Gubernur Rusli “Mendadak” Muncul di Polda Gorontalo, Sejumlah Polisi Terlibat Insiden dengan Wartawan

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, Senin siang (16/3/2020) sekitar pukul 13.10 WITA, mendadak berkunjung ke Mapolda Gorontalo.

Kedatangan Gubernur Rusli Habibie yang didampingi Sekda Provinsi Gorontalo, Darda Daraba itu, disambut dan diterima langsung Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol. Adnas, di lobi pintu utama Mapolda Gorontalo.

Tak berselang lama, Kapolda Brigjen Pol Adnas pun menuju ke ruang kerjanya di lantai dua diikuti Gubernur Rusli Habibie bersama Sekdaprov Darda Daraba.

Wartawan DM1 yang mengikuti langkah para petinggi tersebut, hanya diberi kesempatan di depan pintu ruang Kapolda untuk mengambil gambar, selanjutnya diminta untuk menunggu di luar.

Belum diketahui pasti gerangan tujuan kedatangan Gubernur Rusli Habibie ke Polda Gorontalo yang boleh dikata terkesan mendadak itu.

Ajudan Gubernur Rusli Habibie yang juga berada di ruang tunggu mengaku tidak tahu-menahu masalah apa yang sedang dibahas dalam pertemuan tertutup tersebut. “Tidak tahu,” ujar singkat sang ajudan kepada Wartawan DM1.

Ajudan menyebutkan, Gubernur Rusli Habibie sengaja dari kantor Gubernur langsung ke Polda Gorontalo. “Iya, langsung dari kantor menuju Polda,” kata ajudan.

Sementara itu, A. Wahid selaku staf Sripim menyebutkan, wartawan manapun tidak bisa meliput kegiatan Kapolda tanpa melapor terlebih dahulu ke Kabid Humas.

Meski begitu Wahid mengakui, bahwa kedatangan Gubernur Rusli Habibie tersebut adalah merupakan kunjungan balasan, kendati itu terkesan mendadak. Sehingga belum diketahui agenda yang sedang dibahas dalan pertemuan tersebut.

Bahkan, semua pihak yang ikut menunggu di luar ruang kerja Kapolda terkesan tutup mulut. Bahkan Wahid dan seorang staf bidang Humas Polda terang-terangan melarang wartawan untuk meliput tanpa sepengetahuan Kabid Humas. Alasan keduanya adalah takut kena marah dari atasan.

Lalu apa sesungguhnya yang dibahas oleh Gubernur Rusli Habibie terhadap Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol. Adnas itu? Entahlah! Yang jelas wartawan DM1 tidak diberi kesempatan yang cukup untuk mengetahui pertemuan yang terkesan mendadak tersebut.

Seusai pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut, Kapolda Brigjen Adnas mengantar Gubernur Rusli Habibie turun menuju lobi, lalu pamitan.

Meski dihalang-halangi oleh sejumlah anggota Polda, namun spontan wartawan DM1 berhasil mencegat Gubernur Rusli Habibie dengan menyodorkan pertanyaan ketika sudah berada di atas mobil dinas DM 1.

Gubernur Rusli Habibie menyebutkan, banyak yang dibicarakan pada pertemuan tadi, terutama masalah virus Corona yang telah mewabah.

“Yang dibicarakan tentang macam-macam. Terutama untuk Corona, bagaimana mengatasinya, masyarakat tidak panik, dan lain-lain. Juga (yang dibicarakan masalah) keamanan dan miras,” ujar Gubernur Rusli Habibie seraya mengajak besok (Selasa, 17 Maret 2020) untuk ketemu.

Sementara itu, meski masih berada di lobi Mapolda, namun Kapolda Brigjen Pol. Adnas belum bisa dimintai keterangan karena sejumlah anggota polisi secara terang-terangan melarang wartawan DM1 untuk mengajukan pertanyaan terkait pertemuan tersebut. Sehingga kondisi ini sempat menimbulkan insiden kecil dengan beradu urat syaraf antara wartawan DM1 dan sejumlah anggota polisi yang dinilai telah menghalangi tugas jurnalis.

Namun insiden ini berhasil diredam dan dilerai oleh seorang anggota polisi bernama Zainal, serta melalui dialog dengan Kabid Humas Polda AKBP Wahyu Tri Cahyono di ruang kerjanya. (ams/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

26,506 views

Next Post

Deteksi Virus Corona, Satgas Pemkot Gorontalo Sambangi Rumah Warga

Sel Mar 17 , 2020
Wartawati/Editor: Dewi Mutiara DM1.CO.ID, GORONTALO: Mengantisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19 yang telah menjadi pandemi global, Pemerintah Kota Gorontalo mengambil langkah serius dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus pencegahan penyebaran COVID-19. Langkah ini ditempuh pemerintah Kota Gorontalo sebagai bentuk konkrit untuk menghentikan mata rantai COVID-19, selain hanya sekadar memberikan edukasi […]