DM1.CO.ID, GORONTALO: Massa Aliansi Gorontalo For Palestina, turun ke jalan menggelar aksi damai di simpang Lima Kota Gorontalo, pada Senin sore (17/5/2021).
Aksi damai ini dilangsungkan untuk menyuarakan duka kemanusiaan kepada warga Palestina yang telah “dibantai” melalui serangan udara seperti rudal dan serangan darat oleh Zionis Israel.
Dan sejauh ini akibat dari kekejaman Israel tersebut, nyaris 1.300 orang terluka, dan sudah hampir 200 warga Palestina kehilangan nyawa di Gaza, termasuk anak-anak dan wanita.
Kondisi tersebut memicu kegeraman penduduk di banyak negara dan daerah di belahan bumi ini termasuk warga Gorontalo, menyatakan mengutuk habis-habisan Israel, karena secara nyata dan terang benderan melakukan tindakan teroris (is real terrorist) terhadap warga Palestina.
Koordinator lapangan massa Aliansi Gorontalo for Palestina, Sofyan Ishak dalam orasinya menyuarakan dan meminta Pemerintah Indonesia agar memberikan dukungan maksimal kepada rakyat Palestina yang sejauh ini hak-haknya dirampas secara paksa dengan penuh kekejaman oleh bangsa Yahudi atau Zionis Israel.
Secara tegas Sofyan Ishak mendesak Pemerintah Indonesia, agar tidak tinggal diam dengan segera mengambil langkah konkret untuk membela rakyat Palestina dari penjajahan dan penindasan Israel. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Sebagai bentuk dukungan, massa aksi Aliansi Gorontalo ini melakukan salat gaib untuk mendoakan warga Palestina yang sedang berjuang menghadapi penindasan kaum Yahudi. Selain itu, massa aksi juga memasang spanduk dan atribut lainnya yang bertuliskan Is Real Terrorist berlatar belakang bendera Israel.
Sofyan juga juga berharap kepada masyarakat yang terdiri dari berbagai elemen dan organisasi Islam di Gorontalo, untuk mengirimkan doa kepada warga Palestina, agar dapat merebut kemerdekaannya dari cengkeraman Zionis Israel.
Aksi kemanusiaan untuk warga Palestina ini digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan mendapat pengawalan dari pihak Polri/TNI. (kab/dm1)
DM1.CO.ID, YERUSALEM: Republika dari sumber Reuters melansir, seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel bernama Yonatan Shapira, membeberkan bahwa Pemerintah Israel dan komandan militernya adalah penjahat perang.