firdaus Dewilmar.
2. Fraksi PDI-P:
a. Ismail Pakaya,
b. Hamka Hendra Noer.
3. Fraksi Nasdem Amanat:
a. Firdaus Dewilmar,
b. Hamka Hendra Noer,
c. Ismail Pakaya.
4. Fraksi PPP:
a. Hamka Hendra Noer.
5. Fraksi Demokrat:
a. Hamka Hendra Noer.
6. Fraksi PKS:
a. Hamka Hendra Noer,
b. Firdaus Dewilmar,
c. Ismail Pakaya.
7. Fraksi Gerindra:
a. Ismail Pakaya,
b. Hamka Hendra Noer.
Penetapan usulan nama-nama dalam Rapat Paripurna itulah yang menjadi pangkal atau “pemicu” terjadinya perbincangan yang ramai di berbagai kalangan, hingga mengundang dan menyita perhatian publik untuk terlibat dalam perdebatan kecil.
Perbincangan dan “perdebatan” itu terlihat memuncak di dua hari berturut-turut jelang berakhirnya SK masa penugasan Hamka Hendra Noer selaku Penjagub Gorontalo.
Perdebatan tak terhindari ketika sejumlah pihak mengaku telah mendapat bocoran bahwa tugas Hamka Hendra Nur hanya sampai pada 12 Mei 2023. Sebab, Mendagri lebih memilih orang lain untuk satu tahun berikutnya sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo.
Sejumlah pihak ini mengurai beberapa alasan mengapa Hamka Hendra Nur harus “tereliminasi” dan tidak diberi amanah lagi sebagai Penjagub Gorontalo untuk satu tahun berikutnya. Beberapa alasan itu di antaranya adalah Hamka Hendra Noer dinilai berulang kali memunculkan “keributan”, terutama terkait mutasi atau rotasi perangkat daerah di lingkup Pemerintah Provinsi Gorontalo yang seolah menjadi prioritas penugasan Hamka sebagai Penjagub.
Alasan berikutnya menurut sejumlah pihak, adalah seputar permasalahan anggaran PEN pembenahan Rumah Sakit Ainun Habibie sebesar Rp.185 Miliar, mendadak dan seakan tanpa kompromi langsung dikembalikan ke pusat oleh Hamka.
Alasan lainnya, masih menurut sejumlah pihak, yakni Hamka Hendra Noer selaku Penjagub Gorontalo lebih dominan menerapkan birokrasi yang kaku, sehingga sulit merangkul dan mengeksekusi aspirasi dari berbagai komponen masyarakat. Tak heran, ini kemudian banyak memunculkan keluhan dari kalangan di berbagai lapisan.
Tak hanya itu, menurut banyak pihak, Hamka dari awal-awal menjabat terkesan lebih cenderung hanya membangun “keharmonisan” dengan sejumlah pihak yang berasal dari sesama organisasi yang pernah dan sedang dinaunginya, sehingga hal inilah yang membuat kelompok-kelompok (organisasi) lainnya merasa sulit mendapat sentuhan dan perhatian.
Dan alasan lainnya, menurut penilaian sejumlah pihak, yaitu Hamka selama menjadi Penjagub seolah-olah tak betah di Gorontalo, karena lebih banyak berada di luar daerah. Akibatnya, tak sedikit kegiatan atau momen-momen penting tak mampu dihadiri oleh Hamka Hendra Noer.
Namun uraian pengakuan itupun langsung disambut dengan sanggahan oleh pihak lainnya. Mereka menyebut, bahwa Hamka Hendra Noer telah bekerja dengan baik dan maksimal telah memperlihatkan kinerja yang memadai. Terbukti ia mampu mengendalikan angka inflasi daerah ini.
Menurut mereka, tak ada satupun perilaku dalam tugas yang dilanggar oleh Hamka Hendra Noer. Sikap yang dilakukan dalam menjalankan tugas sebagai Penjagub semuanya sudah dilaksanakan oleh Hamka. Sehingga tak ada alasan yang dianggap sebagai pelanggaran besar yang dapat dijadikan dasar untuk tidak memperpanjang masa penugasan Hamka sebagai Penjagub, kecuali jika ada oknum-oknum elit politik yang merasa dan memandang Hamka sebagai sosok “penghalang” dalam meraih kepentingan politik pada Pemilu 2024 mendatang.
Olehnya itu, pihak ini menilai, bahwa dibanding figur-figur atau calon-calon lainnya, maka Hamka Hendra Noer adalah sosok yang masih jauh lebih layak untuk kembali menjabat sebagai Penjagub pada 1 tahun berikutnya.
Terkait hal itu, mantan Gubernur Gorontalo dua periode, Rusli Habibie juga pernah mengemukakan pendapatnya tentang sosok Hamka Hendra Noer yang sebaiknya kembali menjabat untuk 1 tahun berikutnya sebagai Penjagbu Gorontalo.
Pendapat itu disampaikan oleh Rusli Habibie pada acara Silaturahmi dan Sahur Bersama dalam Forum Demokrasi Gorontalo (FDG), pada Sabtu (8 April 2023).
