DM1.CO.ID, GORONTALO: Karena ada pekerjaan (proyek) yang begitu banyak dan besar volume serta kapasitasnya, maka sudah bisa dipastikan bahwa kondisi lalu-lintas di Kota Gorontalo akan mengalami krodit (crowded) selama kurang lebih 6 sampai 8 bulan ke depan.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Gorontalo, H. Marten Taha, SE, M.Ec.Dev, dalam sambutannya pada acara Groundbreaking (penanda awal dimulainya) Proyek Rekonstruksi atau Peningkatan Jalan Nani Wartabone (ex. Jalan Panjaitan) Kota Gorontalo, Jumat pagi (31 Desember 2021).
Groundbreaking yang dilaksanakan di poros Jalan Nani Wartabone itu, dihadiri Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono, B.Com; para Forkopimda Kota Gorontalo; Ketua DPRD Kota Gorontalo, Hardi Sidiki didampingi Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Gorontalo, Irwan Hunawa.
Selain itu, Groundbreaking itu juga diikuti sejumlah pimpinan OPD dan beberapa Kabag lingkup Setda Kota Gorontalo; serta pejabat terkait seperti Kabid Bina Marga Antum Abdullah, ST; Kabid Cipta Karya Zainudin Monoarfa, ST; Kabid SDA Multazam Adam, ST; dan Kabid Penataan Ruang Rouland Shamin, ST, MT.
Pada Groundbreaking tersebut, Wali Kota Marten Taha memastikan bahwa lalu-lintas yang krodit itu tak bisa dihindari lantaran adanya sejumlah proyek yang dikerjakan di berbagai titik di dalam wilayah Kota Gorontalo.
Wali Kota Marten Taha pun menyebut sejumlah lokasi-lokasi proyek yang tengah dikerjakan sehingga dapat membuat kondisi lalulintas menjadi krodit. “Bayangkan di sini ada pekerjaan, di Tanggidaa ada pekerjaan, di Jalan Profesor Dr. Jhon Aryo Katili ada pekerjaan, di Jalan Nani Wartabone ada pekerjaan,” ujar Marten Taha seraya menyebutkan nama-nama lokasi proyek lainnya, seperti Jalan Lupoyo, Jalan Madura, di Pasar Tua, dan lain sebagainya.
“Tetapi kita tetap berusaha untuk meminimalisir kondisi krodit atau gangguan terhadap aktivitas masyarakat di jalan,” tambah Marten Taha.
Selain kondisi krodit lalu-lintas di jalan, Wali Kota Marten Taha juga menyebutkan bahwa warga di sekitar proyek-proyek juga akan mengalami sedikit gangguan dan ketidak-nyamanan. Olehnya itu, atas kondisi tersebut, Wali Kota Marten Taha pun menyampaikan permohonan maafnya.
“Kami memang tahu persis bapak-bapak dan ibu-ibu akan terganggu aktivitasnya, akan terganggu kenyamanannya. Tetapi demi kemaslahatan kita semua, maka untuk sementara mungkin kenyamanan itu tidak dapat kita nikmati dalam waktu beberapa saat. Tapi sesudah itu, insyaAllah bisa selesai dengan baik kita bisa nikmati seterusnya apa yang menjadi hasil dari pekerjaan ini,” jelas Marten Taha.
Marten Taha menegaskan, bahwa 2022 ini dirinya sebagai Wali Kota Gorontalo telah mencanangkan sebagai tahun infrastruktur. “Inilah yang kita lakukan sehingga insyAllah di tahun 2022 yang kami canangkan sebagai tahun infrastruktur ini bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Gorontalo,” tandas Marten Taha. (dms/dm1)