DM1.CO.ID, GORONTALO: Pada Minggu (19 Maret 2017), Kota Gorontalo tepat berusia 289 tahun. Dan harus diakui, bahwa dari tahun ke tahun wajah Kota Gorontalo pun telah banyak mengalami perubahan.
Dan setiap perubahan yang pernah terjadi di Kota Gorontalo ini, tentulah itu adalah merupakan “buah” karya dan pengabdian yang telah ditunaikan oleh seluruh walikota yang pernah memimpin kota yang berjuluk Serambi Madinah ini.
Namun di sisi yang sama haruslah pula diakui, bahwa meski usia Kota Gorontalo telah relatif “tua”, tetapi sampai saat ini pembenahan-pembenahan terhadap kekurangan yang masih ada tentu saja haruslah mutlak terus dilakukan oleh pemerintah bersama seluruh masyarakat Kota Gorontalo secara berkesinambungan.
Olehnya itu, dengan sadar Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo saat ini pun mengajak semua pihak agar dapat menjadikan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Gorontalo ke-289 tahun 2017 ini sebagai momentum untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakoni sepanjang setahun terakhir, tentu saja seluruh kelemahan dan kekurangan yang masih ada harus dapat secara maksimal dibenahi demi meningkatkan kemajuan yang telah dicapai.
Guna menandai dan menyemangati momentum tersebut, Walikota Gorontalo H. Marten Taha, SE, M.Ec.Dev pun menggelar kegiatan peringatan HUT Kota Gorontalo ke-289 dalam sebuah Rapat Paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Gorontalo, Fedriyanto Konio, pada Minggu (19/3/2017).
Rapat Paripurna tersebut dihadiri seluruh anggota DPRD Kota Gorontalo, sejumlah pimpinan SKPD bersama Camat dan Lurah se-Kota Gorontalo. Selain itu, hadir pula Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Wakil Bupati Pohuwato Amin Haras, Penjabat Bupati Boalemo Adrian Lahay, Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin bersama wakilnya, unsur Forkopimda Kota Gorontalo serta sejumlah tamu dari pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara.
Dalam sambutannya, Walikota Gorontalo Marten Taha mengemukakan, bahwa peningkatan ekonomi dan kepuasan publik adalah sebagai tolok-ukur keberhasilan pemerintah saat ini.
“Pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2014 hingga 2016 relatif stabil, rata-rata tujuh persen. Hal itu menunjukan bahwa dinamika perekonomian Kota Gorontalo cukup baik,” ujar Walikota Marten Taha.
Walikota yang pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini memaparkan, bahwa perkembangan ekonomi di Kota Gorontalo diharapkan mampu memberikan dampak kepada sektor ekonomi lainnya, seperti usaha mikro, kecil menengah (UMKM) untuk terus dikembangkan.
Disebutkannya, angka kemiskinan dan pengangguran diharapkan bisa terus menurun. Survei angka kemiskinan sampai September 2016 yang dilakukan BPS adalah sebesar 5,75 persen.
Angka itu, jelas Marten Taha, mengalami penurunan dari 6,52 persen pada tahun 2015. Sementara angka pengangguran sebesar 6,14 persen untuk tahun yang sama.
Marten Taha juga mengungkapkan, stabilnya pertumbuhan ekonomi di Kota Gorontalo didukung daya beli masyarakat yang tinggi, serta perkembangan investasi yang masuk, baik dalam skala kecil maupun menengah.
Bahkan, lanjutnya, sektor jasa dan dan perdagangan mampu menyumbang 14 persen untuk pertumbuhan ekonomi, sehingga dijadikan sektor utama sebagai pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Dalam sambutannya tersebut, selain menjelaskan lagi misi-visinya, Walikota Gorontalo Marten Taha juga mengurai kembali 8 program unggulannya yang dikenal dengan sebutan “Gratis Dari Lahir Sampai Mati” yang telah berlangsung selama tiga tahun kepemimpinannya di Kota Gorontalo.
Pada kesempatan tersebut, Walikota Marten Taha juga mengungkapkan, bahwa dari tahun ke tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Gorontalo juga terus meningkat.
Tahun 2014 PAD Kota Gorontalo adalah Rp.124 Miliar. Dan pada 2016 meningkat menjadi Rp.172 Miliar. Selanjutnya, Pemkot bersama DPRD Kota Gorontalo pada 2017 ini sepakat mematok target PAD sebesar Rp.265 Miliar.
“Dengan kondisi saat ini, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada rakyat Kota Gotontalo yang telah mendukung semua program pemerintah. Semoga program dari kami mampu menyejahterakan rakyat,” ujar Walikota Marten Taha.
(Alvi/DM1)