DM1.CO.ID: Gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) terjadi di perairan sekitar 157 km (98 mil) sebelah Timur wilayah Rabaul di Papua Nugini, pada Sabtu (17/12/2016), pukul 21:27 waktu setempat, sumber earthquake-report.
Dilansir reuters, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut besaran kekuatan gempa di Papua Nugini tersebut tergolong gempa sangat kuat dan berpotensi tsunami.
Untuk tiga jam ke depan, gelombang tsunami diprediksi akan menerjang tidak hanya pantai Papua Nugini, tapi juga sejumlah wilayah pantai di Indonesia dan beberapa negara Pasifik lainnya.
“Gelombang tsunami telah diamati,” demikian pernyataan dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC).
PTWC menyampaikan peringatan tersebut, sebab diperkirakan gelombang mencapai 1-3 meter di atas permukaan air pasang yang mungkin bersama beberapa garis pantai Papua Nugini. Dikatakannya, setiap gelombang tsunami akan memukul dalam dua jam berikutnya.
Namun sejauh ini belum ada laporan resmi tentang jumlah korban atas gempa tersebut, di mana awalnya diukur oleh USGS adalah berkekuatan 8 SR pada kedalaman 73 km tersebut.
Namun seperti dilaporkan oleh reuters, seismolog senior Dan Jacksa mengatakan, Papua Nugini dan pulau-pulau tetangga harus tetap waspada untuk mengantisipasi gempa susulan setelah gempa kuat tersebut.
Gempa seperti ini kerap terjadi di Papua Nugini, karena posisinya di Pasifik berada pada “Ring of Fire”, yakni hotspot untuk kegiatan seismik akibat gesekan antara lempeng tektonik.