DM1.CO.ID, BOLMUT: Berpenduduk 703 jiwa (357 laki-laki dan 346 perempuan) dari 218 Kepala Keluarga (KK), Desa Inomunga, hingga saat ini terus melakukan langkah-langkah pembangunan ke arah kemandirian.
Desa yang terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini dipimpin oleh Sahril Datuela, S.Ag selaku Sangadi atau kepala desa (Kades).
Ditemui di sela-sela kesibukannya oleh Wartawan DM1, pada Rabu (27/8/2019), Sangadi Sahril Datuela menjelaskan banyak hal terkait pembangunan yang digiatkannya di Desa Inomunga, Kecamatan Kaidipang.
Tahun ini, Sahril Datuela telah memasuki tahun ke-9 (periode kedua) kepemimpinannya sebagai Sangadi di Desa Inomunga yang memiliki luas 7,78 Kilometer Persegi (Km2) ini.
Sahril Datuela menyebutkan, masyarakat Desa Inomunga mayoritas atau sekitar 70 persen adalah petani, 10 persen nelayan, dan selebihnya adalah wiraswasta atau bergerak di bidang perdagangan.
Dengan kondisi penduduk yang mayoritas sebagai petani itu, Sangadi Sahril mengaku memasukkan program kerja bidang pertanian sebagai salah satu skala prioritas.
Sayangnya, ada beberapa program kerja terkait penanganan bidang pertanian itu, sejauh ini belum bisa terlaksana dengan baik lantaran belum mendapat restu dari pemerintah atas.
Sahril membeberkan beberapa rencana program kerja yang dimaksud tersebut. Yakni, pembangunan irigasi yang masih kurang, serta penanganan lahan persawahan tadah hujan saat ini masih belum terealisasi. “Kami selalu gagal dalam hal pengusulan percetakan sawah baru yang ditangani oleh TNI,” ujarnya.
Program lainnya yang belum mendapat restu sehingga juga belum bisa dijalankan, adalah pembuatan tanggul abrasi pantai. Akibatnya, sekitar 2 hektar persawahan sering tergenang dengan air laut.
Selain itu, kata Sahril, rencana pembuatan tanggul sungai yang sering dimasukkan ke RPJMDes sejak 2015, hingga saat ini juga belum mendapat restu. Akibatnya, sejumlah warga kerap menjadi korban banjir.
“Harapan kami ke Pemda minimal 2019/2020 ini hendaknya dapat membantu 16 KK korban banjir yang sudah tidak punya dapur (akibat luapan sungai),” ujar Sahril.
Meski begitu, Sangadi Sahril mengaku program-program lainnya tetap ditunaikan dengan baik. Seperti pembuatan jamban keluarga, lampu penerangan jalan, pembangunan gedung pendidikan, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, Sangadi Sahril juga melakukan berbagai upaya pembangunan ke arah kemandirian agar ekonomi masyarakat di Desa Inomunga ini dapat mengalami peningkatan.
Dan untuk memperlancar mobilitas ekonomi di desanya, Sangadi Sahril Datuela mengaku telah membuka dan membangun 9 jalan lorong sebagai akses perkebunan dan perluasan pemukiman.
Selain itu, untuk kepentingan petani dalam menunjang produktivitas pertanian, Sangadi Sahril telah melakukan berbagai hal. “Karena mayoritas petani, kita terus berupaya melengkapi saluran-saluran irigasi,” katanya.
Menurut Sahril, kesejahteraan rakyat sangat terkait dengan ketersediaan infrastruktur serta sarana dan prasarana penunjangnya.
“Kami di sini melengkapi semaksimal mungkin pembangunan infrastruktur. Baik infrastruktur ekonomi, pemerintahan, maupun fasilitas-fasilitas lainnya, seperti pendidikan dan kepemudaan,” ujar Sahril Detuela.
Saat ini, Sangadi Sahril mengaku sedang pada proses perampungan pembangunan sebuah kawasan terpadu.
