Editor : Vita Pakai |
DM1.CO.ID, GORONTALO: Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara dan metode pengelolaan potensi-potensi wisata yang ada di tingkat desa, pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporpar) tengah genjot menggelar sosialisasi Aksi Desa Peduli Wisata (KI-SAPTA).
Inovasi baru yang disosialisasikan tersebut sebagai arah dan buah pikir di cetuskan Romi A. Isa, salah satu peserta Diklat Pim III angkatan IV tahun 2018 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang juga tercatat sebagai Kepala Bidang Pariwisata Kepemudaan Disporpar.
Jika pekan kemarin di Dulamayo Selatan, maka kali ini, Senin (05/6/2018) KI-SAPTA menyapa masyarakat Desa Hulawa. Sosialisasi tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten III Drs. Hen Restu yang berlangsung di Aula Kelas SD Negeri 6 Desa Hulawa, Kecamatan Telaga.
Romi Isa dalam laporannnya mengatakan, KI-SAPTA merupakan upaya yang dilakukan oleh warga masyarakat setempat untuk mewujudkan kemandirian desa melalui kapasitas institusi pemerintah desa dan emansipasi yang dimiliki warga, agar mampu mendayagunakan kemampuan, prakarsa, inisiatif dan gerakan desa secara kolektif atau bekerjasama dalam mengembangkan dan mengelola sumber-sumber potensi yang dimiliki serta dapat menciptakan lingkungan suasana kondusif yang baik dan mandiri.
Melalui berbagai organisasi mitra kepariwisataan, keberadaan KI-APTA dalam konteks pengembangan destinasi pariwisata telah berperan sebagai salah satu unsur penggerak/aksi untuk turut mendukung terciptanya lingkungan dan suasana kondusif di tingkat lokal Kabupaten Gorontalo yang secara kolektif akan berdampak positif bagi pengembangan destinasi wisata.
“Dengan aksi Desa Peduli Wisata KI-SAPTA, kita wujudkan kemandirian desa melalui pengembangan potensi pariwisata menuju Kabupaten Gorontalo Gemilang,” ucap Romi isa.
Sementara itu, Drs. Hen Restu dalam sambutannya mengatakan, program ini adalah program yang terus di dorong Bupati Gorontalo, yakni dengan mengembangkan destinasi wisata yang berada di setiap desa, seiring bagaimana menciptakan surga di dunia.
“Artinya, harapan pak Bupati, kita akan terus mendesain daerah kita menjadi indah, asri dan indah. Itulah yang akan menciptakan pariwisata . Kalau pariwisata berkembang, perekonomian masyarakat akan meningkat,” tutur Hen Restu.
Oleh karena itu, lanjutnya, pariwisata diharapkan dapat di kembangkan terus demi peningkatan ekonomi masyarakat. Menurutnya, masih banyak potensi alam untuk wisata yang belum terkelola, maka dengan KI-SAPTA ini, diharapkan penataan dan desain wisata setiap desa terwujud guna menarik perhatian pengunjung.
“Kalau wisata kita maju maka, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terwujud juga,” ujarnya lagi.
Selain itu, pada kesempatan yang sama, Ketua TP- PKK Kabupaten Gorontalo Dr. Fory Naway dalam paparaannya mengatakan, bagian dari program ini adalah sebagai persiapan wisata agro. “Kita akan siapkan lahan khusus untuk edukasi pertanian sebagai labolatorium alam yang akan kita siapkan di desa wisata,” tukas Dr. Fory.
Disamping itu, dirinya juga menyebutkan mengenai persiapan wisata sabtu, minggu, dimana dari pihak PKK akan berencana membentuk gerakan perempuan peduli wisata, dan gerakan ini dimulai dengan pelaksanaan festival tumbilotohe dan festival bunggo yang sudah menjadi tradisi Gorontalo dalam rangka menyemarakan bulan Ramadhan.
Rencananya, untuk wisata desa nantinya akan didesain untuk ditanami dengan buah-buahan yang sifatnya agro dan hortukultura. Hal ini sekaligus akan memberikan kesan bervariasi untuk Desa Dulamayo Selatan sebagai bagian desa konservasi wisata.
“Kalau masuk di Dulamayo Barat , kami komitmen dengan ciri khas tanaman rambutan, dengan memberdayakan lebih fokus ke dharma wanita untuk merancang dan menata wilayah tersebut karena 10 PKK ada satu dasa wisma yang mengkoordinirnya dan kami PKK sudah membagi tim,” tandas Dr. Fory Naway.
[dm1/if]