Wartawati/Editor: Dewi Mutiara
DM1.CO.ID, GORONTALO: Dua Anggota TNI Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) 713 Satya Tama Gorontalo yang sedang bertugas melakukan pengamanan di Pos perbatasan Indonesia dan Papua Nugini ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Senin (30/12/2019).
Peristiwa kontak tembak terjadi saat 10 personil 713 sedang mengambil logistik di daerah Bewan ke Kali Asin sekitar pukul 10.00 waktu Papua, namun saat pengambilan logistik mereka dihadang dan ditembaki kelompok bersenjata.
Kepada wartawan, Danrem 172/PWY, Kolonel Inf. J. Binsar P. Sianipar, mengungkapkan bahwa dalam kejadian tersebut Serda Miftachur Rohmat meninggal dunia, dan satu anggota lainnya adalah Prada Juwandhy Ramadhan yang saat itu bersama korban terkena rekoset di pelipis.
Terkait kejadian ini, Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 133 Nani Wartabone, Mayor Inf Fathan Ali mengatakan, Komandan Korem (Danrem) 133 Nani Wartabone Czi Arnold AP Ritiauw telah menghubungi Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Letkol Inf. Dony Gredinand untuk dimintakan laporan.
“Danrem telah menghubungi Danyon di sana menyampaikan atas nama seluruh prajurit korem maupun keluarga turut berbela sungkawa atas kejadian ini,” tutur Mayor Inf Fathan Ali kepada wartawan saat ditemui di Kodim 1304 Kota Gorontalo.
Sebelumnya diketahui, sejak September 2019 sebanyak 450 personil TNI Satuan Tugas (Satgas) Yonif 713 Satya Tama Korem 133 Nani Wartabone Gorontalo, bertugas melakukan operasi pengamanan di Pos perbatasan Papua dengan Papua Nugini selama sembilan bulan.
Mayor Fathan mengatakan, pihak Korem dan pihak kesatuan di Gorontalo mengharapkan ini menjadi suatu kewaspadaan bagi prajurit yang melaksanakan tugas di perbatasan Papua agar lebih waspada.
“Apapun kondisinya harus waspada, karena kondisi yang ada disana kita tidak bisa memprediksi, kapan bisa terjadi, kapan saat-saat rawan dan saat-saat lemah harus lebih waspada,” tutur Kapenrem Mayor Fathan.
Danrem 133 Nani Wartabone, Czi Arnold Ritiauw juga memberi pesan kepada seluruh prajurit yang bertugas lebih meningkatkan semangat, kewaspadaan dan kesiapan karena itu modal utama untuk bertugas.
“Diharapkan prajurit tetap tingkatkan semangat mereka, bukan berarti dengan adanya kejadian ini, prajurit menjadi down, patah semangat, justru dengan peristiwa ini mereka harus lebih semangat, dan tetap menjaga masyarakat disana, hingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkas Kapenrem Mayor Inf Fathan Ali. (dmk/dm1)
Sel Des 31 , 2019
Wartawati/Editor: Dewi Mutiara DM1.CO.ID, GORONTALO: Peristiwa kontak senjata terjadi, Senin (30/12/2019) sekitar pukul 10.00 WIT, antara anggota Satuan Tugas (Satgas) TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 713 Satya Tama dengan kelompok bersenjata di sekitar daerah Bewan, perbatasan Papua. Peristiwa itu mengakibatkan dua prajurit Yonif 713 menjadi korban, Serda Miftachur Rohmat yang mengalami […]