Ikuti Perkembangan Zaman, Grab Layak Berada Di Gorontalo?

Bagikan dengan:
Editor : Brigfly Chardo Tatipang~

DM1.CO.ID, GORONTALO: Kantor berita online dan majalah, Dunia Media Satu, mengadakan survei mengenai alat transportasi umum yang ada di Gorontalo. Survei dilakukan dengan cara membuat Jajak Pendapat dan postingan di salah satu grup media sosial (Facebook), Portal Gorontalo.  Kamis (5/4/2018).

Survei diadakan, guna mencari tahu seberapa besar antusias masyarakat terhadap kehadiran transportasi online (Grab) maupun yang masih mengandalkan Bentor sebagai transportasi umum di Gorontalo. Beberapa waktu yang lalu, puluhan pengemudi bentor sempat melakukan unjuk rasa di depan pintu rumah dinas Walikota dan Kantor Gubernur Gorontalo.

Baca juga beritanya:
Tak Punya Izin Operasi, Sopir Bentor Unjuk Rasa Tolak Grab

Saat ini, sampai berita ini diturunkan. Hasil survei sementara, menunjukkan bahwa Grab layak dan sudah diterima masyarakat Gorontalo. Hal ini terbukti dengan jumlah poling untuk Grab mengungguli poling Bentor.

Menurut beberapa masyarakat Gorontalo, dalam hal ini adalah pengguna facebook, untuk mengikuti perkembangan zaman, Grab sangat dibutuhkan di daerah ini. Yang menjadi hal utama memilih Grab yakni pada tarif, dibandingkan dengan Bentor, Grab dianggap memberikan harga yang relatif murah serta memudahkan masyarakat yang berada di “pelosok” yang susah dijangkau oleh Bentor.

Berikut adalah beberapa komentar terpilih yang berhasil dirangkum oleh awak DM1.

Adapun saran dari masyarakat, agar jumlah grab bisa dibatasi agar pengemudi bentor masih bisa meraup keuntungan.

Intinya, bentor dan grab sama-sama dibutuhkan oleh masyarakat Gorontalo, mengingat daerah Gorontalo saat ini sedang berkembang. (pg/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

3,832 views

Next Post

Rizal Ramli Benar, Tak Sedikit Kesalahan Impor Pangan

Sab Apr 7 , 2018
DM1.CO.ID, JAKARTA: Dr Rizal Ramli pernah mengungkapkan, bahwa terdapat kejanggalan dalam proses impor pangan saat ini. Pak Rizal Ramli dalam beberapa kesempatan juga, menyampaikan agar pemerintah mengubah sistem kuota impor menjadi sistem tarif, semua itu bertujuan untuk melindungi petani di Indonesia.