DM1.CO.ID, JAKARTA: Budi Arie Setiadi selaku Menteri Komunikasi dan Informatika, dalam CNBC Indonesia Economic Update 2024, Rabu (7 Agustus 2024), menyampaikan beberapa hal terkait judi online. Di antaranya menyinggung soal praktik jual beli rekening yang diduga kuat untuk judi online.
Budi mengungkapkan, saat ini sejumlah rakyat ditipu, yakni ada sekitar 500 orang dibayar dengan nilai sekian ribu rupiah untuk dipakai identitasnya guna membuka rekening baru. Dan hal ini kemudian yang disebut rekening yang diperjualbelikan.
Budi pun menegaskan agar tidak melakukan jual-beli rekening. “Rekening jangan diperjualbelikan, larangan jual beli rekening, masa rekening dijualbelikan,” ujar Budi seraya mengingatkan bahwa sistem pembayaran berperan penting dalam memberantas praktik judi online di Indonesia.
Budi membeberkan, pihak Bank Indonesia dan OJK saat ini telah mempersiapkan satu sistem yang secara cepat dapat mendeteksi rekening-rekening yang mencurigakan karena terindikasi digunakan untuk transaksi judi online.
“Bank enggak perlu waktu lama untuk mengetahui bahwa banknya dipakai untuk transaksi judi online,” tandas Menkominfo Budi.
Platform judi online, lanjut Budi, juga penuh dengan malware yang berpotensi membobol HandPhone pemain, sehingga dengan mudah data-data pribadi pemain judi online juga bisa bocor.
Dijelaskannya, para pemain judi tak bisa sembunyi dari aktivitasnya. Sebab, data dan identitas pemain judi online saat sedang bermain judi online itu ketahuan. “Buktinya PPATK bisa tahu semuanya, berapa juta orang. Jadi, buat para pemain judi online, kalian enggak bisa ngumpet, ketahuan!” lontarnya.
Bahkan, kata Budi, saat ini Kominfo tengah menggodok aturan baru, yang diharapkan dapat memunculkan peringatan kepada warga Indonesia setiap kali berusaha mengakses platform judi online.
“Kita lagi buatin sistem, nanti supaya orang akses (bermain) judi online, ada tulisan ‘kominfo telah mengetahui anda sedang bermain judi online’,” kata Budi. (dbs/dm1)