DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Lebaran atau hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M kali ini merupakan momen yang terbilang bersejarah bagi Kepala Desa (Kades) Molamahu, Erwis Tumuhulawa, S.Pd.
Betapa tidak, pada momen idul Fitri tahun ini Kades Erwis diberi mandat oleh para jamaah, khususnya masyarakat Desa Molamahu, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango, untuk tampil menjadi khatib pada pelaksanaan Salat Idul Fitri 1443 H, pada Senin (2 Mei 2022), di Masjid Al-Aziz.
Menurut Kades Erwis, selama dua tahun berturut-turut pelaksanaan Salat Idul fitri boleh dikata dilakukan secara “sembunyi-sembunyi” karena dibatasi agar tidak memunculkan kerumunan untuk menghindari wabah Covid 19.
“Dan tahun ini Salat Idul Fitri Alhamdulillah kembali sudah bisa dilakukan secara normal, dengan mendapat mandat luar biasa sebagai khatib, MasyaAllah,” ujar Kades Erwis.
“Bagi saya ini merupakan tanggung-jawab dan amanah luar biasa yang memang harus bisa diemban. Dan ini (menjadi khatib) adalah pertama kali dalam sepanjang hidup saya naik mimbar khotbah di momen Idul fitri,” sambung Kades Erwis.
Kades Erwis pun mengungkapkan rasa syukurnya karena ternyata amanah dan tanggung-jawab yang dimandatkannya itu dapat dilaksanakannya dengan sukses, walaupun diakuinya masih terdapat kekurangan.
“Agak tremor juga karena takut salah. Karena begitu banyak para guru yang memiliki ilmu yang lebih di atas saya, yang kali ini saya yang harus berdiri menjadi khatib. Ini adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan selama hidup. Karena saya bukan ahli dalam agama, bukan pula berilmu tinggi, namun dipercayakan tugas ini, saya sangat terharu,” tutur Kades Erwis tersenyum, dan menambahkan bahwa yang bertindak sebagai imam adalah Harun Lakoro, serta Suparman Koniyo sebagai bilal.
Pada kesempatan tersebut, Kades Erwis tak lupa menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada semua pihak, khususnya kepada seluruh warga Desa Molamahu. “Mohon dimaafkan apabila selama jadi kepala desa begitu banyak kekurangan,” kata Kades Erwis.
Kades Erwis juga berharap sekaligus mengajak untuk sama-sama saling menegur apabila pernah melakukan kekhilafan, saling santun dan ramah apabila bersosial, dan saling sapa dan memberi salam apabila bertemu.
“Saya hanya manusia biasa, apabila saya punya khilaf mohon dimaafkan dan dimaklumi, karena saya juga hanyalah manusia tempat khilaf dan dosa,” tutup Kades Erwis.
Selepas Salat Idul Fitri, Kades Erwis menjamu seluruh jamaah untuk bersantap bersama sekaligus sebagai tanda merayakan hari lebaran. (res/dm1)