Kejari Kolaka Dalami Keterangan 2 Sekretaris Gugus Covid19 dan Ipar Bupati Koltim

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: “Teka-teki” dua instansi (Dinas Kesehatan dan Dinas Pangan) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) yang menolak bertanggung-jawab terhadap penggunaan dana Covid19, hingga saat ini masih terus berupaya dipecahkan oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kolaka.

Pasalnya, penolakan dua instansi untuk bertanda-tangan terhadap penggunaan dana Covid tersebut, telah memicu munculnya kecurigaan atau hal-hal yang mengarah kepada dugaan: “Bahwa ada yang tak beres” dalam penanganannya?

Dan teka-teki itulah yang kini sedang digali oleh pihak Kejaksaan Negeri Kolaka, yakni dengan melakukan pendalaman terhadap pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kolaka, Andi Malo Manurung menyatakan, sampai dengan hari ini, saksi yang dimintai keterangannya masih berjumlah tujuh orang.

Dari ketujuh orang tersebut, pihak kejaksaan masih fokus mendalami keterangan tiga orang. Mereka di antaranya adalah Ansarulah (mantan sekretaris gugus sekaligus Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah); Lasky Paemba (Sekretaris Gugus tugas yang juga Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan); serta Martha Hutapea (Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah) yang juga merupakan ipar Bupati Koltim.

Menurut Andi Malo, banyak hal yang perlu dilakukan untuk mengungkapkan persoalan ini, baik itu melalui pengumpulan data maupun pengumpulan keterangan.

“Kami tetap komitmen dengan kegiatan (penyelidikan) kami,” kata Andi Malo melalui pesan WhatsApp, Ahad (7/2/2021).

Sayangnya, Andi Malo belum bersedia membuka hasil permulaan dari penyelidikan terhadap penggunaan dana Covid19 sebesar Rp.15 Miliar tersebut.

Meski begitu, Andi Malo menegaskan, bahwa pihak kejaksaan masih berencana memanggil sejumlah pihak lainnya yang terkait dalam penggunaan dana Covid19.

Bagikan dengan:

Muis Syam

11,929 views

Next Post

Oknum Kadis di Provinsi Gorontalo ini Tertangkap Basah Bersama Istri Orang?

Sel Feb 9 , 2021
DM1.CO.ID, GORONTALO: Oknum mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Gorontalo, Masbro (nama samaran), mendadak menjadi perbincangan “bisik-bisik” di kalangan birokrat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo. “Bisik-bisik” yang mengalir dari telinga ke telinga itu pun tak dapat terbendung hingga tembus ke meja redaksi DM1. Bahwa Masbro “tertangkap basah” sedang berada di dalam […]