Gempa Sulut dan Malut: Meski Terjadi Gempa Susulan, BMKG Akhiri Peringatan Tsunami

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Meski air laut dikabarkan sudah mulai surut sekitar 30 menit pasca gempabumi Sulawesi Utara (Sulut) dan Maluku Utara (Malut), yang terjadi pada Jumat dinihari (15/11/2019) pukul 00:17 WITA, namun pihak BMKG pada pukul 02:45 WITA telah mencabut atau mengakhiri peringatan dini tsunami.

Namun tak lama sesudah pihak BMKG mengakhiri (mencabut) peringatan tsunami, gempabumi susulan sempat kembali terjadi berkekuatan Magnitudo 5,9 di 127 Km Barat Laut Jailolo-Malut.

Gempabumi susulan yang terjadi di kedalaman 10 Km di titik koordinat 1,49 LU (Lintang Utara) dan 126,40 BT (Bujur Timur) itu dinyatakan tidak berpotensi tsunami.

Sehingga masyarakat setempat pun diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing.

Meski begitu, pihak BMKG tetap mengingatkan kepada masyarakat setempat agar senantiasa berhati-hati terhadap gempabumi susulan yang dikhawatirkan masih berpotensi terjadi.

Menurut pihak BMKG dalam konferensi Pers, Jumat dinihari (15/11/2019), tercatat telah 28 kali terjadi gempabumi susulan dengan Magnitudo yang bervariasi. “Yang terkecil adalah 3,2, dan Magnitudo terbesar adalah 5,9,” ungkap Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati dalam konferensi Pers tersebut.  

Pada gempabumi pertama, pihak BMKG mengungkapkan daerah yang berpotensi dihantam tsunami berdasarkan pemodelan, yakni di wilayah Minahasa Utara bagian Selatan (Sulut) yang berada pada status Waspada.

Pihak BMKG mengingatkan, pemerintah provinsi/kabupaten dan kota yang berada pada status waspada diharap memperhatikan, dan segera mengarahkan masyarakatnya untuk menjauhi pantai dan tepian sungai. (ams/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

7,875 views

Next Post

Dari 15 Menjadi 664 Dokter PIDI di Provinsi Gorontalo

Jum Nov 15 , 2019
DM1.CO.ID, GORONTALO: Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) melalui Kementerian Kesehatan sejak 2013, awalnya hanya menempatkan 15 orang dokter di Provinsi Gorontalo. Namun pada 2019 ini, telah sangat meningkat menjadi 664 dokter.