Rusli Habibie menyebutkan, untuk menunjuk dan menentukan Penjabat Kepala Daerah itu dilakukan seleksi secara ketat. “Ada tim screening, di mana di situ ada beberapa lembaga yang terlibat karena menghadapi Pileg dan Pilpres 2024, sehingga penjabat-penjabat gubernur, bupati/walikota itu akan discreening oleh tim yang dibentuk oleh pemerintah, dan keputusan terakhirnya ini presiden, bukan di partai,” ujar Rusli Habibie.
Untuk memilih penjabat gubernur itu, kata Rusli Habibie, tidak bisa diambil dari orang sembarangan. “Contohnya Pak Hamka. Pak Hamka itu putra Gorontalo terbaik di Kemenpora, sehingga diutus ke sini untuk menjadi Penjagub Gorontalo. Tapi SKnya satu tahun dan dapat diperpanjang. Pengertiannya, hanya tanggal 12 Mei 2023 beliau akan berakhir jabatannya. Kalau saya pribadi, walaupun Pak Hamka itu kurang berkomunikasi dengan saya, saya pribadi melihatnya mudah-mudahan dapat diperpanjang lagi. Karena beliau sudah satu tahun di sini, tentunya sudah mengetahui seluk-beluk dari pada masyarakat Provinsi Gorontalo,” jelas Rusli Habibie.
Meski begitu, Rusli Habibie dalam FDG tersebut mengaku sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap Hamka di dalam sebuah momen pertemuan. “Kebetulan Pak Hamka hadir di tempat saya waktu acara buka puasa bersama. Saya katakan Bapak punya SK satu tahun, kenapa harus memutasi?” tutur Rusli Habibie di hadapan audiensi FDG ketika itu.
“Saya katakan saya sangat kecewa terhadap Bapak, karena uang Rp.185 Miliar (untuk pembenahan Rumah Sakit Ainun Habibie) Bapak kembalikan tanpa ada alasan yang pasti, tanpa ada solusi,” sambung Rusli Habibie seraya menambahkan, bahwa perjuangan untuk mendapatkan anggaran itu penuh perjuangan berdarah-darah.
“Tapi Pak Hamka itu ada bagusnya juga, meski ada yang kontra. Tapi lebih baik kita pilih dia daripada pilih orang baru. Minimal dia sudah setahun di sini, sudah tahu tentang karakter masyarakat Gorontalo, walaupun beliau orang Gorontalo tapi lahir dan besar di Manado,” tambah Rusli Habibie lagi.
Kendati begitu, perdebatan seputar pendapat ataupun prediksi tentang siapa yang akan diberi amanah sebagai Penjagub Gorontalo hingga tahun 2024, kini senang atau tidak harus dihentikan.
Sebab hari ini, Jumat pagi (12 Mei 2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri) akan melantik Ismail Pakaya sebagai Penjabat Gubernur (Penjagub) Gorontalo, di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ismail Pakaya yang lahir di Suwawa pada 13 Januari 55 tahun silam itu, hari ini dilantik untuk melanjutkan tugas yang sebelumnya diemban oleh Hamka Hendra Noer.
Sebelumnya, Ismail Pakaya dilantik sebagai Staf Ahli Bidang Sosial Politik dan Kebijakan Publik di Kementerian Ketenagakerjaan, pada Jumat (16 April 2021). Dan pada 15 Oktober 2022 lalu, ia ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan.
Dan kini, masyarakat di seluruh Provinsi Gorontalo tentu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Hamka Hendra Noer yang telah memimpin daerah ini. Meski hanya setahun, namun diakui atau tidak Hamka Hendra Noer adalah sosok Penjagub terbaik yang sudah memperlihatkan pengabdiannya melalui tenaga, curahan tetesan keringat dan pemikiran.
Hamka Hendra Noer mengaku tidak ingin berprasangka buruk kepada siapapun serta tak akan mempermasalahkan sedikit pun tentang mengapa harus “orang baru” lagi yang menggantikan posisinya sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo. Bagi Hamka, tak masalah siapapun yang ditunjuk oleh Kemendagri untuk menjadi Penjagub. “Yang penting orang yang komitmen ingin membangun Gorontalo,” ujar Hamka Hendra Noer kepada redaksi DM1, Rabu sore (10 Mei 2023) via percakapan WhatsApp.
Dan di hari ini, tentunya mengalir ucapan selamat dan sukses kepada Ismail Pakaya yang secara resmi dilantik sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo. Selamat datang dan bertugas di Gorontalo, siapkan “energi” dan stamina yang kuat untuk menghadapi masalah yang hingga saat ini masih bertumpuk-tumpuk dan berserakan di sana-sini. Semoga mampu menjadi pemimpin untuk semua golongan dan seluruh lapisan masyarakat, bukan pemimpin yang ditugaskan untuk memuaskan kepentingan dan kelompok tertentu, terlebih untuk memenangkan partai tertentu dalam Pemilu 2024 mendatang! (red/dm1).
————-
Tulisan ini telah dilakukan penyuntingan di beberapa bagian.