Dialog Kebangsaan: Sekda Darda Ajak Semua Pihak Ciptakan Suasana Pemilu Sejuk

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Pemilu 2019 tinggal menghitung hari. Dan pesta demokrasi kali ini adalah hal pertama kali dilaksanakan secara serentak. Yaitu, memilih pasangan Capres sekaligus seluruh Caleg di hari yang sama. Yakni, pada Rabu pagi (17 April 2019).

Demikian yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, Dr. Ir. Darda Daraba, M.Si, saat memberikan materi pada acara “Dialog Kebangsaan”, di Warung Kopi Tip-Top, Kota Gorontalo, Selasa malam (2/4/2019).

Dialog kebangsaan yang digelar atas kerjasama Badan Kesbang-Pol Provinsi Gorontalo dengan Cipayung-Plus itu, mengusung tema: “Menyikapi Konflik Komunal dan Penanaman Nilai-Nilai Demokrasi di Tahun Politik 2019”.

Cipayung-Plus sendiri adalah sebuah organisasi yang terdiri dari 6 elemen organisasi kemahasiswaan. Yakni, 1. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam); 2. IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah); 3. LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi); 4. KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasisswa Muslim Indonesia); 5. GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia); dan 6. KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia).

Pada kesempatan tersebut, Sekda Darda Daraba pun berharap agar dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 ini, semua pihak bisa benar-benar menciptakan suasana yang sejuk, aman dan nyaman.

Selain itu, Sekda Darda Daraba juga mengingatkan, bahwa pesta demokrasi ini adalah bagian yang sangat penting guna membangun masa depan bangsa, paling tidak untuk lima tahun ke depan.

Olehnya itu, Sekda Darda Daraba pun mengajak semua pihak hendaknya bisa saling menjaga agar sebisa mungkin menghindari setiap bentuk konflik di tengah-tengah sosial pada Pemilu 2019.

Sekda Darda tak lupa memberi apresiasi dan menyatakan kekagumannya atas terlaksananya dialog kebangsaan ini dengan melibatkan banyak elemen mahasiswa.

Sebab, kata Sekda Darda, tidah gampang menyatukan pendapat dari berbagai elemen mahasiswa yang tergabung dalam satu oranisasi itu sendiri.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Karena adik- adik mahasiswa berhasil melaksanakan dialog kebangsaan dengan berbagai macam kelompok mahasiswa yang berbeda-beda. Ini tidak gampang,” tutur Sekda Darda.

Selain Sekda Darda dan para para mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung-Plus, Dialog Kebangsaan ini juga dihadiri Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo, Direktur Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polda Gorontalo, Kepala Kesbangpol Gorontalo, serta sejumlah pengamat sosial dan politik lainnya.

Direktur Binmas Polda Gorontalo, Sumarno, pada dialog ini juga menyajikan materi tentang potensi terjadinya konflik di lapangan.

Potensi konflik, kata Sumarno, bisa terjadi karena adanya lebih dari satu perbedaan di dalam sebuah kelompok. Dan masing-masing cenderung mempertahankan pendapatnya karena merasa paling benar.

Sumarno mengatakan, konflik berpotensi terjadi karena adanya dua kelompok atau lebih yang mempunyai perbedaan. Mulai dari perbedaan pandangan, ideologi, suku, hingga menyangkut agama.

Sumarno memaparkan, jenis konflik dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, konflik yang sudah masuk dalam kategori delik pidana. Kedua, konflik yang belum masuk kategori masalah.

Ia menjelaskan, ada potensi yang sudah merupakan unsur pidana atau kejahatan, tapi ada juga potensi yang belum menjadi suatu pelanggaran, namun tetap diproses.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbang-Pol Provinsi Gorontalo, Imran Bali mengungkapkan, bahwa kegiatan ini adalah merupakan salah satu upaya serius dari Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019. (ori/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

3,704 views

Next Post

Tak Hargai Hakim, Terdakwa Bupati Boalemo Marah-marah di Ruang Sidang

Rab Apr 3 , 2019
DM1.CO.ID, BOALEMO: Proses hukum kasus dugaan pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh Bupati Boalemo, Darwis Moridu, memasuki sidang ke-4, di Pengadilan Negeri (PN) Tilamuta, Selasa (2/4/2019).