DM1.CO.ID, GORONTALO: Ibarat sedang berada dalam suasana genting di masa peperangan melawan penjajah, Penjabat Gubernur (Penjagub) Gorontalo, Hamka Hendra Noer tiba-tiba mengundang para wartawan di daerah ini untuk berkumpul dan bertemu pada Selasa sore (16 Agustus 2022), atau sehari sebelum hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Pertemuan yang digelar di sebuah restoran di Kota Gorontalo berejaan Van Ophuijsen atau ejaan lama bernama “Roemah Marly” itu, makin menambah perasaan seolah sedang berada di masa perjuangan mengusir penjajah dari muka bumi Ibu Pertiwi.
Bahkan Abdul Muis Syam selaku Pemimpin Redaksi DM1 yang menyempatkan hadir dalam dialog yang dibalut pertemuan silaturahmi itu, mengaku terkejut. Yakni, ketika melihat secara langsung untuk pertama kalinya sosok Hamka Hendra Noer sang Penjagub Gorontalo itu.
Pasalnya, paras Hamka Hendra Noer sekilas memiliki kemiripan dengan wajah bulat salah seorang Pahlawan Proklamator Kemerdekaan RI, yaitu Mohammad Hatta, yang juga berkacamata bulat. Sehingga membuat “suasana batin” Abdul Muis Syam pun semakin benar-benar bagai hidup di zaman tempo doeloe, yakni di detik-detik jelang pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Meski “suasana batin” tersebut boleh dikata hanya kebetulan dan sebatas perasaan saja, namun dialog antara insan Pers yang dihadiri langsung oleh para pemimpin redaksi masing-masing dengan Penjagub Hamka Hendra Noer itu, bukanlah pertemuan biasa-biasa.
Pertemuan itu sangat jelas mengandung “semangat 45”yang berkobar untuk paling tidak sebagai rekonsiliasi dan juga reaktualisasi guna menjalin hubungan erat antara pihak media massa dengan Pemprov, yakni agar dapat saling bergandengan sebagai mitra sanding (bukan mitra tanding) dalam membangun Provinsi Gorontalo. Buktinya, pertemuan itu berhasil menghasilkan sejumlah rekomendasi antar kedua pihak yang bernuansa “penyegaran”.
Hamka Hendra Noer selaku Penjagub Gorontalo pada kesempatan itu menyampaikan beberapa poin menarik dan penting. Misalnya, ia mengajak para wartawan agar “tak ada dusta di antara kita”.
Selain itu, Hamka Hendra Noer juga mengaku siap dikritik oleh wartawan dengan menganalogikan antara dirinya dengan wartawan sebagai sosok yang berhadap-hadapan sebagai seorang petinju.
Hamka Hendra Noer menyatakan siap menerima “pukulan” dan “dipukul” melalui pemberitaan, asalkan pukulan itu yang ringan-ringan saja, seperti jab-jab. Ia berharap dan menjaga agar tidak mendapat pukulan “uppercut” dari wartawan. Sebab, Hamka mengaku bisa “mati” jika dihajar dengan pukulan vertikal dari bagian bawah yang mengarah naik ke dagu itu.
Olehnya itu, meski Hamka Hendra Noer mengaku harus kelelahan dengan rentetan kegiatan yang saling sambung-menyambung dan sangat padat dan berat sepanjang hari, namun dirinya berjanji untuk berupaya menunaikan tugas dan tanggungjawabnya semaksimal mungkin sebagai penjabat gubernur, tentunya akan mempersembahkan yang terbaik bagi seluruh masyarakat di daerah ini.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Hamka Hendra Noer, sudah pasti peran dan bantuan dari insan Pers sangatlah dibutuhkan. Olehnya itu, Penjagub Hamka menaruh harapan besar dan mengajak para wartawan agar bisa membangun kerja sama yang mampu mendatangkan manfaat sebesar-besarnya untuk kemajuan Provinsi Gorontalo. (ams-dm1)