Wartawan : Vita Pakai~ Editor : Vita Pakai|
DM1.CO.ID, GORONTALO: Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk melanjutkan keberhasilan capaian target Millennium Development Goals sektor Air Minum dan Sanitasi (WSS-MDG), yang telah berhasil menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar pada Tahun 2015. Sejalan dengan itu, di Tahun 2014, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untuk melanjutkan komitmennya dengan meluncurkan program nasional Universal Access (UA) Tahun 2019 dengan capaian target 100% akses air minum dan sanitasi bagi seluruh penduduk Indonesia.
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) telah menjadi salah satu program andalan nasional (Pemerintah dan Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Program Pamsimas I (Tahun 2008-2012) dan Pamsimas II (Tahun 2013-2015) telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekitar 12.000 desa yang tersebar di 233 Kabupaten/Kota.
Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target UA Tahun 2019, Program Pamsimas dilanjutkan pada Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019 khususnya untuk desa-desa di wilayah kabupaten. Program Pamsimas III dilaksanakan dalam rangka mendukung dua agenda nasional peningkatan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum yang aman dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu Air Bersih untuk Rakyat, dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Untuk itu, dalam rangka pemenuhan Program Pamsimas III Tahun Anggaran 2016-2017, pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) kembali meresmikan Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi di 19 desa se Kabupaten Gorontalo
ke 19 lokasi itu antara lain Desa Pilolalenga, Desa Kayumerah, Desa Buhudaa, Desa Karya mukti, Desa Lamahu, Desa Bongo, Desa Owalanga, Desa Totopo, Desa Liyoto, Desa Himalaya dan Desa Molohu.
“Program pamsimas ini didukung dengan anggaran APBN dan APBD dengan rincian Total anggaran APBD untuk 5 desa Rp 1.154 Miliar dan APBN Rp 4.261 Miliar untuk 14 desa dengan total sambungan rumah 1.389 unit rumah di 2.926 KK dimana 1.865 KK miskin dengan total jiwa 11.0005 jiwa,” jelas Kepala Dinas Pekerjaaan Umum (PU) Kabupaten Gorontalo Rahmat Dony Lahati.
Program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas pada warga masyarakat yang kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban, untuk itu Dony mengatakan, dengan Pamsimas ini, diharapkan masyarakat dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Penerapan program ini dalam rangka mendukung pencapaian target MDGs (sektor air minum dan sanitasi) melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.
Sementara itu, Bupati Gorontalo Prof. Nelson pomalingo menjelaskan, Pamsimas adalah bentuk komitmen pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo dalam pemenuhan air bersih bagi masyarakat.
“Khusus Program pamsimas III tahun 2017 mencapai 80 persen. ini merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat,” kata Bupati Nelson.
Oleh karena itu, Bupati Nelson mengimbau setelah program ini diserah-terimakan, diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat serta sarana ini dipelihara dengan baik dan dapat menjadi program yang berkelanjutan.
[vit/dm1]