Ketika Jokowi Naik Moge Jadi Perbincangan

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID: Beberapa hari lalu Pengamat Politik yang juga Dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung, menyindir postur tubuh Presiden Joko Widodo yang dianggap tak cocok menunggangi motor gede (moge).

Rocky Gerung dalam acara diskusi yang disiarkan tvOne, Selasa (9/4/2018) mengatakan, berdasarkan estetika orang yang naik chopper berat badannya minimal 90 kg, namun berat badan Jokowi kurang dari itu. “Karena itu juga penting untuk keseimbangan,” ujar Rocky.

Tubuhnya pun dianggap pasti tak bisa menunggangi moge berkapasitas 600 cc. Menurutnya, tak sembarang orang bisa menunggangi sebuah motor gede. “Atau jangan-jangan chopper Pak Jokowi mesinnya Honda bebek,” candanya.

Menanggapi sindiran Rocky, salah seorang pemilik Elders Garage (bengkel motor kustom yang menggarap chopper Jokowi) Heret Frasthio mengatakan bahwa pendapat Rocky sah-sah saja. “Rocky terlihat tak tahu apa-apa soal motor, jadi sah-sah saja jika berasumsi,” tuturnya.

Menurut Heret Frasthio, mungkin secara personal tidak cocok. “Itu kan pandangan subjektif. Bentuk motor bisa menyesuaikan, namanya juga motor kustom. Jadi, lebih ke pengetahuan saja, yang enggak mengerti, jadi dia berasumsi,” ujar Heret, Jumat (13/4/2018).

Sementara itu, dari segi safety riding, Jusri Pulubuhu pemilik Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menegaskan, dianjurkan tiap biker mencari tunggangan yang tak terlalu tinggi, alias sesuai dengan jangkauannya. Sehingga, dalam kondisi jalan perkotaan, ketika stop and go tak membuat kesulitan bagi biker untuk mengontrol motornya. “Karena pengendara harus berhenti dan bergerak seketika secara stimultan,” katanya.

[vv/dm1]

Bagikan dengan:

Muis Syam

3,902 views

Next Post

Setnov Baca Puisi "Di Kolong Meja" Usai Pledoi di Tipikor

Jum Apr 13 , 2018
DM1.CO.ID: Setya Novanto (Setnov), terdakwa kasus dugaan korupsi KTP elektronik, saat usai menyampaikan nota pembelaan (Pledoi) pribadi di Tipikor Jakarta, Jumat (13/4/2018), menyempatkan diri membacakan puisi yang berjudul Di Kolong Meja, karya Linda Djalil.