Wartawan: Rizal Mailili~ Editor: Avi|
DM1.CO.ID, GORONTALO: Sebagai rumah sakit terbesar yang menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo, saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di lingkungan rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang diperoleh kru DM1, Kamis (25/10/2018), Direktur RSUD Aloei Saboe, Andang Ilato dalam hal ini diwakili Kadir Patuma selaku Wakil Direktur (Wadir) Umum dan Keuangan menyebutkan, beberapa pelayanan kesehatan yang sedang ditingkatkan diantaranya pemanfaatan gedung baru di tahun 2018, dan pengadaan fasilitas Depo Obat.
“Jadi pasien tidak perlu lagi pergi ke apotek sentral yang ada di lantai bawah rumah sakit ini. Karena sudah ada pelayanan obat khusus untuk pasien di lingkungan rumah sakit. Sehingga, begitu keluarga pasien mendapat resep, perawat yang akan membawa resepnya ke petugas apotek, lalu perawat juga yang akan membagi obat ke pasien sesuai dengan pola penyakitnya,” terang Kadir.
Selain itu, Kadir juga mengungkapkan, RSUD Aloei Saboe telah meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit dengan menggunakan anggaran pembangunan dan rehabilitasi 2018. Seperti pembangunan gedung MRI dan rehabilitasi gedung Rawat Inap (Ranap) kelas III, yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan pihak ketiga.
“Kemudian juga, di 2018 ini ada pengadaan alat-alat medis. Contohnya CT Scan, MRI, dan alat-alat kesehatan lainnya. Ini dalam rangka peningkatan kualitas layanan,” ujar Kadir.
MRI sendiri merupakan singkatan dari Magnetic Resonance Imaging, yang dalam dunia kedokteran digunakan untuk memeriksa jaringan lunak pada cedera ligamen dan tendon, cedera saraf tulang belakang, tumor otak, dan lain-lain.
Sedangkan Computed (Axial) Tomography atau CT Scan adalah alat yang digunakan untuk melihat cedera tulang, mendiagnosa masalah paru-paru dan dada, serta mendeteksi kanker.
“Tidak perlu pasien pergi lagi ke luar Gorontalo, karena fasilitas MRI ataupun CT Scan sudah disediakan di rumah sakit ini. Yah intinya, alat-alat berkualitas standar nasional yang biasa digunakan di rumah sakit lainnya, sudah ada di sini,” jelas Kadir.
Masih berdasarkan keterangan dari Kadir Patuma, dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, kini beberapa dokter yang sedang mengikuti pendidikan spesialis di luar daerah, sudah menyelesaikan studinya dan kembali berada di lingkungan RSUD Aloei Saboe, untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Kendati demikian, Wadir Umum dan Keuangan tersebut tetap berharap segala upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh RSUD Aloei Saboe bisa mendapatkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak.
Terutama kerjasama dan dukungan dari pihak pengguna jasa layanan kesehatan seperti pasien, keluarga pasien, dan para pembesuk.
“Walaupun kita sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak, tetap saja upaya peningkatan kualitas kesehatan yang kita berikan tidak akan maksimal,” lanjut Kadir.
Kemudian, Kadir Patuma juga mengimbau kepada para pembesuk pasien untuk tidak membawa anak sehat ke rumah sakit. Hal ini disampaikan Kadir, sebagai bentuk upaya pencegahan tertularnya penyakit kepada anak-anak. Mengingat, lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang rawan dengan penyakit-penyakit berbahaya.
Sebagai penutup, Kadir mengatakan untuk tahun 2019, pihak RSUD Aloei Saboe tetap akan memfokuskan diri pada peningkatan pelayanan kesehatan. Di samping memberi kesempatan kepada para dokter dan tenaga medis untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, guna peningkatan kualitas sumber daya manusia. (ical/avi/dm1)
Jum Okt 26 , 2018
DM1.CO.ID, SOLO: Banyak cara yang bisa dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pembakaran bendera Tauhid di Garut. Sekaligus untuk terus menyemangati Umat Islam, agar tetap bersatu di bawah Panji Tauhid “Laa Ilaaha Illallah, Muhammadarrasulullah”.