“Kami mendapat lahan kurang lebih 120 x 80 Meter. Yang di dalamnya sudah saya bangun gedung BPU (Balai Pertemuan Umum), kolam renang, MCK umum, lapangan bola voli, dan bola kaki,” ungkap Sahril.
Pembangunan kawasan terpadu, kata Sahril, saat ini masih perlu dilengkapi paving-block atau pengaspalan jalan untuk menuju lapangan tersebut.
“Ini dibutuhkan untuk memenuhi program inovasi desa, yakni Sorga (Sarana olahraga) yang akan dilengkapi pula dengan lapangan futsal tahun 2020,” ungkap Sahril seraya menambahkan, bahwa out-put yang diharapkan dalam hal ini adalah untuk meningkatkan minat dan bakat di bidang olahraga.
Sahril menggambarkan, kawasan olahraga ini akan dipadu dengan unsur pariwisata. Yakni mengingat lapangan olahraga itu terletak pada 190 meter dari permukaan laut, maka pihaknya akan mendirikan gazebo. “Melalui gazebo ini bisa dilihat semua (hamparan pemandangan) wilayah-wilayah hingga ke ibukota Kabupaten Bolmut,” beber Sahril.
Kiat-kiat lain yang dilakukan Sahril dalam menggenjot ekonomi kerakyatan di desanya adalah melalui sentuhan ekonomi produktif. Yakni di antaranya, kerajinan-kerajinan tangan (home-insdustry), seperti kerajinan batu granit, dan batok kelapa.
“Cuma fasilitasnya yang masih kurang. Makanya, ke depan kerjasama dengan BUMDes untuk pengadaan alat pengelolaan granit dan kerajinan home-industry lainnya,” jelas Sahril seraya menambahkan bahwa BUMDes juga masih perlu dibenahi dan diberi pendampingan.
Di usia Kemerdekaan Indonesia yang telah memasuki ke-74 tahun ini, Sangadi Sahril berpesan agar masyarakat dapat benar-benar bisa mengisi kemerdekaan ini dengan memahami sistem pembangunan pemerintahan, serta senantiasa tetap ikut berpartisipasi dalam mendukung program pemerintah daerah dan pusat.
Namun yang paling penting menurut Sangadi Sahril, adalah masyarakat Desa Inomunga harus bisa benar-benar mandiri. Yakni, hendaknya berusaha agar tidak bergantung bantuan sepenuhnya dari pemerintah.
“Karena dari dulu sejak awal merdeka sampai sekarang, masyarakat sangat cenderung bergantung kepada pemerintah. Olehnya itu, ke depan ini harus diperkecil dengan jalan kemandirian,” imbau Sahril.
Sahril juga mengaku sangat setuju dengan istilah yang mengatakan, bahwa “Jangan bertanya apa yang negara sudah berikan kepada kita. Tapi seharusnya, tanyakan apa yang sudah kita berikan kepada negara”.
Sementara itu, Alpian Patilima selaku Kepala Urusan Perencanaan Desa Inomunga membenarkan, bahwa Desa Inomunga yang berpenduduk 703 jiwa 357 laki-laki 346 perempuan dari 218 KK, saat ini sedang giat melakukan pembangunan ke arah kemandirian sesuai dengan visi dan misi pemerintahan desa.
Alpian Patilima menyebutkan visi-misi yang telah di tuangkan ke dalam RPJMDes Inomunga. Yakni, visi: “Menuju masyarakat desa yang maju, mandiri, cerdas dan bersih”.
Sedangkan misi yang diemban adalah: 1.Membangun tata pemerintahan yang baik dengan bersendikan pada prinsip keterbukaan, tanggungjawab, saling percaya dan partisipasi masyarakat. 2. Dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia untuk peningkatan pembangunan dan ekonomi masyarakat. (mul/dm1)
Wartawan: Mulkan Hidayatullah | Editor: AMS DM1.CO.ID, BOLMUT: Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) telah menerbitkan Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020. Hal itu dituangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 33 Tahun 2019.