Wartawan: Kisman Abubakar~ Editor: AMS|
DM1.CO.ID, GORONTALO: Hari Anak adalah acara yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap 1 Juni dan Hari Anak Universal diperingati setiap 20 November. Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain. Perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN) Kabupaten Boalemo, dr. Rahmawaty Dai, MARS, di sela-sela perayaan Hari Anak Nasional di RSTN, Rabu (25/7/2018).
Hari Anak Nasional di Indonesia secara resmi diperingati setiap 23 Juli. Tanggal tersebut ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984.
Bertempat di ruang Poliklinik RSTN Boalemo, acara peringatan Hari Anak Nasional kali ini dirangkaikan dengan kegiatan kampanye Penyakit Campak dan Program PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit).
Pada kesempatan tersebut, dr. Rahmawati Dai mengungkapkan, bahwa setiap anak yang datang untuk memeriksa kesehatanya di RSTN Boalemo, dilayani dengan cara berbeda.
Yaitu, selain berpakaian unik, para perawat dan dokter yang melakukan penanganan medis juga memberikan sejumlah perlakuan yang “istimewa”, yang bertujuan agar setiap anak-anak yang datang memeriksa kesehatanya bisa terhibur. Seperti menyediakan balon, alat tulis, permainan, tempat susu, dan lain sebagainya.
Khusus seharian pasien anak, kata dr. Vika (sapaan akrab dr. Rahmawati Dai), akan dilayani dengan cara yang unik dan berbeda bahkan diberikan hadiah menarik.
Hal tersebut dilakukan, menurut dr. Vika, adalah dengan harapan agar sang anak bisa terhibur secara phisikologis. “Para dokter dan perawat pun menggunakan pakaian khas yang unik, biar menarik. Dimulai dari mereka melayani pasien anak sampai selesai diperiksa, mereka para perawat RSTN memanjakan pasien anak tersebut,” ujar dr. Vika.
Kegiatan seperti ini, lanjut dr. Vika, akan dipatok sebagai agenda kalender tahunan, agar kegiatan PKRS juga dapat senantiasa berjalan secara berkesinambungan di RSTN Boalemo.
“Sebuah bangsa akan besar bila memiliki sikap besar terhadap anak-anak generasi penerus. Tidak hanya menjadi tumpuan keluarga, melainkan anak adalah secercah asa yang menjadi penjelas masa depan bangsa,” pungkas dr. Vika. (kab/dm1)